BERITASUKOHARJO.com - Cerita inspiratif kali ini berasal dari Mama Gilang yang berjualan es teh kampung dan es jeruk kasturi.
Mama Gilang berjualan di Jl. Ciputat Raya depan SDN Pondok Pinang, Gang Hj. Midar, Jakarta Selatan dari mulai jam 09.00-14.00.
Mama Gilang bercerita jika dia sering dipandang sepele dan sebelah mata karena berjualan es teh kampung.
Baca Juga: Simpan Dulu Resep Sederhana Ini untuk Ide Takjil Bulan Puasa, Mewah dan Lembut Banget Teksturnya
Padahal menurutnya, jualan es teh kampung dan es jeruk kasturi sangat memiliki peluang meraup untuk yang besar.
Hasil dari berjualan es teh kampung dan es jeruk kasturi ini dapat membantu perekonomiannya.
Di kampung, Mama Gilang harus membesarkan anak, menyekolahkan anak, dan juga membantu perekonomian orang tuanya.
Berikut ini BeritaSukoharjo.com telah mengutip usaha spesial untuk pengangguran dari kanal YouTube Kawan dapur, dan membagikan ulang untuk Anda.
Baca Juga: Cara Membuat Kulit Pangsit Goreng dan Rebus Tanpa Mesin dan Anti Gagal! Mudah Banget Buatnya
Simak dan ikuti penjelasannya mengenai ide usaha spesial untuk pengangguran berikut.
Mama Gilang bercerita soal pengalaman pahit yang pernah dialaminya selama di perantauan. Dia pernah makan nasi dengan kerupuk dan kecap.
Bahkan untuk minum saja Mama Gilang tak punya uang, akhirnya meminum air keran. Saat itu, Mama Gilang hanya punya sedikit uang untuk anaknya.
Saat ini, per harinya Mama Gilang bisa berjualan menghabiskan es batu sebanyak 5 bal dari jam 09.00 sampai selesai, kadang jam 1 atau 2 siang sudah habis.
Adapun es jeruk kasturi Mama Gilang hanya menggunakan gula dan potongan jeruk peras atau kasturi, tanpa menggunakan pewarna makanan, jadi aman dan sangat menyehatkan.
Untuk es teh kampung-nya pun menggunakan gula pasir dan teh rebusan, bukan teh celup. Jadi, warnanya jauh lebih pekat dibanding es teh lainnya.
Awal berjualan, Mama Gilang terinspirasi ketika melihat supir angkot dan driver ojol di siang hari yang panas terik.
Ia pun akhirnya memutuskan berjualan es yang dapat menyegarkan para supir dan pengendara ojol tersebut.
Baca Juga: Seger Pol! Resep Sayur Asem Jakarta, Masakan Rumahan yang Cocok Banget Buat Menu Makan Siang
Untuk harga es teh kampung dan es jeruk kasturi-nya sendiri dijual dengan harga Rp5.000-an.
Dulu saat pertama berjualan, Mama Gilang pernah rugi, per harinya hanya mampu menjual Rp30.000.
Akhirnya Mama Gilang berinisiatif membuat banner dan spanduk dengan tampilan yang menarik dan mencantumkan harga agar pembeli tertarik untuk mencoba.
Tak hanya itu saja, menurut Mama Gilang, selain marketing yang menarik, sedekah, dan promo juga sangat berpengaruh dalam meramaikan jualannya.
Mama Gilang sering melakukan sedekah tiap hari Jumat, gratis untuk supir angkot dan ojol. Sebulan sampai dua bulan, akhirnya jualannya mulai ramai.
Mama Gilang juga memberikan sedikit tips untuk siapa saja yang hendak memulai usaha agar tidak ragu ketika memulai usaha karena kalau kita tidak yakin, usaha kita tak akan bisa berjalan.
Dalam berjualan, hal paling penting selain yakin dan percaya, niat, dan jangan berputus asa, juga harus semangat bahwa Tuhan akan membuka rezeki-Nya untuk kita.
Selamat mencoba!***
Cerita inspiratif dari Mama Gilang yang memulai usaha berjualan es teh kampung dan es jeruk kasturi yang perharinya bisa dapat 100.000-an.
by Nurulfitriana Ramadhani