BERITASUKOHARJO.com – Sebagai tuan rumah pada acara The 6th Inclusive Business Summit ASEAN 2023, KemenKopUKM siapkan program bisnis inklusif untuk memajukan perekonomian Indonesia.
Menjadi tuan rumah tahun ini pada acara ASEAN 2023. Pemerintah memanfaatkan dengan melakukan promosi program bisnis inklusif untuk perkembangan UMKM. Dengan perkembangan UMKM KemenKopUMKM mempercayai mampu menguasai pasar internasional.
Apa program baru dari KemenKopUMKM dengan bisnis inklusif? Lalu apakah mampu mempengaruhi perkembangan UMKM dan ekonomi di Indonesia?
BeritaSukoharjo.com merangkum betapa pentingnya bisnis inklusif untuk perekonomian Indonesia, yang didapat dari Instagram resmi Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah atau KemenKopUKM @kemenkopukm pada 3 April 2023.
“Halo, #SobatKUKM! Di tengah dinamika global yang bergejolak, pengembangan Bisnis Inklusif sering dianggap sebagai salah satu solusi untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan.Mari kita simak bersama, mengapa Bisnis Inklusif bisa menjadi sangat penting, terutama ketika Indonesia saat ini memegang keketuaan ASEAN 2023.” tulis keterangan KemenKopUKM melalui postingan Instagramnya.
Bisnis inklusif merupakan kegiatan usaha yang melibatkan penyedia barang, jasa dan penghidupan bagi masyarakat yang menjadi bagian dari Basis Piramida Ekonomi (BOP). Mereka akan berintegrasi ke dalam rantai inti bisnis.
Dalam rantai bisnis mereka akan berperan sebagai pemasok, distributor, pengecer ataupun pelanggan. Dengan kata lain, bisnis inklusif merupakan fasilitator antara pengusaha dan konsumen untuk mempermudah mendapatkan akses pendapatan yang stabil.
Tidak hanya sebagai fasilitator pendapatan, bisnis inklusif juga berusaha memadai, dan membantu untuk fasilitator barang dan jasa, atau kredit dan pinjaman. Adanya bisnis inklusif, KemenKopUKM berharap mampu mengurangi kemiskinan di Indonesia.
Bisnis inklusif yang berkelanjutan nantinya akan mampu memberikan kontribusi penuh terhadap perkembangan ekonomi di Indonesia. Bisnis inklusif juga mampu mencapai visi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) 2025.
Sesuai dengan visi MEA yakni ekonomi yang tangguh, inklusif, berorientasi pada masyarakat, dan berpusat pada masyarakat. Dengan ini, bisnis inklusif sangat cocok untuk diterapkan di Indonesia.
Salah satu upaya pemerintah menerapkan bisnis inklusif yakni gerakan kemitraan inklusif untuk UMKM naik kelas. Kegiatan ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Gedung SMESCO Jakarta pada hari Senin, 3 Oktober 2022.
Gerakan ini mampu mendorong UMKM untuk bisa berperan aktif memperluas akses pembiayaan, bantuan distribusi hasil pertanian, hingga membuka pasar baik nasional maupun internasional.
Tahun ini, KemenKopUKM melanjutkan promosi program bisnis inklusif ini di kawasan ASEAN. Program ini akan mulai digelar pada bulan Agustus 2023 di Bali. Para pelaku usaha bisa terus mendapatkan informasi melalui laman resmi KemenKopUKM.
Semoga kedepan program memajukan perekonomian di Indonesia dapat dilancarkan dan mampu menggerakan perekonomian di Indonesia semakin maju. ***
Menjadi fasilitator UMKM untuk berkembang, KemenKopUKM akan menghadirkan program bisnis inklusif di ASEAN 2023.
by Nurul Ripna Astuti