BERITASUKOHARJO.com - Sajian tahu kupat merupakan satu dari ragam kuliner khas Solo. Kuliner ini merupakan makanan favorit orang Surakarta dan sekitarnya.
Seporsi tahu kupat terdiri dari potongan kekupat atau ketupat, irisan kubis, mi kuning, tauge, kacang tanah goreng, dan disiram air gula yang rasanya paduan legit dan gurih. Kemudian, diberi irisan daun seledri dan bawang merah goreng.
Rasanya khas, dengan cita rasa manis legit dan gurih. Satu porsi tahu kupat cukup mengenyangkan untuk sarapan atau makan siang.
Ada banyak penjual kuliner ini. Salah satunya adalah Tahu Kupat Ojo Lali Pak Santoso di Telukan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo. Lokasi tendanya berada di pinggir Jalan Telukan-Parangjoro.
Warungnya sederhana dengan ciri khas gerobak yang warnanya hampir sama dimiliki oleh semua penjual tahu kupat. Warna hijau dengan kombinasi merah.
Pemilik Tahu Kupat Ojo Lali Pak Santoso, Telukan, Iwan Santoso mengatakan dirinya merupakan generasi kedua Tahu Kupat Pak Hadi di Pasar Kembang, Solo.
Dulu, kata Iwan, awalnya Pak Hadi berjualan keliling dengan memikul dagangannya. Keluar masuk gang.
“Namanya juga belum tahu kupat, dulu namanya tahu guling. Paklik merintis ini saat saya belum lahir. Lama sekali saya sudah lupa,” kata pria berusia 44 tahun ini saat ditemui BeritaSukoharjo.com di lapaknya.
Baca Juga: 10 SMA Terbaik 2023 di Sukoharjo, Cek Sekolah Incaranmu Masuk Daftar atau Tidak
Kemudian, dari waktu ke waktu tahu kupatnya makin dikenal dan Pak Hadi mulai buka warung di sekitar Pasar Kembang.
Saat ini Pak Hadi sudah pensiun, usahanya diteruskan oleh anak-anak dan saudaranya. Warung yang di Pasar Kembang sudah pindah di Kawatan, Solo. Sedangkan, cabang lainnya antara lain di Gading, Solo, Alun-alun Sukoharjo dan Telukan ini.
Iwan sendiri merupakan keponakan dari Pak Hadi. Sebelum membuka cabang di Telukan, Iwan belajar dan membantu berjualan tahu kupat di salah satu anak Pak Hadi.
Baca Juga: Pedas dan Gurih Jadi Satu, Resep Ayam Woku Kemangi yang Menggugah Selera, Menu Favorit Keluarga
Menjaga Rasa dan Mutu
Kemudian, dia memberanikan diri membuka sendiri. Awalnya dia buka warung di sekitar Solo Baru, tapi kurang menguntungkan. Usaha di sana hanya bertahan selama satu tahun.
Lalu, pindah ke tempat yang sekarang ini. Beruntung, usahanya tumbuh dengan baik. Sekarang sudah berjalan sekira lima tahun.
“Kalau hari biasa itu laku antara 70 sampai 80 porsi sehari. Kalau Sabtu-Minggu antara 120 sampai 140 porsi,” katanya sembari menyiapkan pesanan tahu kupat, belum lama ini.
Meski terlihat sedikit pengunjung yang makan di warung tersebut, Iwan dibantu istrinya sibuk melayani pesanan yang dibungkus. Dari BeritaSukoharjo.com datang hingga selesai wawancara pun mereka terus melayani pesanan pembeli.
Baca Juga: 1 Resep Kue Semprit Jadul Jadi 3 Varian Isian Toples, Bahannya Ekonomis, Cara Buatnya Praktis
Dikatakan, untuk mengawali membuka usaha memang tidak mudah. Tapi untuk mempertahankan itu lebih sulit.
“Karena itu kami berusaha melayani yang terbaik kepada para pelanggan. Selain itu, Paklik (Pak Hadi) selalu berpesan kepada kami penerusnya untuk menjaga rasa, mutu dan telaten agar usaha kami terus tumbuh,” ujarnya.
Setiap warung tahu kupat mempunyai citarasa yang khas. Terutama untuk paduan kuahnya yang legit dan gurih. Dikatakan Iwan, untuk semua cabang saudara-saudaranya hampir sama seperti dari Pakliknya.
“Semua sama racikannya, tapi beda yang membuat, beda pula hasilnya. Semua cabang rasanya hampir sama. Semua punya pelanggang sendiri-sendiri,” ungkapnya.
Makanan Sehat
Dia menambahkan, ada kelebihan dari tahu kupatnya. “Tahu kupat di sini termasuk makanan sehat. Karena kami tidak menggunakan penyedap rasa MSG. Rasa gurih ini dari paduan bawang putih, garam, dan gula merah,” kata dia.
Satu porsi tahu kupat di sini harganya Rp9.000 untuk yang biasa. Sedangkan kalau tambah telur harganya Rp12.000 per porsi. Tahu Kupat Ojo Lali Pak Santoso buka mulai pukul 07.30 WIB dan tutup pukul 16.00 WIB.
Salah satu pembeli Tahu Kupat Ojo Lali Pak Santoso, Ester, warga Parangjoro, Grogol, Sukoharjo, mengaku menjadi langganan sudah sejak lama.
“Saya ini penggemar tahu kupat sejak lama. Kebetulan di sini ada, deket rumah juga. Jadi, sering beli kalau pas libur gini. Rasanya enak, pas di lidah,” katanya.***
Iwan Santoso, Pemilik Warung Tahu Kupat Ojo Lali Pak Santoso Telukan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo dengan tahu kupat legit dan gurih.
by Risqi Nurtyas Sri Wikanti