BERITASUKOHARJO.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah bergabung dalam seruan global, di mana lebih dari 1.000 profesional kesehatan dan 175 organisasi kesehatan dari seluruh dunia yang menyerukan “perjanjian non-proliferasi bahan bakar fosil”.
Seruan ini mendesak agar menghentikan penggunaan dan ekstraksi bahan bakar fosil dengan tujuan untuk melindungi kesehatan manusia.
WHO bersama dengan Federasi Asosiasi Kesehatan Masyarakat Dunia (WFPHA) termasuk di antara menandatangani surat yang berisi desakan kepada pemerintah.
Desakan ini dimaksud agar pemerintah segera menyusun rencana global yang mengikat secara hukum, di mana hal ini bertujuan untuk menghentikan penggunaan dan ekstraksi bahan bakar fosil secara bertahap.
Baca Juga: Tambahkan Selai Kacang untuk Membuat Variasi Baru Ice Cream dari Daftar Resep Banana Pudding Ice Cream
Dalam pidato pembukaan untuk dialog tentang iklim dan kesehatan pada 5 September 2022 lalu, WHO Director-General, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus menyinggung soal kecanduan dunia terhadap bahan bakar fosil berdampak buruk bagi manusia.
“Kecanduan modern terhadap bahan bakar fosil bukan hanya tindakan perusakan lingkungan. Dari perspektif kesehatan, itu adalah tindakan sabotase diri,” kata WHO Director-General.
Pembakaran bahan bakar fosil akan memberi dampak buruk bagi kesehatan manusia dan juga planet ini.
Ketua Federasi Asosiasi Kesehatan Masyarakat Dunia (WFPHA) untuk Kesehatan Lingkungan, Liz Hanna berpendapat bahwa “Ilmu tentang ini jelas: pengembangan bahan bakar fosil baru sama sekali tidak sesuai dengan iklim yang sehat dan masa depan yang sehat.”
Baca Juga: Apa Hubungan Antara Genetika dan Preferensi Makanan Hingga Pengaruhnya Terhadap Kesehatan
WHO mencatat bahwa 99 persen orang menghirup udara yang tidak sehat terutama akibat pembakaran bahan bakar fosil.
Dilansir dari laman Healthyduck oleh BeritaSukoharjo.com pada Kamis, 15 September 2022, bahwa polusi udara membunuh sekitar 7 juta orang secara global setiap tahun.
Diketahui ada 99 persen dari populasi bumi tinggal di tempat-tempat yang melebihi batas polusi udara WHO.
Menurut Jeni Miller, Executive Director of the Global Climate and Health Alliance, mengatakan bahwa jika bahan bakar fosil dihapuskan maka akan mencegah 3,6 juta kematian yang diakibatkan oleh polusi udara per tahun.
Baca Juga: Ingin Menikmati Ice Cream Buatan Sendiri? Gunakan Pisang dan Coba Resep Banana Pudding Ice Cream
“Bahan bakar fosil tidak hanya beracun bagi kesehatan manusia. Setiap tahap siklus bahan bakar fosil membahayakan kesehatan manusia.”
“Mulai dari penambangan dan fracking hingga transportasi melalui jaringan pipa, hingga pemrosesan dan akhirnya hingga pembakaran bahan bakar fosil untuk transportasi, listrik, dan penggunaan industri, kata Jeni Miller.
Selain itu Jeni Miller juga mengatakan bahwa mereka sedang menyiapkan energi alternatif yang lebih bersih dan berkelanjutan.
“Selama beberapa dekade kami bergantung pada kapasitas bahan bakar fosil untuk menyediakan energi, tetapi kami sekarang memiliki alternatif yang lebih bersih dan berkelanjutan, dan sesuai dengan masa depan yang lebih sehat yang kami inginkan,” kata Executive Director of the Global Climate and Health Alliance.
***
WHO, 1.000 profesional kesehatan, 175 organisasi kesehatan, hingga WFPHA mendesak pemerintah untuk menghentikan penggunaan bahan bakar fosil
by Klara Delviyana