10 Destinasi Wisata di Surakarta dan Sekitar, Nomor 7 dan 10 Cocok untuk Healing

Berikut ini adalah 10 destinasi wisata di Surakarta. Cocok untuk penggemar wisata alam, budaya dan spiritual, ada yang cocok untuk healing.

by Risqi Nurtyas Sri Wikanti

BERITASUKOHARJO.com - Tidak hanya Yogyakarta, destinasi wisata Surakarta juga menawarkan pesona yang tidak kalah dengan daerah lainnya.

Pilihan wisata budaya sangat kental di Surakarta. Tetapi destinasi wisata alam untuk healing dan wisata kuliner juga ada.

Tidak hanya di area Kota Surakarta, di sekitar seperti Karanganyar dan Klaten juga menawarkan destinasi wisata yang menarik.

Inilah sepuluh destinasi wisata utama di Surakarta, yang dikutip BeritaSukoharjo.com dari laman resmi Perpusnas.

Baca Juga: Resep Mie Instan Carbonara ala Anak Kos, Rasanya Bikin Nagih!

Keraton Kasunanan Surakarta

Destinasi wisata utama di Surakarta alias Solo adalah Keraton Kasunanan Surakarta. Istana ini berdiri pada tahun 1744. Lokasinya ada di pusat kota Surakarta. Jadi, keraton ini sangat mudah diakses dari berbagai arah.

Keraton Kasunanan Surakarta menyediakan pramuwisata lokal yang siap memaparkan istana ini dengan beberapa bahasa. Harga tiket masuknya Rp 15.000 per orang dan untuk pemandu Rp 70.000 untuk serombongan.

Pemandu akan memandu kalian melihat museum keraton. Di sana disimpan koleksi benda antik milik Keraton Kasunanan Surakarta. Salah satu koleksi yang menarik adalah Kyai Rojomolo, ini adalah hiasan perahu kuno berujud kepala raksasa yang menyeramkan.

Keraton Kasunanan Surakarta ini sangat luas. Di sisi utara ada gapura Gladak yang disambung dengan alun-alun utara.

Di sebelah barat alun-alun ada Masjid Agung. Di sisi selatan alun-alun barulah kompeks keraton yang terdiri dari banyak sekali bangunan dengan gaya Jawa tentunya.

Di antara bangunan itu ada Pagelaran, Sasana Sumewa, Sitinggil, Kamandungan, Sri Manganti, Sasana Handrawina, dll. Di sebelah selatannya ada alun-alun selatan.

Satu hal menarik lain di dalam Keraton Kasunanan Surakarta adalah sebuah bangunan tnggi yang disebut Panggung Sangga Buwana, di sebelah kori (pintu) Sri Manganti.

Di bagian terdalam ada bangunan megah yang dulu sempat terbakar di tahun 1985. Namanya Pendapa Ageng Sasana Sewaka. Di sinilah sering diadakan upacara tingalan jumenengan dalem (peringatan naik tahta sang raja).

Di sebelahnya ada bangunan bernama Sasana Andrawina, artinya tempat perjamuan. Di situlah jamuan kenegaraan untuk tamu agung dulu sering diadakan. Kalau kalian ke Surakarta jangan lewatkan.

Baca Juga: Tempat Sholat Idul Adha 1443 H 2022 M Muhammadiyah di Tangerang dan Kalimantan Barat

Pura Mangkunegaran

Destinasi wisata budaya di Surakarta yang tidak kalah menarik adalah Pura Mangkunegaran. Ini adalah istana yang indah dari dinasti Mangkunegaran.

Penguasanya yang sekarang adalah Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangku Negoro ke X. Istana ini berdiri pada tahun 1757.

Lokasinya juga sangat strategis di pusat kota. Dari jalan utama jalan Slamet Riyadi tinggal belok sedikit di jalan Diponegoro sampailah kita ke depan Pura Mangkunegaran. Di gerbang depan terdapat sebuah patung Bima kuno yang konon berasal dari Candi Sukuh.

Di depan gerbang itu ada sebuah alun-alun kecil. Di sebelah gerbang ada tempat penjualan tiket. Pengunjung lokal membayar Rp 20.000 per orang.

Sedangkan wisatawan mancanegara membayar Rp 40.000 per orang. Di sana ada banyak pramuwisata berbahasa Indonesia, Jawa, dan Inggris.

Setelah melewati gerbang itu nampaklah Pendopo Mangkunegaran yang sangat indah dan megah. Pemandu akan membawa kita masuk melalui pendopo megah tersebut. Lalu ke bagian dalamnya.

Di bagian depan ada museum untuk menyimpan koleksi kereta kencana Pura Mangkunegaran.

Candi Sukuh

Destinasi wisata budaya Surakarta sangat kaya. Selain kedua keraton tadi ada juga candi kuno. Candi Sukuh berada di desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Jaraknya ke kota Solo sekitar 36 km.

Candi Sukuh adalah sebuah candi Hindu yang unik. Wujudnya seperti sebuah piramida tapi sisinya tidak rata seperti piramida di Mesir.

Dia dibentuk dengan kubus batu yang ditumpuk semakin ke atas semakin mengecil. Puncaknya rata seperti altar. Tapi ada pondasi bangunan yang diperkirakan bangunan kayu di masa lalu.

Candi Sukuh dibangun pada abad ke-15. Hal ini diketahui dari prasasti yang dipahatkan di gerbang pertama. Di gapura itu ada prasasti berupa relief yang mengandung makna gapura buta mangan wong, yang artinya gapura raksasa memakan manusia.

Itu disebut sebagai sengkalan atau kode angka tahun yang ditafsirkan sebagai angka tahun 1359 Saka atau 1437 M.

Candi Sukuh terletak di lereng Gunung Lawu di ketinggian 900 meter. maka pemandangannya sangat indah ketika cuaca cerah. Dari halaman candi terlihat hamparan pedesaan dan perkebunan yang memesona.

Satu hal yang menarik di sana adalah adanya patung kura-kura yang berfungsi sebagai altar karena punggungnya rata. Selain itu ada relief yang menunjukkan seorang pandai besi tengah bekerja membentuk senjata tajam.

Di depan candi ada deretan burung garuda berbadan manusia. Sayang kepala arca itu sudah hilang.

Harga tiket masuknya Rp 7.000 saja per orang. Parkir motor Rp 3.000 dan mobil Rp 5.000.

Candi Ceto

Candi Ceto berada tidak jauh dari Candi Sukuh, sekitar 15 km. dia juga berada di lereng Gunung Lawu. Namun posisinya lebih tinggi daripada Candi Sukuh.

Candi ini adalah sebuah candi Hindu yang dibangun sekitar tahun 1451-1470, yaitu pada masa akhir pemerintahan Kerajaan Majapahit. Hal ini diketahui dari prasasti yang ditemukan di sana.

Di candi ini terdapat banyak arca yang nampak sangat kuno karena pahatannya masih kasar, belum sehalus di Prambanan dan Borobudur.

Yang perlu diperhatikan adalah jalan menuju ke sana yang sempit dan menanjak. Tanjakan terakhir sangat berat. Jadi pastikan sopir yang membawa mobil kalian sudah sangat berpengalaman dan dalam kondisi segar.

Karena jalan sempit bus besar tidak bisa ke sana. Jadi rombongan besar harus ganti dengan kendaraan yang lebih kecil.

Pemandangan juga sangat indah ketika cuaca cerah. Candi ini dan Candi Sukuh cocok untuk para penggemar sejarah, budaya, dan arkeologi. Para pecinta alam juga akan sangat menikmati keindahan alam dan ksegaran udaranya.

Harga tiket masuknya Rp 10.000 per orang. Parkir motor Rp 3.000 dan mobil Rp 5.000.

Museum Radya Pustaka

Museum Radya Pustaka berdiri pada tahun 1890. Pendirinya adalah Sosrodiningrat IV. Beliau pernah menjadi patih di Keraton Surakarta di masa pemerintahan Paku Buwono IX dan X.

Letaknya sangat strategis karena berada di pinggi jalan raya Slamet Riyadi. Jadi mudah diakses dari manapun.

Museum ini menyimpan koleksi benda antik dari budaya Jawa. Banyak sekali boneka wayang kulit, arca, dan buku kuno.

Di sana terdapat Serat Wulang Reh karya PB IV dan juga Serat Rama karya Pujangga Yosodipuro. Museum ini cocok untuk para penggemar sejarah dan budaya. Harga tiket masuknya Rp 5.000 per orang.

Tawangmangu, Grojogan Sewu

Pariwisata Surakarta memiliki juga destinasi wisata alam antara lain ke Tawangmangu. Para pecinta alam pasti sangat menikmati tempat ini. Apa yang dinikmati? Air terjun bernama Grojogan Sewu.

Destinasi wisata ini menawarkan kecantikan alam yang menakjubkan. Jadi sangat cocok untuk kalian yang pecinta alam. Kegiatan yang bisa dilakukan di sana adalah trekking. Selain itu bisa juga berolahraga yoga dan pernapasan.

Kegiatan spiritual seperti semedi juga sering dilakukan oleh sebagian anggota masyarakat.

Lokasinya agak jauh dari Kota Surakarta, sekitar 42 km ke arah Gunung Lawu. Lokasinya memang di lereng Gunung Lawu.

Jadi udaranya sangat sejuk dan menyegarkan. Jalan menuju ke sana sudah bagus dan cukup lebar. Tapi menanjak terus.

Di sana juga ada banyak penginapan dengan berbagai kelas. Di pasarnya tersedia banyak sayuran buah dan bunga segar.

