BERITASUKOHARJO.com - AQUA menjadi merek air mineral populer yang sudah menancap kuat di benak masyarakat dan telah memenuhi kebutuhan akan cairan masyarakat Indonesia.
Namun tak banyak yang mengetahui mengenai sejarah berdirinya perusahaan air mineral yang berasal dari 19 mata air pilihan pegunungan vulkanik dari Sabang sampai Merauke ini.
Sejak pertama didirikan, AQUA sempat mengalami kerugian hingga pemiliknya sempat berpikir untuk menyerah dan berhenti.
Namun akhirnya, perusahan air mineral ini bangkit kembali, sukses besar, hingga akhirnya dibeli oleh perusahaan multinasional, Danone.
Berikut ini BeritaSukoharjo.com telah mengutip sejarah AQUA dari kanal YouTube ZANDRO GEOFANI, dan membagikannya ulang untuk Anda.
Simak dan ikuti penjelasan singkatnya tentang perjalanan AQUA hingga akhirnya dibeli oleh perusahaan multinasional Danone.
Sejarah AQUA bermula di tahun 1973 yang mulai didirikan pertama kali oleh Tirto Utomo.
Tirto Utomo mendirikan pabrik pertamanya di Pondok Ungu, Bekasi pada tahun 1973 dengan nama Golden Mississippi.
Setahun setelah berdirinya AQUA, mulai diluncurkannya produk pertama dengan kemasan menggunakan botol kaca berukuran 950 ml. Produk ini awalnya dijual dengan harga Rp75 per botolnya.
Namun produknya tersebut tak laku di pasaran, bahkan justru mendapat banyak cibiran serta hinaan dari banyak orang.
Meski begitu Tirto Utomo tidak menyerah, pada akhir tahun 1970an, AQUA mampu meningkatkan penjualan dengan meninggikan harga jual dan mulai memasarkannya ke kontraktor asing asal Korea yang mengerjakan proyek tol Jagorawi. Disinilah kesuksesan itu bermula.
Kebiasaan para kontraktor yang mengkonsumsi air mineral kemasan ini mulai menular pada pekerja lokal yang akhirnya juga ingin mencoba AQUA.
Pada tahun 1982, AQUA mengganti sumber mata airnya yang semula menggunakan air sumur bor, menjadi mata air pegunungan yang lebih murni, segar, dan kaya akan nutrisi.
Pada tahun 1984 AQUA membangun pabrik keduanya di Pandaan Malang, Jawa Timur. Tirto Utomo pun mulai memproduksi AQUA dengan berbagai kemasan salah satunya adalah ukuran 240 ml dalam gelas plastik.
Popularitas AQUA semakin meningkat setelah dipercaya menjadi brand air mineral yang digunakan pada setiap ajang olahraga nasional di Indonesia.
Setelah booming mencapai kesuksesan cukup pesat, AQUA kembali dilanda krisis kepemimpinan sejak sang pemilik, Tirto Utomo meninggal dunia.
Sejak saat itu para petinggi AQUA mulai berpikir untuk memiliki sosok pemimpin yang kuat yang bisa memimpin perusahaan ini di masa depan.
Akhirnya pada tahun 1998, AQUA diakuisisi oleh perusahaan multinasional, Danone. Dua tahun setelahnya, logo Danone ada pada semua produk AQUA.
Brand yang satu ini pun mulai meresmikan pabrik baru di Klaten yang merupakan pabrik AQUA ketiga belas.
Saat ini, AQUA memiliki sekitar 21 pabrik yang tersebar di beberapa daerah seperti di pulau Jawa, Bali, Sumatera dan Sulawesi.
Kerja keras dan pantang menyerah dari Tirto Utomo mampu mewujudkan impian besarnya di mana AQUA kini dikenal sebagai perusahaan air mineral dalam kemasan terbesar di Indonesia.
Lalu bagaimana kisah tentang pemain baru dan pesaing terberat AQUA yaitu Le Minerale? Ikuti terus rangkaian artikel tentang AQUA disini.
***
Inilah penjelasan singkat mengenai sejarah AQUA hingga akhirnya diakuisisi oleh perusahaan besar multinasional, Danone.
by Syahyurli Ainnur Bahri