BERITASUKOHARJO.com - Sekawanan kerbau bule keraton Surakarta keturunan Kiai Slamet dievakuasi oleh pihak PB XIII Hangabehi ke Bangsal Magangan di dalam keraton.
Proses evakuasi kerbau bule keraton Surakarta keturunan Kiai Slamet tersebut dimulai sekitar pukul 12.00 WIB. Dilakukan oleh beberapa pengurus yang mendatangi kandang mahesa di sisi selatan alun-alun kidul dengan didampingi oleh pihak kepolisian.
Proses evakuasi tidak berjalan mudah, kawanan kerbau bule keturunan Kiai Slamet keraton Surakarta tersebut hanya berkutat di tengah lapangan alun-alun kidul lebih dari satu jam.
Beberapa orang yang ditugasi untuk mengevakuasi kerbau bule tersebut harus memakai berbagai cara agar kerbau-kerbau tersebut mau meninggalkan kawasan alun-alun kidul dan menuju ke tempat yang direncanakan.
Sekitar pukul 14.00 WIB, empat kerbau akhirnya mau beranjak, meski dengan sangat perlahan dan kemudian memasuki kawasan Bangsal Magangan yang berjarak sekitar 500 meter dari kandang mahesa.
Namun, masih ada satu kerbau bule, yaitu kerbau tertua bernama Somali yang masih belum mau beranjak melewati pintu gerbang alun-alun kidul dan hanya berdiam diri di sekitar tempat tersebut.
Baca Juga: Resep Bolu Kukus Coklat Mekar, Cemilan Tanpa Telur Tanpa Mixer Dijamin Anti Gagal!
Bahkan hingga pukul 16.15 WIB, Somali belum juga mau meninggalkan lokasi sekitar gerbang utara alun-alun kidul. Hingga kemudian beberapa orang terpaksa harus memasang tali di lehernya untuk menarik kerbau tersebut.
Dalam surat yang diberikan kepada srati kerbau bule di kandang mahesa. Putra PB XII KGPH Dipokusumo menerangkan bahwa evakuasi terhadap kerbau bule yang sehat tersebut sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran PMK.
Sebagaimana diketahui, Kamis 22 Juli 2022 beberapa kerbau bule keturunan Kiai Slamet dinyatakan terkena PMK, menyusul kematian satu kerbau bule bernama Nyi Apon yang dinyatakan juga terkena PMK.
Baca Juga: Resep Puding Regal Oreo Coklat Sangat Cocok Dinikmati Bareng Keluarga, Cemilan Lumer di Mulut
Pihak dokter hewan dari DPKPP kota Surakarta kemudian melakukan vaksinasi terhadap beberapa kerbau bule yang masih sehat dan melakukan perawatan yang sakit, pada hari Sabtu 24 Juli 2022.
Dalam kesempatan saat melakukan vaksinasi tersebut, Agus Sasmita dari DKPKPP menyatakan bahwa kerbau-kerbau bule tersebut perlu melakukan pemulihan dan pihaknya tidak merekomendasikan untuk mengikuti kirab malam 1 Suro.
Kirab malam 1 Suro sendiri rencananya akan digelar pada tanggal 29 Juli 2022 mendatang, tradisi tersebut selama ini identik dengan kerbau bule keturunan Kiai Slamet sebagai ikon cucuk lampah atau penunjuk jalan saat kirab pusaka.
Dihubungi terpisah, menanggapi evakuasi kawanan kerbau bule yang ternyata tengah terkena PMK ke dalam Bangsal Magangan tersebut, Gusti Moeng selaku ketua Dewan Adat Keraton Surakarta mengaku prihatin dan menyayangkan dengan adanya pemaksaan evakuasi tersebut.
Dirinya mengaku kuatir bila nanti ternyata kerbau-kerbau bule tersebut juga tetap dipaksakan untuk mengikuti kirab karena kondisinya saat ini tengah sakit, sehingga sangat riskan untuk berjalan dengan jarak yang cukup jauh.
Senada dengan Gusti Moeng, Gusti Timoer yang selama ini mengurusi kerbau-kerbau bule tersebut juga mengkuatirkan perihal tersebut.
"Dari dinas dan dokter sudah merekomendasikan bahwa kerbau-kerbau tersebut butuh waktu pemulihan dua minggu hingga satu bulan. Bukan dari kami yang menyatakan" tegas Gusti Timoer, Senin 26 Juli 2022.***
Kawanan kerbau bule keraton Surakarta keturunan Kiai Slamet dievakuasi ke bangsal Magangan keraton, berikut informasinya
by Choirul Hidayat