Harga tiket masuknya Rp 20.000 untuk orang Indonesia dan Rp 100.000 untuk orang asing.

Air terjun Jumog

Air terjun Jumog terletak tidak jauh dari air terjun Grojogan Sewu. Jaraknya dari Grojogan Sewu hanya sekitar 10 km. Destinasi wisata alam ini juga menawarkan kecantikan alam yang memesona.

Di sana memang hanya ada satu air terjun saja tapi lumayan cantik. Jaraknya dari jalan utama juga tidak terlalu jauh. Harga tiket masuknya Rp 15.000 di hari biasa dan Rp 20.000 di hari libur.

Tempat parkirnya cukup luas. Jalan ke sana sudah bagus, namun agak sempit. Jadi rombongan besar dengan bus besar ribet.

Sebaiknya berwisata ke sana dengan mobil kecil saja agar mudah akses ke mana-mana.

Keempat destinasi wisata budaya dan alam tadi yaitu Candi Sukuh, Candi Ceto, air terjun Grojogan Sewu dan air terjun Jumog berada di kawasan yang berdekatan.

Jadi arahnya dari Kota Surakarta sama. Dari Kota Solo lebih baik ke Candi Sukuh dulu. Setelah itu ke Candi Ceto. Lalu ke Jumog dan terakhir ke Grojogan Sewu.

Pasar Klewer

Wisata ke Kota Solo tidak lengkap kalau tidak berbelanja. Kalian bisa berbelanja ke Pasar Klewer yang letaknya ada di tengah Kota Solo. Tepatnya ada di sebelah Keraton Solo dan Masjid Agung.

Komoditi andalan yang dijual adalah batik dengan berbagai kualitas dan harga. Kalian bisa mendapatkan berbagai macam batik, dari yang klasik sampai yang modern di sana.

Selain kain batik yang berwujud bahan di sana tersedia juga batik yang sudah berupa pakaian jadi siap pakai.

Karena lokasinya yang strategis, Pasar Klewer mudah dijangkau dari berbagai jurusan. Meskipun demikian di setiap harinya kawasan Jalan Dr. Radjiman ini selalu sibuk.

Jadi mungkin agak susah mencari tempat parkir. Kalau tidak mau ribet mencari tempat parkir kalian tinggal naik taksi dari hotel atau penginapan.

Jalan Slamet Riyadi – Serabi

Jalan Slamet Riyadi adalah jalan utama di Kota Solo. Jalannya sangat lebar dan mulus sehingga sangat nyaman dilalui. Di sana banyak toko dan restaurant. Tapi jangan lewatkan kuliner tradisional yaitu serabi.

Jajanan ini dibuat dari tepung beras yang dibumbui dengan santan dan diberi topping buah buahan seperti pisang dan nangka yang diiris kecil. Rasanya gurih dan mak nyuss.

Serabi ini dijual di sepanjang tepi jalan raya Slamet Riyadi oleh para pedagang UKM. Biasanya mereka berdagang di lapak lapak kecil di pinggiran kaki lima. Mereka memasaknya di sana. Jadi pembeli bisa mendapatkannya dalam kondisi hangat.

Jadi, kalau kalian sedang di kota Solo jangat lewatkan serabi ini. Niatkan melarisi dagangan para pedagang UKM.

Deles

Destinasi wisata Deles terletak di Kabupaten Klaten. Jaraknya tidak jauh dari kota Surakarta, hanya sekitar 30 km. Jalan menuju ke sana sudah bagus sekali. Hanya saja dari Klaten jalannya menanjak.

Karena Deles terletak di lereng Gunung Merapi. Maka ketika cuaca sedang cerah pamandangan alamnya sungguh menakjubkan. Destinasi wisata alam ini sangat cocok untuk pecinta alam.

Selain menikmati kecantikan alam, kalian bisa juga berolahraga trekking di sana. Untuk mereka yang menyukai kegiatan spiritual seperti semedi, tempat ini sangat mendukung.

Ada tempat yang dinamai Sendang Kali Reno, dan Bukit Pring Cendani yang Instagrammable.

Di Deles ada sebuah tempat yang dulu sering dipakai untuk bersemedi oleh Sunan Paku Buwono X.

Sunan Paku Buwono X sering kesana di sekitar tahun 1938. Sekarang peninggalan ini juga menjadi daya tarik wisata di sana. Harga tiket masuknya Rp 5.000 saja per orangnya.

Demikianlah sepuluh destinasi wisata di Surakarta dan sekitarnya. Silahkan pilih wisata alam atau wisata kebudayaan atau wisata spiritual.***

Author : Risqi Nurtyas Sri Wikanti

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Excepturi doloribus unde molestias laborum delectus adipisci, eos repellat in debitis cum impedit numquam, architecto, facilis.