Salvador Ramos, Pelaku Penembakan Massal di Texas Tembak Mati Korban Berusia 10 Tahun Saat Menghubungi 911

Penembakan massal di Texas menewaskan 21 orang. Salah satunya bocah perempuan yang saat itu sedang menghubungi 911.

by Inung R Sulistyo

BERITASUKOHARJO.com - Penembakan massal terjadi di sebuah sekolah dasar di Texas oleh Salvador Ramos, pria berumur 18 tahun.

Salah satu korbannya adalah Amerie Jo Garza, bocah berusia 10 tahun yang sedang menempuh kelas empat di Sekolah Dasar (SD) Robb, Texas.

Amerie Jo Galza ditembak mati oleh pelaku saat sedang menghubungi 911.

Baca Juga: Ketua MK Anwar Usman akan Nikahi Idayati, Konsep Pernikahan Dibuat Sederhana

Dilansir BeritaSukoharjo.com melalui Dailymail, Berlinda, nenek dari Amerie berkata sebelum melakukan penembakan massal, pelaku berkata, “Kalian semua akan mati,” dan menembak cucunya saat ia menghubungi 911.

“Pelaku masuk ke dalam kelas, kemudian berkata, ‘kalian semua akan mati’. Saat itu Amerie memegang ponselnya dan menghubungi 911. Saat melihat itu, alih-alih merusak atau mengambil ponsel Amerie, pelaku malah menembaknya,” ucap Berlinda.

“Amerie ditembak oleh pelaku saat duduk di sebelah sahabatnya. Sahabatnya sampai berlumuran darah Amerie,” sambungnya.

Selain Amerie, pelaku juga membunuh dua anak laki-laki yaitu Xavier Lopes dan Uziyah Garcia, tiga anak perempuan yaitu Makenna Elrod, Eliahana Torres, Ellie, serta dua orang guru yaitu Eva Mireles dan Irma Garcia.

Baca Juga: Dana Beasiswa LPDP Diperkirakan Akan Mencapai Rp120 triliun Pada Juli 2022, Simak Penjelasannya

Anak-anak yang menjadi korban penembakan massal ramos memiliki rentang usia 9 hingga 10 tahun.

Lebih dari selusin anak-anak juga terluka dalam serangan ini dan beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.

Seorang wanita berusia 66 tahun yang diyakini sebagai nenek Ramos ditembak pada awal aksi penembakannya juga dalam keadaan kritis.

Ramos akhirnya dihentikan oleh agen Penjaga Perbatasan yang berjaga di pos terdekat dan bergegas masuk ke sekolah.

Baca Juga: Timnas Calling Persiapan FIFA Match Day, Lilipaly is Back!

Keduanya sempat saling baku tembak dan mengakibatkan Ramos tertembak dan tewas.

Sang agen terluka, kata seorang pejabat setempat, tetapi mampu berjalan sendiri keluar dari sekolah.

Orang-orang yang mengenal Ramos, sang pelaku, menyebutkan ia adalah sosok yang pendiam dan sering melakukan kekerasan seiring bertambah dewasa.

Ramos putus sekolah dan bekerja sebagai pelayan di restoran siap saji.

Baca Juga: Jatuh Bangun Elon Musk, Juragan Mobil dan Roket yang Paling Tajir Melintir Sedunia

Diketahui juga pelaku merupakan seseorang yang lebih suka menyendiri dan kerap dirundung dan diolok-olok di sekolah karena cadel dan penampilannya yang sering memakai eyeliner.

Total korban tewas penembakan massal Ramos sebanyak 21 orang. Dimana 19 diantaranya adalah anak-anak dan dua di antaranya adalah orang dewasa.

Berdasarkan keterangan semua keluarga korban sedang berduka hari ini dan negara bagian Texas turut berduka bersama mereka.***

 

Author : Inung R Sulistyo

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Excepturi doloribus unde molestias laborum delectus adipisci, eos repellat in debitis cum impedit numquam, architecto, facilis.