Angin Tornado Menghantam Negara Jerman, Berikut Informasinya

Cuaca buruk di Jerman, mengakibatkan badai tornado sehingga terjadi kerusakan parah dan satu orang tewas.

by Inung R Sulistyo

BERITASUKOHARJO.com - Angin badai atau tornado sering kali terjadi saat badai petir dan musim semi.

Angin tornado merupakan pusaran angin yang berputar dengan sangat kencangnya. Jika angin tornado menyerang, ia bisa menghancurkan apa saja yang dilewatinya.

Seperti pada peristiwa baru-baru ini di Jerman, pada Jum'at, 20 Mei 2022 telah terjadi badai hebat dan mengakibatkan kerusakan parah.

Baca Juga: Mantan Jubir Satgas Covid Achmad Yurianto, Tutup Usia saat RI Transisi ke Endemi

Bahkan badai tersebut menewaskan 1 orang dan 40 orang lainnya luka-luka, 10 di antaranya mengalami luka-luka yang serius.

Polisi setempat menyebutkan 40 orang terluka di Paderborn, kota yang berpenduduk sekitar 150.000 orang di antara Frankfurt dan Hamburg.

“Sebanyak 40 orang terluka akibat badai, setidaknya 10 di antaranya serius,” kata polisi dalam keterangan.

Hal ini mengakibatkan akses transportasi darat dan kereta terganggu di wilayah tersebut.

Baca Juga: Resep Sayur Sop ala Anak Kos

Saat badai hebat tersebut terjadi yang dengan jelas menunjukkan tornado yang berputar melemparkan puing-puing ke udara, layanan cuaca Jerman tidak langsung mengonfirmasikan kepada seluruh masyarakat setempat.

Dikabarkan kejadian ini mengakibatkan seorang pria berusia 38 tahun, salah satu warga di Wittgert, tewas akibat luka di kepala saat jatuh setelah ia tersengat listrik di ruang bawah tanah yang kebanjiran.

Menurut gambar yang telah dibagikan media sosial, sebuah menara rusak dari atap menara gereja, dan sisa-sisanya sudah berserakan di sekitar halaman gereja yang berada di dekat Hellinghausen.

Selain itu, polisi juga memasang gambar pohon-pohon yang tumbang dan terbelah setengah, serta atap yang tersapu dari lantai oleh badai tersebut di Paderborn.

Baca Juga: Lirik Lagu Purnama Merindu - Siti Nurhaliza

Polisi juga menjelaskan banyak pohon yang tumbang di atas mobil yang hancur.

“Terpal dan insulasi terhempas berkilo-kilometer. Atap yang tidak terhitung jumlahnya terpental atau rusak. Banyak pohon masih tergeletak pada mobil yang hancur,” ujarnya.

Ahli meteorologi mengatakan cuaca ekstrem tersebut disebabkan oleh udara panas yang bertemu udara cenderung lebih dingin dari Afrika yang bergerak turun dari Eropa utara.

Layanan Cuaca Jerman memperingatkan bahwa cuaca badai diperkirakan berlanjut. untuk itu, mereka diminta untuk tetap tinggal di rumah hingga cuaca kembali normal.***

Author : Inung R Sulistyo

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Excepturi doloribus unde molestias laborum delectus adipisci, eos repellat in debitis cum impedit numquam, architecto, facilis.