BERITASUKOHARJO.com - Siapa yang menyangka jika dari tutup botol plastik air mineral AQUA, Le Minerale, dan berbagai merk air minum dalam kemasan lainnya, bisa menghasilkan uang hingga mencapai ratusan juta.
Pemuda yang bernama Robi Ramadan ini merupakan owner dari perusahaan "Hijaukan Indonesia" yang bergerak dalam bidang mengumpulkan limbah plastik terutama tutup botol plastik.
Ditangannya limbah tutup botol plastik dari mulai AQUA, Le Minarale hingga lainnya bisa menjadi sesuatu yang menghasilkan hingga ratusan juta rupiah omsetnya.
Baca Juga: Aqua vs Le Minerale sedang Perang Dagang? Yuk, Kenali 7 Manfaat Minum Air Putih untuk Tubuh
Berikut ini BeritaSukoharjo.com telah mengutip dari YouTube Urang Purwakarta, tentang bisnis menggiurkan tutup botol pastik dan membagikan ulang untuk Anda.
Simak dan ikuti penjelasan singkatnya bagaimana tutup botol-botol plastik seperti AQUA dan Le Minerale bisa menghasilkan uang hingga ratusan juta rupiah.
Robi memulai usahanya sejak akhir 2019 hingga awal tahun 2020. Saat itu grafik usahanya semakin meningkat, dan membaik dari segi kuantiti bahan mentah, dari yang awalnya 30-50 ton atau sekitar 30.000 kg.
Baca Juga: ANDA TIM YANG MANA? Sama-Sama Terbaik, Inilah Beberapa Perbedaan Antara AQUA dan Le Minerale
Sampah tutup botol memang gampang dan seringnya dibuang begitu saja. Bahkan disepelekan.
Padahal sampah tersebut jika diolah bisa menjadi sesuatu yang menghasilkan dan berfungsi kembali.
Dalam sebulan Robi bisa mengumpulkan 30-50 ton tutup botol plastik. Robi sendiri mengolah limbah plastik tutup botol HDPE yaitu tutup botol biasa, LDPE yaitu tutup galon air mineral dan PP yang merupakan tutup toples plastik.
Pada prosesnya, tutup botol ini dijadikan bahan baku mentah yang akan dicacah, Robi menjadikan cacahannya dibentuk dengan ukuran yang disesuaikan kebutuhan perusahaan.
Dari cacahan ini akan terbentuk biji pelet yang nantinya akan dibuat menjadi produk dengan banyak ragam dan jenisnya.
Usaha Robi ini juga membantu perekonomian di bidang perikanan, pertanian, serta industri kreatif.
Dia membuat jaring wadah untuk nelayan dan petani. Sedangkan usaha bidang kreatifnya dia mengumpulkan cacahan botol untuk dikirim ke supplier yang akan dibuat kelambu untuk ranjang atau kamar tidur. Biasa kelambu sejenis ini banyak dijumpai di hotel-hotel yang bertema tradisional di Bali.
Hasilnya tutup botol ini akan menjadi biji plastik yang diolah jadi finishing good. Namun ada pengecualiannya, tutup plastik botol ini tak bisa diolah lagi untuk bisnis Food and Beverage karena perusahaan tipe ini tidak dibolehkan menggunakan biji daur ulang, serta diharuskan menggunakan biji murni.
Sejak memulai bisnis ini banyak sekali yang menghina dan mencibir. Namun dia tak pernah menyerah hingga akhirnya bisa mendapatkan omset sebesar 3 digit per bulannya.
Menurut Robi, tak hanya teman-temannya saja yang menghina bahkan orang tuanya sendiri sebelumnya juga ikut menjatuhkan dan menjelekkan usaha pilihannya ini.
Robi berpesan bahwa pengelolaan sampah yang baik dan sesuai, dapat menghasilkan dan memiliki nilai jual yang cukup tinggi.
Penanganan sampah ini bukan hanya menjadi masalah pihak lingkungan hidup dan aktivis, tapi pemerintah juga harus ikut andil dalam menyelesaikannya.
Hingga akhirnya pengolahan sampah ini bisa terintegrasi dan dapat memberdayakan banyak pihak.
Selain itu Robi juga berpesan bagi para pengusaha muda agar menjadi pengusaha yang bijak dalam mengelola sampah plastik.
***
Inilah kisah sukses dari Robi yang mendapatkan penghasilan ratusan juta dari botol plastik AQUA, Le Minerale, dan yang sejenisnya.
by Syahyurli Ainnur Bahri