BERITASUKOHARJO.com - Selat Solo adalah sebuah kuliner khas Solo yang tidak kalah terkenal dibanding tengkleng ataupun timlo. Berbeda dengan yang lain, kuliner ini memiliki sedikit sentuhan Eropa.
Bagaimana selat Solo yang berasal dari sebuah wilayah di Jawa Tengah memiliki sentuhan ala benua Eropa yang jaraknya puluhan ribu kilometer?
Pertanyaan mengenai asal mula selat Solo yang punya nama lain selat galantin ini bisa terjawab dengan merujuk kembali ke masa kolonial Belanda dahulu.
Baca Juga: Sinopsis Film Korea Broker yang Dibintangi IU dan Aktor Idolanya, Kang Dong Won
Pada masa itu, makanan khas Eropa seperti steik daging mulai dikenal para kaum ningrat di Kasunanan Surakarta. Steik daging yang biasanya dimasak secara setengah matang kurang masuk ke lidah mereka.
Dikutip BeritaSukoharjo.com dari Indonesia.go.id, modifikasi steik ala Eropa kemudian dilakukan agar sesuai dengan lidah kaum ningrat Kasunanan Surakarta.
Selat Solo secara tampilan merupakan perpaduan bistik dan salad. Bistik berasal dari bahasa Belanda “biefstuk” yang berarti daging steiknya. Selat berasal dari bahasa Belanda “slachtje” yang berarti salad.
Baca Juga: Monotasking. Mengerjakan Tugas jadi Lebih Efektif, Fokus dan Efesien
Disesuaikan dengan selera orang Solo yang suka manis, selat Solo menggunakan kecap sebagai bahan dasar saus, menggantikan saus mayones dan kecap Inggris.
Daging setengah matang dimodifikasi dengan daging cincang yang dicampur dengan sosis, tepung roti, dan telur. Campuran itu lalu di bungkus daun pisang seperti lontong dan dikukus sampai matang.
Setelah matang, biarkan daging dingin dan kemudian potong-potong ukuran besar. Goreng potongan daging cincang itu dengan sedikit margarin.
Baca Juga: Kegiatan Baru Influencer Korea Freezia yang Hiatus Akibat Skandal Barang KW
Selat Solo lengkap dalam penyajiannya terdapat daging cincang goreng, telur rebus, saus campuran kecap, pala, dan bumbu lain, serta sayuran rebus seperti buncis dan wortel, kentang goreng, tomat, daun selada, dan acar timun.
Kombinasi menggiurkan yang ada dalam selat Solo biasanya disajikan dingin, berbeda dengan steik ala Eropa. Namun, kuliner ini juga bisa dinikmati dalam keadaan hangat.
Kuliner dengan rasa gurih dan manis ini akan lebih mantap ketika ditambahkan sambal kecap untuk mendapatkan sedikit rasa pedas selain dari taburan lada hitam.
Baca Juga: Inilah Daftar Peringkat Reputasi Merek Penyanyi Korea Selatan untuk Bulan Mei 2022
Dalam pesta pernikahan orang Solo, biasanya selat Solo jadi salah satu menu yang tidak terlewatkan.
Apabila sedang mengunjungi kota Solo, ada beberapa rumah makan terkenal yang menyajikan selat Solo dengan cita rasa yang luar biasa.
Selat Solo Mbak Lies dan Selat Vien’s adalah rumah makan legendaris yang bisa jadi tujuan untuk mencicipi kuliner dengan sentuhan Eropa ini.***
Asal mula selat Solo tercipta yang merupakan kuliner khas Solo dengan sentuhan steik khas Eropa. Simak pada artikel ini
by Inung R Sulistyo