BERITASUKOHARJO.com - Tersingkir karena aturan aneh, dan dugaan match fixing mewarnai kegagalan Timnas U19 meraih tiket ke semifinal.
Timnas U19 harus tersingkir karena aturan H2H yang aneh, dimana ketika ada 3 tim bernilai sama maka hasil dengan peringkat bawah dihilangkan dan dibuat klasemen mini 3 tim, dengan menghitung head to head riwayat pertemuan ketiga tim tersebut.
Timnas U19 yang hanya bermain 0-0 melawan Vietnam dan Thailand, akhirnya dianggap lebih buruk dari Thailand dan Vietnam karena mereka bisa bermain 1-1.
Baca Juga: Resep Puding Tiramisu, Cemilan Lembut dan Enak yang Bikin Nagih
Sebuah aturan yang cukup aneh, karena Timnas U19 tanpa kalah dan berhasil mencetak 17 gol serta hanya kebobolan 2 gol atau surplus 15 gol, dianggap kalah bagus dari Thailand dan Vietnam yang hanya surplus 6 gol dan 9 gol!
Aturan yang aneh tersebut seakan menghilangkan peran Brunei yang susah payah untuk bertanding dan meraih hasil terbaik.
Aturan tersebut juga rawan memicu match fixing, serta pertandingan yang tidak fair play dan tidak adil, karena nasib sebuah tim tidak ditentukan oleh keringat mereka sendiri, namun ditentukan oleh tim lain.
Baca Juga: Lirik Lagu Casablanca - Nuha Bahrin ft. Naufal Azrin, Lagu Malaysia yang Lagi Viral di FYP TikTok
Tim dengan kualitas baik yang mampu mencetak banyak gol justru tersingkir dari tim yang hanya mampu menang dengan sedikit gol atas tim peringkat bawah.
Yang sangat menyakitkan, Timnas Indonesia U19 benar-benar tersingkir karena dugaan Match Fixing atau pengaturan skor di pertandingan Thailand vs Vietnam yang berakhir dengan skor 1-1.
Terlihat dalam tayangan pertandingan Thailand vs Vietnam, beberapa saat setelah skor 1-1, atau sekitar menit ke 80 hingga pertandingan berakhir, Vietnam hanya memainkan bola di area pertahanan mereka dan para pemain Thailand hanya menonton dari kejauhan atau dari garis tengah lapangan.
Baca Juga: Resep Olahan Daging Kurban, Sate Goreng Daging Sapi Bumbu Kacang, Dijamin Lezat Anti Gagal!
Aksi malas bermain bola dari kedua kesebelasan tersebut masih ditambah dengan berjatuhannya para pemain Thailand dan Vietnam secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas di tengah lapangan.
Pertandingan yang terlihat seperti "diatur" untuk hasil imbang 1-1 tersebut sontak membuat murka warganet dan suporter Timnas Indonesia.
Ribuan komentar di akun instagram dari suporter dan netizen Indonesia seketika memenuhi akun instagram federasi sepakbola Thailand dan juga AFF serta berbagai elemen lainnya, seperti pelatih Thailand dan juga instagram Ketum PSSI Iwan Bule.
Ribuan komentar tersebut mengerucut pada satu kata yang sama, yaitu match fixing atau pengaturan pertandingan, netizen terlihat murka dan memaki habis-habisan dengan menyebut Thailand bermain sepakbola gajah.
Beberapa komentar lainnya adalah meminta Ketum PSSI untuk mengusut tuntas, serta melayangkan protes, dan bahkan banyak yang meminta PSSI untuk keluar dari AFF, karena kredibilitasnya diragukan, sebab kejadian yang tidak sportif seperti ini cukup sering terjadi.
Pelatih Shin Tae Yong juga merespon serius permainan antara Thailand dan Vietnam. Shin Tae Yong bahkan menganggap bahwa Thailand dan Vietnam takut pada Indonesia, serta mereka berdua tidak bermain dengan fair play seperti yang diharapkan.
Baca Juga: Resep Olahan Roti Tawar dan Santan, Jadi Puding Cantik yang Lezat
Shin Tae Yong juga mengkritik regulasi yang tidak adil tersebut masih digunakan AFF, sementara FIFA dan AFC kini sudah meninggalkan regulasi tersebut.
Iwan Bule Ketum PSSI juga telah merespon suara netizen dan suporter, ia mengatakan bahwa PSSI akan melayangkan protes segera ke AFF setelah berdiskusi dan menyaksikan video ulang pertandingan Thailand vs Vietnam.
Begitu juga dengan manajer timnas, Endri Erawan yang meminta AFF melakukan investigasi pada laga Thailand vs Vietnam, karena dugaan pengaturan pertandingan.***
Timnas U19 Tersingkir Oleh Aturan Aneh, seketika Dugaan Match Fixing pertandingan thailand vs vietnam, Suporter Minta Ketum PSSI Protes
by Choirul Hidayat