Jelang Lebaran, Perajin Selongsong Ketupat dari Salatiga Serbu Solo

Perajin selongsong ketupat dari Salatiga terlihat menyerbu pasar-pasar di kota Solo untuk membuat dan menjajakan selongsong ketupat

by Choirul Hidayat

BERITASUKOHARJO.com - Puluhan perajin selongsong ketupat dari Salatiga serbu kota Solo jelang lebaran.

Puluhan perajin selongsong ketupat dari Salatiga tersebut datang berombongan dan menyebar ke berbagai pasar di kota Solo, seperti banyak terlihat di Pasar Legi, Pasar Jongke dan Kadipolo.

Puluhan perajin selongsong ketupat dari Salatiga tersebut terlihat berkelompok dan berderet di depan pasar, dengan beralaskan tikar, mereka asik merangkai selongsong ketupat.

Baca Juga: Membuat Selai Nanas Isian Nastar, Mudah dan Cepat!

Seperti yang terlihat di depan Pasar Kadipolo Solo, Minggu 1 Mei 2022, puluhan perajin tampak duduk merangkai selongsong ketupatnya.

Mereka tidak banyak berteriak menawarkan selongsong ketupatnya, namun para pembeli yang aktif mendatangi.

Kebanyakan dari mereka menjajakan selongsong ketupat dengan sambil merangkai selongsong ketupat baru, terus nyaris tak berhenti.

Baca Juga: Kenapa Nastar Mudah Retak? Simak Penjelasan Berikut

Menurut Maskur, salah seorang perajin selongsong ketupat yang ditemui BeritaSukoharjo.com. