Sudah Go Internasional, Begini Sejarah Berdirinya Eiger, Brand Lokal asal Indonesia

Awal mula berdirinya Eiger pada tahun 1988, menciptakan produk outdor, seperti tas dan beberapa perlengkapan camping.

by Klara Delviyana

BERITASUKOHARJO.com - Eiger, sebuah brand asli Indonesia, telah mencapai panggung internasional dengan perjalanan sejarah yang menarik.

Brand ini terkenal karena menyediakan perlengkapan untuk kegiatan seperti berkemah, mendaki, dan kebutuhan sehari-hari.

Hampir dari seluruh produk tas dan peralatan camping tak luput dengan brand Eiger, yang mana memiliki sejarah yang sangat menarik untuk menjadi motivasi bagi para pengusaha kecil brand lokal.

Dilansir oleh BeritaSukoharjo.com dari kanal YouTube EIGER ADVANTURE, berikut sejarah awal mula berdirinya brand lokal Eiger.

Baca Juga: DIY Tempat Lilin Mewah dari Kardus Bekas AQUA, Bisa Jadi Ide Usaha Rumahan yang Bernilai Jual Tinggi

Pada awalnya, Eiger dimulai oleh Lukman Lukito, ayah dari pendiri PT. Eigerindo Multi Produk Industri, yaitu Ronny Lukito.

Pada tahun 1976, Lukman memiliki ide untuk memproduksi tas. Meskipun awalnya hanya menggunakan dua mesin jahit Singer dan Butterfly, tas Eiger pertama kali lahir. Namun, pada saat itu, brandnya masih belum dikenal sebagai Eiger.

Awalnya, Ronny dan orangtuanya memberi brand nama tas sesuai dengan mesin jahit yang digunakan, yaitu Butterfly.

Ronny kemudian membantu merintis usaha orangtuanya dengan cara menjual tas dari toko ke toko. Mereka memulai dengan modal yang terbatas, hanya 300 ribu rupiah yang dikumpulkan dari gaji Ronny dan orangtuanya.

Baca Juga: Tugas Prakarya Membuat Tempat Pensil dari Bahan Botol Bekas AQUA, Simak DIY Berikut Ini!

Pada awalnya, Eiger menggunakan brand Exxon. Ronny belajar dari dua penjahit pertama yang menjadi karyawan pertama di brand Exxon, dan dia berfokus pada cara membuat tas yang rapi dan membuat pola yang benar.

Produksi Exxon terus berkembang, tetapi akhirnya mengalami masalah hukum dengan kompeni Exxon di Amerika. Oleh karena itu, pada tahun 1983, brand tersebut diubah menjadi Eksport.

Awalnya Ronny berkelana dari Kota Bandung hingga ke kota lainnya untuk mengembangkan tas Eksport produksinya.

Hingga suatu saat Ronny ingin memasarkan melalui Departemen Store Matahari, kemudian datang untuk menawarkan produk tas Eksport, sayangnya pengajuan itu ditolak.

 

Baca Juga: Ide Kreatif Botol Bekas Le Minerale atau AQUA Jadi Vas Bunga Unik dan Menarik

Pengajuan sekali hingga dua kali brand Eksport ditolak, hingga pengajuan penawaran ke 13 kalinya, brand Eksport diterima untuk pertama kalinya. 

Pada saat itu pula founder daripada Eiger bertekad untuk mengembang pesatkan dalam penjualannya, hingga 3 tahun kemudian Eksport merupakan produk dengan omset tertinggi di Matahari.

Tak lama dari itu, Ronny memiliki impian lain, yaitu memiliki brand outdoor dengan kualitas yang baik. Maka, pada tahun 1988, bersama dengan rekan-rekannya, Eiger dipatenkan sebagai brand lokal Indonesia. 

Eiger mulai berkembang pada tahun 1989, dengan pembangunan gudang sendiri di Kota Bandung seluas 6000 meter dan pabrik produksi Eiger.

Baca Juga: DIY Unik dan Menarik dari Botol Bekas AQUA, Vas Bunga Bentuk Burung Bisa Mempercantik Meja

Pada tahun 1993, Ronny mendirikan showroom khusus untuk Eiger di Cihampelas, Bandung. Toko pertama Eiger juga berada di Cihampelas, dan ini juga menjadi markas produk Eiger.

Saat ini, Eiger memiliki sekitar 300 outlet yang menjual berbagai perlengkapan petualangan, bukan hanya tas.

Eiger juga akan membuka flagship kecil di Swiss, terinspirasi oleh gunung-gunung di Swiss, sebagai langkah menuju pasar internasional. ***

Author : Klara Delviyana

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Excepturi doloribus unde molestias laborum delectus adipisci, eos repellat in debitis cum impedit numquam, architecto, facilis.