10 Resep Sukses dan Keberuntungan dari Filsuf Romawi Kuno dan Yunani Kuno

Inilah resep sukses atau prinsip-prinsip sukses dari dua orang filsuf Yunani kuno dan Romawi kuno yang bisa menjadi keberuntungan kamu.

by Risqi Nurtyas Sri Wikanti

BERITASUKOHARJO.com - Semua orang pasti ingin sukses. Kamu juga pasti ingin sukses. Ada resep khusus untuk bisa sukses.

Salah satu penentu sukses adalah sikap mental.

Maka cermati dan praktekkan prinsip-prinsip berikut ini agar sikap mentalmu menjadi baik.

Simak selengkapnya yaitu resep sukses dan keberuntungan dari filsuf Romawi kuno dan Yunani kuno yang dikutip BeritaSukoharjo.com dari laman Awaken The Greatness Within.

Baca Juga: Lirik Natawassal Bil Hubabah, Sholawat Tentang Istri Tercinta Nabi, Lengkap Arab Latin dan Artinya

Seneca adalah seorang filsuf Romawi kuno. Epictetus adalah seorang filsuf Yunani kuno.

1. "Luck is what happened when preparation meets oportunity" (Seneca)

Keberuntungan terjadi ketika persiapan bertemu kesempatan.

Jadi kamu harus melakukan persiapan berupa memperbaiki sikap mentalmu. Cari ilmu setinggi-tingginya. Perluas wawasan pengetahuanmu.

2. "It’s not what happened to you, but how you react to it that matters" (Epictetus)

Bukan apa yang terjadi adamu yang penting, tapi caramu menanggapinya. Maksudnya kamu harus selalu mengolah kenyataan yang ada padamu agar dampaknya selalu menguntungkan kamu.

Baca Juga: Super Gampang! Ide Jualan Cemilan Unik dengan Rasa Manis dan Bahan yang Murah

3. “Be careful whom you associate with. It is human to imitate the habits of those with whom we interact. We inadvertently adopt their interests, their opinions, their values, and their habit of interpreting events” (Epictetus)

Berhati-hati dengan temanmu. Adalah manusiawi untuk meniru kebiasaan teman. Kita tidak sengaja mengambil kepentingan, opini, nilai-nilai, dan kebiasaan mereka dalam menafsirkan kejadian.

Jadi kamu harus memilih teman. Bukan dengan niat sombong. Boleh saja kenal dengan orang yang tidak baik tapi teman terdekatmu harus orang baik gar kamu tertular menjadi orang baik.

Baca Juga: Ide Jualan Dessert Box Coklat Kekinian yang Super Lezat, Bahan Minimarket Rasa Premium!

4. "You become what you give attention to. If you yourself don’t choose what thoughts and images you expose yourself to, somone else will, and their motives may not be the highest" (Epictetus)

Kamu menjadi apa yang kamu perhatikan. Jika kamu tidak memilih sendiri pikiran dan bayangan apa yang kamu perhatikan, orang laian akan melakukannya, dan motif mereka belum tentu yang terbaik.

Kamu harus membayangkan dirimu dan keluargamu sebagai orang sukses mulia dunia akhirat. Bayangan tentang diri sendiri itulah yang akan terjadi. Jangan biarkan orang lain apalagi yang tidak baik, memasukkan citranya kepadamu.

Baca Juga: Enak dan Empuk, Resep Ide Jualan Cemilan Pukis Ekonomis Tanpa Telur, Pemula Wajib Coba!

5. "If one does not know to which port one is sailing, no wind is favorable.” (Seneca)

Jika kamu tidak tahu mau berlayar ke pelabuhan mana, tidak ada angin yang mendukung.

Maksudnya kamu harus memiliki tujuan yang jelas dan pasti dalam kehidupan ini. Banyaklah baca dan bergaul dengan orang orang baik. Nanti kamu akan memiliki rencana dan bayangan diri yang jelas.

6. “Wealth is the slave of the wise. The master of the fool” (Seneca)

Harta itu adalah budak dari orang bijak. Tuan dari orang bodoh. Maksudnya orang yang bodoh akan dikuasai oleh hartanya.

Biasanya seseorang yang dikuasai harta tidak akan mendapat manfaat banyak dari hartanya. Hartanya akan berdampak negatif untuk dia dan keluarganya.

Sebaliknya orang bijak akan menguasai hartanya. Maka dia akan mendapat banyak manfaat dari hartanya. Hartanya akan berdampak positif buat dia dan keluarganya.

Baca Juga: Enak dan Gampang, Resep Ide Jualan Cemilan Olahan Pisang dan Roti Tawar, Ekonomis Banget!

7. “He is most powerful who has power over himself” (Seneca)

Dia yang memiliki kekuasaan atas dirinya adalah sangat kuat. Maksudnya kamu harus menguasai dirimu agar menjadi orang kuat. Maka kamu tidak akan dikuasai oleh harta dan situasi. Kamulah yang akan menguasainya.

8. "Every night before going to sleep, we must ask ourselves: what weakness did I overcome today? What virtue did I acquire?” (Seneca)

Setiap malam sebelum tidur, kita harus bertanya pada diri sendiri: kelemahan apa yang saya atasi hari ini? Kebijakan apa yang saya dapat?

Maksudnya kamu harus selalu melakukan evaluasi diri. Tujuannya agar kamu selalu mendapat kemajuan.

Baca Juga: Wah Baru Tahu Ternyata Pisang Diolah Seperti Ini Bagus Banget Jadi Ide Jualan Isian Snack Box, Wajib Dicoba!

9. “It is not because things are difficult that we do not dare; it is because we do not dare that things are difficult” (Seneca)

Bukan karena keadaan sulit yang membuat kita tidak berani; tapi kita tidak berani maka keadaan menjadi sulit.

Seringkali kesulitan itu tidak obyektif tapi berasal dari pikiran kita sendiri. Maka Seneca menganjurkan kita menguasai diri dulu agar mampu mengatasi masalah.

10. "No matter what happens, it is within my power to trun into my advantage” (Epictetus)

Apapun yang terjadi, aku mampu mengubahnya menjadi keuntunganku. Prinsip ini harus kamu pegang teguh agar mampu melihat dan memanfaatkan tantangan menjadi peluang.

Itulah sepuluh prinsip untuk mencapai sukses dari dua orang filsuf kuno.***

Author : Risqi Nurtyas Sri Wikanti

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Excepturi doloribus unde molestias laborum delectus adipisci, eos repellat in debitis cum impedit numquam, architecto, facilis.