BERITASUKOHARJO.com – Indonesia memiliki kekayaan dan keberagaman budaya. Salah satu kekayaan budaya yang harus dilestarikan adalah tarian tradisional.
Pemerintah daerah perlu menyelenggarakan kelas menari tradisional agar anak muda cinta budaya. Jika anak muda sudah tidak mau melestarikan tari tradisional, lama-lama akan punah.
Sukoharjo sebagai salah satu penyangga kota budaya di wilayah Solo Raya turut peduli dengan budaya Jawa terutama tarian tradisional.
Melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispursip) Sukoharjo membuka kelas menari gratis atau disebut Kenari Perpus. Penasaran dengan syarat lengkapnya? Simak artikel ini hingga akhir.
Baca Juga: PUSING! Mau Lapor SPT tapi Lupa EFIN, Tak Perlu Bingung! Begini Langkah yang Harus Anda Lakukan
Dilansir oleh BeritaSukoharjo.com dari situs Pemerintah Kabupaten Sukoharjo pada Sabtu, 10 Februari 2024, Kenari Perpus dirancang untuk memfasilitasi para milenial yang ingin belajar menari dan melestarikan budaya bangsa.
Terlebih saat ini kelas menari tradisional sudah mulai jarang diajarkan di sekolah umum. Padahal pada beberapa kesempatan, tari tradisional masih digunakan untuk membuka acara formal.
Kelas menari yang bisa diikuti oleh seluruh warga Sukoharjo ini akan mempelajari tarian daerah ini tidak dipungut biaya alias gratis.
Sasaran program ini yaitu siswa SD kelas 3, 4, 5, dan 6. Kemudian juga SMP kelas 7 dan 8. Warga Sukoharjo dipersilahkan untuk segera mendaftar kelas menari ini karena kuota terbatas.
Baca Juga: Anda Sering Gagal Meraih Tujuan Jangka Panjang? 5 Cara ini akan Membantu Mewujudkannya Resolusimu
Ada beberapa program dan materi yang akan diberikan. Program tersebut diantaranya gerak dasar tari, tari tradisional, tari kreasi, tari dolanan, dan pentas tari akhir kelas. Program ini dirancang selama 24 kali pertemuan.
Peserta tidak sekedar bisa menari dengan mengikuti Kenari Perpus. Melalui kelas menari ini peserta juga diajak untuk mempelajari berbagai jenis tari, mengembangkan bakat di bidang tari, melestarikan budaya melalui menari.
Selain itu, peserta diajarkan juga membangun rasa percaya diri dan disiplin dengan latihan rutin, serta bisa menjalin pertemanan baru.
Adapun kelas menari diselenggarakan setiap hari Minggu pukul 09.00 yang akan dimulai bertepatan dengan hari kartini pada hari Minggu, 21 April 2024.
Baca Juga: Peringatan Hari Pers Nasional 2024, Sri Mulyani: Peranan Pers adalah Sangat Penting dan Fundamental
Lokasi latihan adalah di kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sukoharjo. Alamat lengkapnya di Jalan Slamet Riyadi Nomor 17, Johosari, Joho, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo. Durasi latihan menari hanya satu jam setiap pertemuannya
Adapun cara pendaftaran Kenari Perpus sangat mudah. Anda tidak perlu datang langsung ke kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sukoharjo untuk melengkapi persyaratannya.
Semuanya bisa dilakukan dari rumah anda. Persyaratannya untuk mendaftar sebagai berikut :
1. Mengisi formulir pendaftaran secara online melalui link bit.lt/kenari2024. Anda bisa mengaksesnya menggunakan smart phone, laptop, atau tab.
2. Mendaftar keanggotaan perpusda Kabupaten Sukoharjo.
Baca Juga: Siap Libur Panjang di Tahun 2024? Ini 14 Tips Persiapan Solo Traveling untuk Kamu yang Masih Pemula
3. Follow akun Instagram @dispusip_sukoharjo untuk mengikuti informasi terbaru.
4. Jangan lupa subscribe YouTube Channel Dispusip Sukoharjo.
Apabila ada pertanyaan lebih lanjut, Anda bisa menghubungi Anggini pada nomor 085867388081 atau Yunita pada nomor 085691477321.
Anda juga bisa mengakses website dispusip.sukoharjokab.go.id dan akun Instagram @dispusip_sukoharjo
Ayo warga Sukoharjo yang ingin mengembangkan bakat menari bisa mengikutinya. Pemerintah Kabupaten Sukoharjo telah memberikan fasilitas. Tangkap kesempatan ini untuk bisa melejitkan bakat menarimu.
Kalau bukan anak muda, siapa lagi yang akan melestarikan budaya? Kalau bukan sekarang kapan lagi? Mari menjadi generasi muda yang berbudaya, penuh prestasi, dan juga kreatif.***
Kelas Menari Tradisional yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Sukoharjo.
by Klara Delviyana