BERITASUKOHARJO.com - Serangan 11 September atau yang lebih dikenal dengan tragedi 9/11, adalah sebuah peristiwa yang paling mengguncang dunia di tahun 2001.
Dampak dari tragedi 9/11 ini masih tetap dirasakan hingga bertahun-tahun setelah kejadian, dan ikut merubah wajah dunia.
Tragedi 9/11 adalah serangkaian empat peristiwa serangan bunuh diri yang telah dirancang sedemikian rupa.
Target serangan dalam tragedi 9/11 tersebut adalah kota New York City dan Washington DC dengan 4 sasaran vital simbol kedigdayaan pemerintah Amerika Serikat.
Pada pagi hari kejadian, 19 orang pembajak dari militan Al Qaeda membajak 4 pesawat jet komersial berbadan lebar yang dipenuhi penumpang.
Baca Juga: Rekomendasi Menu Harian: Resep Tumis Terong Tahu, Bahan Sederhana Buat Ketagihan
Para pembajak tersebut lalu melakukan serangan bunuh diri dengan sengaja menabrakkan 2 pesawat ke menara kembar World Trade Center (WTC) di New York City.
Kedua menara kembar WTC sebagai lambang supremasi ekonomi Amerika Serikat itu akhirnya runtuh dalam selang waktu 2 jam setelah ditabrak pesawat.
Pesawat ketiga ditabrakkan oleh pembajak ke gedung Pentagon di Arlington, Virginia.
Sementara pesawat keempat gagal mencapai targetnya di Gedung Putih atau Gedung Capitol di Washington DC, karena mendapat perlawanan dari penumpang dan awak pesawat yang berusaha mengambil alih pesawat.
Pesawat United Airlines Pernerbangan 93 ini pun akhirnya jatuh di lahan kosong dekat Shanksville, Pennsylvania.
Teror paling mencekam sepanjang sejarah ini, menurut Tim investigasi 9/11 setidaknya telah menewaskan kurang lebih 3000 jiwa.
Baca Juga: Walau Menggunakan Tahu, Resep Masakan Satu Ini Tidak Kalah Enak dengan Daging
Hal ini menjadikan tragedi 9/11 sebagai serangan teroris paling mematikan sepanjang sejarah peradaban dunia.
Pemerintah Amerika Serikat pun langsung melakukan penyelidikan besar-besaran. Presiden George W Bush membentuk komisi 9/11 untuk secara khusus menyelidiki peristiwa tersebut.
Dari hasil penyelidikan diperolehlah kesimpulan bahwa serangan 9/11 dilakukan oleh kelompok ekstrimis Al Qaeda pimpinan Osama bin Laden.
Pada tahun 2004 Osama bin Laden akhirnya mengumumkan secara resmi bertanggung jawab atas tragedi 9/11.
Namun meski Komisi 9/11 telah resmi mengklaim bahwa Al Qaeda pelakunya, dan Osama bin Laden pun telah mengaku bertanggung jawab, banyak para penganut teori konspirasi meragukan dan ikut menganalisa peristiwa tersebut.
Salah satu kelompok yang dengan lantang menyatakan bahwa tragedi 9/11 bukan karena Al Qaeda adalah 9/11 TRUTHERS.
Baca Juga: Cara Mudah Membuat Tahu di Rumah, Cuma Gunakan Bahan Ini Saja, Tanpa Pengawet, Dijamin Berhasil
Kelompok ini menganalisa melalui berbagai teori konspirasi tentang tragedi 9/11, yang membantah pernyataan resmi dari pemerintah maupun Osama bin Laden tersebut
Dilansir dari kanal YouTube Nadia Omara, BeritaSukoharjo.com lewat artikel ini mencoba memaparkan ulang berbagai teori konspirasi tersebut.
1. Gedung WTC Runtuh Bukan Karena Ditabrak Pesawat
Menurut teori ini gedung WTC runtuh bukan karena ditabrak pesawat tapi, karena bahan peledak atau bom yang memang sudah ditanam sebelumnya di dalam gedung.
Teori ini mereka diperkuat dengan adanya gumpalan asap yang keluar dari berbagai lantai gedung.
Mereka juga beranggapan proses 2 gedung kembar ini runtuh mirip dengan proses merobohkan bangunan (demolisi) dengan menggunakan bahan peledak.
Selain itu ada pula saksi-saksi hidup yang melaporkan bahwa setelah pesawat menabrak gedung WTC, terdengar bunyi ledakan di beberapa titik di bawah gedung.
Bahkan ledakan yang terjadi di dalam gedung itu telah membuat seseorang terlempar keluar gedung.
