Jam Tangan Emas Milik Adolf Hitler Dijual Seharga Rp16 Miliar

Rumah Lelang, Alexander Historical Auctions, berhasil menjual jam tangan emas milik sang pemimpin Nazi, Adolf Hitler seharga Rp16 miliar.

by Nurulfitriana Ramadhani

BERITASUKOHARJO.com – Adolf Hitler dikenal sebagai pemimpin yang diktator dan juga memiliki ketertarikan terhadap barang-barang antik.

Adolf Hitler mengimpikan Jerman yang besar ada di bawah kekuasaan Nazi akan melahirkan budaya besar yang mengilhami Jerman khususnya dan dunia umumnya.

Saat akhir perang dunia 2, para tentara menyita barang-barang milik Nazi, salah satunya, jam tangan emas milik Adolf Hitler, pemimpin tertinggi Nazi.

Dilaporkan dari Mirror UK, seorang tentara Prancis menjarah jam tangan emas yang dikenakan oleh diktator Nazi, Adolf Hitler, dari tempat persembunyiannya di gunung Bavaria, Jerman.

Baca Juga: Resep Egg Chicken Roll, Cemilan Sehat, Cocok Jadi Bekal Sekolah

Barang pribadi milik Hitler telah dijual dalam lelang kontroversial seharga £ 900.000 atau dalam rupiah seharga Rp16 miliar.

Diketahui, bahwa barang pribadinya itu diproduksi oleh Swiss LeCoultre. Pada jam tangan emas itu, menampilkan inisial pemimpin Nazi, Swastika, serta logo elang rezim yang terkenal bengis.

Selain itu, terpampang juga tiga tanggal penting dalam hidup sang diktator, yaitu tanggal ulang tahunnya, tanggal ketika dirinya diangkat menjadi kanselir Jerman, dan yang terakhir tanggal kemenangan pemilu partai Nazi pada tahun 1933.

Baca Juga: Resep Kastengel Keju Super Renyah dan Lumer di Mulut, Yuk Cobain!

Dilansir BeritaSukoharjo.com dari Mirror UK pada 1 Agustus 2022, awalnya jam ini akan dijual sekitar £ 3 juta di Alexander Historical Auctions di negara bagian Maryland AS namun kini, jam tersebut telah terjual seharga £ 900.000.

Presiden Rumah Lelang, Alexander Historical Auctions, Bill Panagopulos, mengatakan jam tangan Hitler belum pernah ditawarkan untuk dijual kepada publik.

Sejarah jam tangan ini dibagikan oleh Bill, hadiah ini kemungkinan besar diberikan oleh partai Nazi atas pencapaian Hitler yang luar biasa.

Baca Juga: Resep Olahan Roti Tawar Super Enak ala Korea, Cocok Jadi Menu Sarapan Anti Bosan

Ini juga sebagai pengakuan Nazi kepada dirinya yang telah membawa Nazi berada ke tampuk kekuasaan.

Dirinya menambahkan bahwa di luar sana ada banyak sekali peninggalan Hitler dan kami telah menjual ratusan peralatan makan, pakaian, perabotan, dan sebagainya. Namun, jam tangan ini lebih pribadi daripada hampir semua hal lainnya.

Sersan Robert Mignot, seorang prajurit Prancis, menuturkan bahwa dirinya mengambil jam itu dari Berghof—rumah pegunungan Hitler di Bavaria, Jerman Selatan pada tanggal 4 Mei 1945.

Baca Juga: Pekan ASI Sedunia Mulai Hari Ini, Fokus Pada Edukasi dan Dukungan

Kala itu, unitnya, Regiment de Marche du Tchad, menyerbu tempat persembunyian Hitler, unit pasukannya memimpin dan di belakang pasukannya menyusul pasukan Amerika, tetapi tempat itu baru saja ditinggalkan.

Melihat tempat yang telah ditinggalkan, para prajurit kemudian menjarah apa pun yang bisa mereka bawa di ransel mereka. Barang-barang pribadi Adolf Hitler menjadi suvenir paling berharga kala itu.

Setelah perang berakhir, sang prajurit membawa rampasannya itu kembali ke Prancis, dirinya kemudian menjualnya kepada sepupunya.

Baca Juga: Resep Tumis Telur Masak Cabai Hijau, Pedas dan Nikmat, Bikin Gak Sadar Nambah Nasi Berkali-kali

Di lain pihak, pelelangan ini mendapat protes, khususnya dari Pihak Yahudi Eropa yang pernah memiliki sejarah kelam bersama Nazi.

Setelah kabar ini beredar, muncul sebuah surat terbuka yang telah ditandatangani oleh 34 pemimpin Yahudi.

Aksi ini dilakukan karena mereka menilai bahwa penjualan itu sebagai hal yang menjijikkan.

Dalam petisi mereka, para pemimpin Yahudi meminta agar barang-barang Nazi ditarik dari pelelangan.

Baca Juga: Olahan Roti Tawar Tape Singkong dan Bahan Ini Enak Banget, Cemilan Praktis yang Cocok Jadi Menu Sarapan

Salah satunya Rabbi Menachem Margolin yang menjabat sebagai ketua Asosiasi Yahudi Eropa, ia mengatakan transaksi itu memberikan pertolongan bagi mereka yang mengidamkan apa yang diperjuangkan partai Nazi.

Menurutnya, sejarah memang penting untuk dipelajari dan terkait artefak Nazi yang sah memang termasuk dalam koleksi museum atau di tempat pendidikan tinggi, tetapi barang pribadi milik pemimpin Nazi itu bukanlah salah satu dari yang ia sebutkan.

Mengetahui komentar pedas dari sang Rabi, Bill angkat bicara. Ia menjelaskan bahwa pelelangan itu tidak dimaksudkan untuk memberi penghormatan atas diktator Nazi tersebut.

"Kami tidak menawarkan ini sebagai penghormatan kepada orang terburuk yang pernah hidup," tutur Bill. ***

Author : Nurulfitriana Ramadhani

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Excepturi doloribus unde molestias laborum delectus adipisci, eos repellat in debitis cum impedit numquam, architecto, facilis.