BERITASUKOHARJO.com - Setelah kematian Nyi Apon salah satu kebo bule milik Keraton Solo mati terjangkit PMK, kini lahir kembali anak kerbau dari induk Nyi Juminten.
Kerbau dengan nama Nyi Juminten melahirkan yang ke-5 kali tepat pada pukul 12.00 WIB hari Sabtu, 23 Juli 2023.
Setelah mengalami kesedihan karena kehilangan kebo bule Nyi Apon sebagai induk tertua yang disebabkan oleh virus PMK.
Selang beberapa hari kebahagiaan pun menghampiri dengan lahirnya anak kerbau dari induk Nyi Juminten yang usianya sudah puluhan tahun.
Baca Juga: Hanya dengan 1 Bahan, Begini Tips Mudah Menghilangkan Rasa Pahit Daun Pepaya
Dilansir BeritaSukoharjo.com dari kanal YouTube berita surakarta bahwa kebo bule Nyi Juminten ini tampak disudut kubangan dan melakukan persiapan untuk melahirkan anaknya.
Terlihat Nyi Juminten ini sangat lemas karena dia juga termasuk kebo bule yang terjangkit virus PMK dari Bebe kerbau yang ada di Keraton Solo.
Hal ini juga dijelaskan oleh GKR Timoer Rumbai selaku pengelola alun-alun kidul Keraton Solo atau Putri tertua PB Xlll.
Baca Juga: Metafora Bedhaya Mintaraga dalam Pagelaran Catur Sagatra
Meskipun ditengah besarnya kasus PMK, kebo bule Nyi Juminten melahirkan anaknya yaitu kerbau jantan dengan sehat dan selamat.
“ Iya, barusan itu lahir Nyi Juminten yang usianya telah puluhan taun, melahirkan yang ke-5,” ungkapnya.
Namun, dikabarkan bahwa anak kerbau dari Nyi Juminten tersebut masih lemas, pasalnya induk tersebut juga terkena virus PMK.
“ Barusan itu lahir laki-laki, tapi masih lemas,kan ini Juminten termasuk yang terkena PMK,” jelasnya kepada awak media.
Baca Juga: Resep Kue Cincin, Cemilan Super Empuk yang Mudah Dibuat Hanya dari 3 Bahan Sederhana
Usai melahirkan anaknya, kebo bule Nyi Juminten ini tidak mau makan dan minum, sehingga pihak yang mengurus kebo bule di Keraton ini segera memanggil petugas kesehatan untuk memberikan obat agar segera pulih kondisinya.
“Ini tadi dipanggilkan dokter untuk memeriksa, nggk mau makan dan minum, sedih, mungkin ini nanti di doti, mesakke, kalau pulihnya masih lama,” ungkap GKR Timoer Rumbai.
Untuk memberikan nama pada anak dari Nyi Juminten nantinya akan ada tasyakuran atau bancakan seperti selapanan.
“ Itu nanti dibikin nasi bancakan, dan di slameti terus diberi nama,” jelas GKR Timoer Rumbai.
Baca Juga: Jarang Diketahui! Tips Rahasia Memasak Sawi agar Tidak Pahit dan Tetap Hijau, Ternyata Ini Kuncinya
Kerbau dengan nama Nyi Juminten ini melahirkan anaknya yang berwarna putih dan merupakan khas kebo bule Keraton Solo.
Kemudian srati dan para abdi ndalem datang menghampiri Nyi Juminten untuk memotong tali pusar anaknya dan memindahkan anak kebo bule tersebut untuk diberikan perawatan.***
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Excepturi doloribus unde molestias laborum delectus adipisci, eos repellat in debitis cum impedit numquam, architecto, facilis.
Copyright © 2024 | designed by beritasukoharjo.com
setelah kematian kebo bule Nyi Apon, kini kebahagiaan muncul kembali, pasalnya kebo bule Nyi Juminten melahirkan anaknya yang ke-5.
by Choirul Hidayat