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Pengeluaran, Resep Oseng Tempe Kacang Panjang, Enak dan Beri Perut Kebahagiaan
2. Pemerintah Amerika Serikat Mengetahui Serangan 9/11
Ada kepercayaan umum di antara penganut teori konspirasi bahwa Presiden Bush telah mengetahui akan adanya serangan 9/11, bahkan berkontribusi terhadap serangan tersebut, serta sengaja tidak melakukan intervensi militer.
Mereka meyakini bahwa komando pertahanan dirgantara Amerika Utara (Norad) dengan sengaja memerintahkan jet tempur mereka untuk mundur, dan membiarkan pesawat yang dibajak mencapai target yang dituju.
Para penganut teori konspirasi meyakini pemerintah Amerika Serikat sengaja membiarkan serangan 9/11, karena ingin menggunakan serangan tersebut sebagai justifikasi untuk menyerang Irak dan Afghanistan.
Tujuan dari invasi tersebut adalah untuk mengamankan cadangan minyak dunia.
3. Pentagon dan WTC Sebenarnya Runtuh Karena Dihantam Rudal
Teori ini dipercaya karena tabrakan di Pentagon itu menghasilkan lubang masuk selebar 4,8 m dan lubang keluar 3,6 m, sementara lebar pesawat jauh lebih besar dari itu.
4. Pesawat United Airlines 93 yang Akan menabrak Gedung Putih Ditembak oleh Jet Tempur
Para ahli teori konspirasi percaya bahwa pesawat United Airlines 93 itu memang sengaja ditembak oleh pesawat tempur milik Angkatan Udara Amerika Serikat.
Karena telah ditemukan potongan serpihan puing-puing pesawat dan potongan tubuh manusia yang mengambang di Indian Lake yang notabene lokasinya jauh dari lokasi jatuhnya pesawat.
Mereka juga meyakini pesawat tersebut ditembak atas perintah Wakil Presiden Dick Cheney.
Baca Juga: Berwisata ke Gunung Bromo, Cocok untuk Penggemar Wisata Alam
5. Serangan WTC Terkait Perdagangan
Beberapa hari sebelum serangan 9/11 terjadi di pasar saham Amerika Serikat terjadi put option atau opsi jual besar-besaran pada saham 2 maskapai penerbangan Amerika Serikat yaitu American Airlines dan United Airlines,yang menjadi korban pembajakan dan media serangan teroris beberapa hari setelahnya.
Para penganut teori konspirasi meyakini bahwa sejumlah investor telah mengetahui akan terjadi serangan 9/11, itu sebabnya mereka melakukan put option secara besar- besaran untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya.
6. Gedung WTC 7 Memang Sengaja Dihancurkan
Para penganut teori konspirasi meyakini bahwa gedung WTC 7 yang tidak ikut menjadi objek serangan tapi ikut hancur adalah karena gedung tersebut merupakan kantor pusatnya Badan Intelijen Amerika Serikat, CIA, FBI, dan Secret Service.
Menurut teori ini, gedung tersebut terpaksa ikut dihancurkan untuk menutupi dan menghilangkan bukti keterlibatan pemerintah Amerika Serikat dalam tragedi 9/11.
Teori ini diperkuat dengan fakta bahwa BBC telah memberitakan bahwa gedung WTC 7 runtuh disaat gedung kembar WTC sebelum runtuh.
7. Pemerintah Israel Sudah Tahu Akan Adanya Serangan 9/12 WTC
Ada sekitar 4000 karyawan yahudi yang menerima peringatan melalui email sehari sebelum kejadian pada 8 September, agar tidak bekerja esok hari.
Dari fakta tersebut para penganut konspirasi meyakini bahwa agen-agen Israel dan pemerintahnya tahu dan terlibat dalam serangan ini.
Tujuannya adalah agar Israel bisa mendorong Amerika Serikat untuk menyerang musuh regionalnya.
Ada pula bukti yang menunjukkan bahwa sejumlah warga Yahudi ditangkap pihak keamanan Amerika Serikat karena memvideokan setelah kejadian sambil bergembira ria.
8. Tidak Ada Pembajak
Sejumlah penganut teori konspirasi meyakini bahwa berita serangan 9/11 sudah dipalsukan atau dimanipulasi. Karena banyak nama-nama pembajak yang dirilis media, ternyata orangnya masih hidup.
Tragedi WTC 9/11 adalah sebuah peristiwa serangan teroris yang paling mematikan sepanjang sejarah umat manusia.
by Klara Delviyana