HARU! Jadi Guru Besar UGM, Sarjiya Sampaikan Permintaan Maaf untuk Adik yang Tak Bisa Lanjut Sekolah

Momen pengukuhan Sarjiya sebagai Guru Besar UGM awal Februari lalu viral di sosial media. Ini penyebabnya.

by Klara Delviyana

BERITASUKOHARJO.com - Keluarga memang jadi rumah pertama bagi seorang anak. Tempat anak memperoleh kenyamanan dan keamanan. Begitu juga yang dirasakan Sarjiya, Profesor Teknik Elektro yang baru dikukuhkan gelarnya awal Februari ini.

Sarjiya merupakan salah satu dosen di Fakultas Teknik Elektro. Momen pelantikannya menjadi Guru Besar viral baru-baru ini. Terutama ketika ia membacakan pidato pengukuhan untuk orang-orang terdekat, keluarganya.

Sarjiya menyampaikan ucapan terima kasih sekaligus permintaan maaf untuk orang tua dan saudara-saudaranya, yang telah mendukung cita-citanya bersekolah sewaktu muda.

Baca Juga: Kue Kering Lebaran: Cobain Resep Lidah Kucing Rasa Coklat, Dijamin Lembut dan Anti Gagal! Bisa Jadi Ide Jualan 

Dikutip BeritaSukoharjo.com dari website UGM pada Minggu, 18 Februari 2024, pengukuhan Sarjiya menjadi Guru Besar dilaksanakan di Balai Senat UGM pada 1 Februari 2024 lalu.

Dosen Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik UGM tersebut resmi menyandang gelar Prof. Ir. Sarjiya, MT., Ph.D., IPU.

Ketika membacakan pidato pengukuhan yang ditujukan untuk keluarganya, air matanya berlinang. Beberapa kali pidatonya tersendat-sendat.

Terlebih pada bagian permohonan maaf untuk adiknya yang harus memupus keinginan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang sekolah menengah atas.

Baca Juga: BURUAN COBA! 7 Rekomendasi Kuliner di Solo yang Super Enak, Para Turis Jangan sampai Kelewatan!

“Secara khusus saya mohon maaf kepada adikku, Suparsih, yang waktu itu terpaksa tidak bisa melanjutkan ke bangku SMA, meskipun dengan nilai ujian SMP yang sangat baik, karena kondisi ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan untuk membiayai sekolah kita berdua secara bersamaan. Semoga pengorbanan kakak-kakak dan adikku mendapatkan imbalan kebaikan yang lebih banyak dari Tuhan Yang Maha Esa,” tutur Sarjiya.

Anak keempat dari 5 bersaudara tersebut berasal dari Lendah Kulon Progo. Lahir dari keluarga sederhana, tapi tak menyurutkan niatnya untuk melanjutkan kuliah 30 tahun lalu.

Ayahnya Pujidiyono, seorang pengrajin gamping. Sementara ibunya Suminah, pedagang gula jawa yang setiap hari berkeliling kota Yogyakarta untuk menjajakan dagangan.

“Background saya, bapak ibu tidak sekolah, tidak bisa baca tulis. Dulu setiap hari jualan gula kelapa. Merasa ini sebuah capaian ya yang nggak terbayangkanlah ketika saya masih kecil. Beratnya bapak ibu dulu,” ungkap Sarjiya pada akun Instagram @ugm.yogyakarta.

Baca Juga: KPU Ungkap Terima Kasih kepada Petugas KPPS dan Seluruh Pahlawan Demokrasi Indonesia, Begini Isinya!

Pendidikan Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) Sarjiya diselesaikan di Kulon Progo. Ia merupakan lulusan SDN Pengkol tahun 1987 dan SMP Brosot tahun 1990

Ia meneruskan pendidikan menengah atas di SMAN 1 Teladan Kota Yogyakarta tahun 1993. Ia lalu memutuskan masuk Jurusan Teknik Elektro UGM.

Tahun 2002, Sarjiya menyelesaikan pendidikan S2 di Magister Teknik Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik. Gelar doktoralnya diraih di prodi Electrical Engineering, Chulalongkorn University, Thailand.

Usai menyampaikan pidatonya, Sarjiya menghampiri keempat saudara perempuannya dan bersalaman. Ia pun bersujud dan memeluk ibundanya. “Matur nuwun (terima kasih), Bu,” ucapnya.***

 

 

Author : Klara Delviyana

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Excepturi doloribus unde molestias laborum delectus adipisci, eos repellat in debitis cum impedit numquam, architecto, facilis.