BERITASUKOHARJO.com - Filipina memasuki babak baru. Ferdinand Marcos Jr, putra dari diktator Filipina yang digulingkan dalam pemberontakan rakyat 1986, memenangkan pemilihan presiden dengan selisih besar.
Ferdinand Marcos Jr (64 tahun) meraih kemenangan secara mengejutkan, pada pada Senin, 9 Mei 2022, dengan mengumpulkan mayoritas suara.
Kemenangan Ferdinand Marcos Jr ini, menjadi simbol kembalinya dinasti politik paling berpengaruh di Filipina.
Baca Juga: 5 Aktor Tampan yang Kembali Bermain Drama Korea di Bulan Mei 2022, Ada Hwang In Yeop
Ferdinand Marcos, Jr dalam pemilu ini, berpasangan dengan Sara Duterte Carpio, putri Presiden Rodrigo Duterte.
Ferdinand Marcos Jr akhirnya ditetapkan untuk menjadi presiden ke-17 Filipina, pada dini hari Selasa pagi, 10 Mei 2022, menggantikan Presiden Rodrigo Duterte.
Putra mendiang diktator Filipina yang terguling lewat Revolusi 1986 itu mengumpulkan hampir 30 juta suara dengan lebih dari 94 persen suara yang memenuhi syarat dihitung.
Baca Juga: Presiden Duterte Segera Lengser, Ferdinand Marcos Jr Memenangkan Pemilu Filipina
Angka tersebut sudah melampaui 27,5 juta suara yang dibutuhkan untuk kemenangan mayoritas.
Sementara lawan Marcos Jr, Wakil Presiden Petahana Leni Robredo hanya mampu meraih sekitar 14 juta suara.
Ini adalah data sementara dari Komisi Pemilihan Umum Filipina. Sementara hasil resminya baru akan keluar bulan depan.
Marcos Jr sebelumnya memimpin dari saingan terdekatnya, Wakil Presiden petahana Leni Robredo (57 tahun), dengan 13,3 juta suara.
Jumlah tersebut didapat saat hampir 45 juta, dari sekitar 67 juta suara yang dihitung beberapa jam setelah pemungutan suara ditutup dalam pemilihan Presiden, Senin.
Calon wakil presiden Marcos Jr, Sara Duterte-Carpio (43 tahun) putri Presiden Rodrigo Duterte siap menjadi wakil presiden, dengan keunggulan 18 juta suara atas Senator Kiko Pangilinan (58 tahun), calon wakil presiden urutan kedua.
Baca Juga: 5 Kelebihan yang Dimiliki Introvert, Salah Satunya Pandai Menganalisis
Marcos Jr menjadi pembalik keadaan setelah nama besar keluarga Marcos tercoreng akibat skandal korupsi besar yang memicu demonstrasi rakyat Filipina menjungkalkan kekuasaan ayahnya.
Kemenangan besar ini sebenarnya sudah mulai terlihat sejak menjelang kampanye pada Selasa.
Saat itu Marcos Jr memimpin jajak pendapat dengan keunggulan dua digit dibandingkan para pesaing.
Baca Juga: Lirik Lagu Elegi Esok Pagi – Ebiet G. Ade, Tersirat Makna Mendalam dan Indah
Pemilihan presiden, digelar serentak dengan pemilihan anggota legislatif dan kepala daerah, berlangsung pada Senin,9 Mei.
Richard Heydarian, pengamat politik yang juga akademisi mengatakan, "Apa yang kita saksikan saat ini tidak lain adalah kontra revolusi. Marcos ada di sini untuk menghapus revolusi 1986"
"Dia, Marcos Jr datang untuk mengembalikan kejayaan dan merehabilitasi sepenuhnya citra rezim Ayahnya," lanjut Richard.
Baca Juga: Heboh Refal Hady Masuk Nominasi Pria Tertampan di Dunia 2022 Versi TC Candler
Ini bukan kali pertama Ferdinand Marcos Jr terjun ke pemerintahan. Sejak kejatuhan Ayahnya, dukungan dari para loyalis Marcos ternyata masih cukup kuat.
Sekembalinya keluarga mereka dari pengasingan tahun 1990, Marcos Jr langsung menjabat sebagai Gubernur dan anggota Kongres di Provinsi Ilocos Norte.
Pada 2010 karir politiknya juga semakin menanjak dengan memenangkan posisi kursi Senat.
Baca Juga: Queen of OST, Taeyeon Akhirnya Kembali dengan Merilis Lagu By My Side untuk OST Our Blues
Tak hanya Marvos Jr yang terjun ke dunia politik, kakak perempuannya juga seorang politikus, yang juga pernah menjadi senator dan gubernur.
Imelda Marcos, Ibunya, malah sempat ikut dalam pilpres 1992, namun akhirnya kalah.
Meski demikian Ibunya terpilih menjadi anggota Kongres dan tetap terus menjabat selama masa empat periode.
Baca Juga: 11 Manfaat Minum Air Hangat setelah Bangun Tidur di Pagi Hari
Kembalinya keluarga Marcos ke Istana Kepresidenan Malacanang tidak pernah terbayangkan oleh jutaan warga Filipina sebelumnya.
Adapun yang menjadi salah satu penyebabnya adalah karena 50 persen lebih dari total 60 juta pemilih berusia 50 tahun kebawah.
Dimana mereka tak pernah ikut merasakan masa-masa penidasan Marcos.
Ferdinand Marcos, ayah Marcos Jr, menjadi presiden Filipina selama hampir 20 tahun, sebelum akhirnya digulingkan lewat Revolusi rakyat pada 1986.
Baca Juga: 4 Manfaat Overnight Hair Mask, Bisa Atasi Kerusakan Rambut
Dia dan istrinya Imelda dikenal sebagai pemimpin yang suka mengumbar kemewahan, glamor, kolektor benda seni, sepatu, perhiasan, serta akseoris bermerek lainnya.
Pasangan itu dituduh menilap uang rakyat Filipina lebih dari 10 miliar dolar AS selama menjabat.
Amnesty International mencatat bahwa selama pemerintahannya Marcos menahan 70 ribu orang, menyiksa 34 ribu lainnya, serta membunuh 3.240 orang.
Lebih dari 11 ribu korban pelanggaran HAM selama rezim Marcos berkuasa, mendapatkan kompensi yang besarnya mencapai jutaan dollar dari rekening pribadinya di Bank Swiss.
Baca Juga: Lirik Lagu Every Summertime – NIKI, Pencapaiannya Buat Bangga Indonesia
Namun akhirnya uang tersebut disita pemerintah Filipina.***
Terpilihnya Ferdinand Marcos, Jr sebagai Presiden Filipina ke-17 menandakan kembalinya dinasti diktator Marcos yang digulingkan pada 1986
by Inung R Sulistyo