Jepang Protes Keras Kapal China yang Terobos Wilayah Sengketa, Berikut Informasi selengkapnya

Jepang secara teratur memprotes keberadaan kapal Angkatan Laut China di perairan dekat pulau-pulau yang disengketakan.

by Inung R Sulistyo

BERITASUKOHARJO.com - Jepang mengajukan protes kepada China setelah kapal Angkatan Laut China berlayar di wilayah yang disengketakan kedua negara, pada hari Senin, 4 Juni 2022 lalu

Pernyataan ini datang dari kementerian pertahanan Jepang yang mengatakan, bahwa sekitar pukul 7:44 waktu setempat pada hari Senin, sebuah kapal Fregat Angkatan Laut China terpantau memasuki perairan Jepang yang berdekatan di barat daya salah satu pulau yang dikuasai oleh Jepang.

Wilayah kepulauan itu dikenal sebagai Senkaku oleh Jepang dan Diaoyu oleh China. Wilayah kepulauan tersebut menjadi pusat perselisihan yang telah berlangsung lama antara Jepang dan Cina.

Baca Juga: Sudah Tahu Belum Perbedaan Face Mist dan Setting Spray? Ini Dia Bedanya!

Dari pantauan Jepang, kapal China telah memasuki kawasan perairan yang berdekatan, jarak itu adalah 12 mil laut yang membentang di luar perairan teritorial Jepang.

Selain kapal China, kapal Angkatan Laut milik Rusia juga dikabarkan berlayar ke sekitar wilayah tersebut yang berdekatan dengan kepulauan yang disengketakan. Hal tersebut dikabarkan oleh NHK, Jiji Press dan media Jepang lainnya

Ini adalah pertama kalinya sejak tahun 2018 lalu kapal Angkatan Laut terlihat di perairan itu.

Dikutip BeritaSukoharjo.com dari situs Arab News, Wakil Kepala Sekretaris Kabinet, Seiji Kihara mengatakan, “Kami menyatakan keprihatinan serius dan mengajukan protes kami ke pihak China melalui jalur diplomatik, dan mendesak mereka untuk mencegah terulangnya insiden serupa.”

Baca Juga: Hari Ini! Presiden RI Pimpin HUT Bhayangkara Ke-76 di Semarang, Begini Pesan Singkatnya

Seiji Kihara juga menambahkan bahwa Pulau-pulau itu adalah wilayah Jepang dari sudut pandang sejarah dan hukum internasional.

Pada bulan Mei lalu, jet tempur China dan Rusia melakukan penerbangan untuk latihan bersama di dekat wilayah Jepang.

China mengatakan bahwa penerbangan itu adalah bagian rangkaian kerja sama militer tahunan antara China dan Rusia.

Sementara pesawat-pesawat itu tidak melanggar wilayah udara teritorial, Jepang mengatakan bahwa penerbangan itu sebagai tindakan "provokatif".

Baca Juga: Mulai Go Public! Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Kondangan Bareng

Mengingat pada saat itu adalah waktunya bertepatan dengan pertemuan puncak para pemimpin blok Quad, yaitu Jepang, Amerika Serikat, Australia dan India yang sedang bertemu di Tokyo.

Sebelumnya Jepang dan China sudah memanas sejak lama dan kembali terjadi ketegangan pada 2012 lalu. Pada tahun 2020 ketegangan kedua negara kembali memanas.

Lantaran melalui Majelis Kota Ishigaki di prefektur Okinawa, Jepang hendak mengesahkan undang-undang dan mengubah nama wilayah administrasi Tonoshiro menjadi Tonoshiro Senkaku.

Hal ini dilakukan karena Jepang memiliki kemiripan nama Tonoshiro dengan daerah lainnya. Menanggapi hal itu, Pada Jumat, 19 Juni 2020 lalu, Kementerian Luar Negeri China menyampaikan peringatan atas perubahan status quo di kepulauan itu.

Baca Juga: Rekomendasi Stok Bahan Makanan Tambahan Bernutrisi yang Wajib Ada Saat Belanja Bulanan

China meminta agar Jepang mematuhi apa yang disebut dengan semangat konsensus empat prinsip, demi menghindari insiden baru pada masalah di Kepulauan Diaoyu.

China menyarankan sekiranya Jepang dapat mengambil langkah praktis untuk menjaga stabilitas serta keamanan situasi di Laut Cina Timur.***

Author : Inung R Sulistyo

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Excepturi doloribus unde molestias laborum delectus adipisci, eos repellat in debitis cum impedit numquam, architecto, facilis.