Harga Minyak Tergelincir, Pasar Khawatirkan Hal Ini Terkait Rusia, Apa Gerangan?

Harga minyak jatuh sehingga membuat pasar khawatir akan permintaan dan embargo minyak Rusia. Hal ini sebagai sanksi untuk negara tersebut.

by Inung R Sulistyo

BERITASUKOHARJO.com - Pada hari Senin ini, 9 Mei 2022, harga minyak tergelincir seiring dengan jatuhnya pasar saham di Asia.

Usut punya usut, hal tersebut dipicu adanya data China yang lemah serta resesi global dapat mengurangi permintaan minyak.

Hal itu juga terkait dengan pengamatan investor terhadap pembicaraan Uni Eropa mengenai embargo minyak Rusia yang bisa memperketat pasokan global.

Baca Juga: Adik Kandung Gus Dur, Lily Wahid Wafat

Diketahui, saat ini minyak mentah berjangka Brent kehilangan 41 sen alias 0,4 persen dan diperdagangkan di angka 111,98 dolar AS per barel.

Sementara itu, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun sekitar 53 sen atau sekitar 0,5 persen dan diperdagangkan di 109,24 dolar AS per barel.

Namun, diinformasikan bahwa di awal sesi perdagangan, kontrak acuan sempat berubah menjadi positif setelah jatuh lebih dari satu dolar AS.

"Sentimen penghindaran risiko yang lebih luas dipicu oleh kekhawatiran resesi dan penguncian China adalah faktor utama yang menekan harga minyak," ujar Analis CMC Markets, Tina Teng, pada Senin, 9 Mei 2022.

Baca Juga: WhatsApp Web Meluncurkan Fitur Terbaru: Reaksi Pesan, Begini Cara Menggunakannya

Sebagai informasi, pasar keuangan global sebelumnya memang telah dihantui kekhawatiran resesi.

Itu karena adanya penguncian ketat secara meluas terkait pandemi Covid-19 yang mau tak mau memengaruhi banyak hal.

Pasalnya, penguncian ketat terkait Covid-19 mengakibatkan melambatnya pertumbuhan ekspor di ekonomi nomor dua dunia pada April lalu.

Diketahui bahwa sebagai importir utama dunia, impor oleh China naik hampir 7,0 persen pada April lalu.

Baca Juga: Manfaat Air Ketumbar, Mengobati Diabetes Salah Satunya!

Data tersebut juga naik dari tahun sebelumnya, meskipun impor untuk empat bulan pertama turun 4,8 persen tahun tersebut.

Hal lain yang dapat disimpulkan sebagai kekhawatiran atas permintaan minyak global, kata Teng, adalah adanya pemotongan harga oleh Arab Saudi.

Diinformasikan bahwa sebagai pengekspor minyak utama dunia, Arab Saudi pada hari Minggu kemarin, 8 Mei 2022, telah menurunkan harga minyak mentah kepada Asia dan Eropa untuk bulan Juni.

Sementara itu, pada pekan lalu, Komisi Eropa mengusulkan agar dilakukan embargo secara bertahap terhadap minyak Rusia.

Baca Juga: Bawang Putih Mentah Kaya Manfaat Loh, Berikut Penjelasannya

Hal itu diterapkan sebagai sanksi terberat Rusia atas memicu konflik di Ukraina sehingga tak heran harga minyak Brent dan WTI ditingkatkan untuk minggu kedua berturut-turut.***

 

Author : Inung R Sulistyo

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Excepturi doloribus unde molestias laborum delectus adipisci, eos repellat in debitis cum impedit numquam, architecto, facilis.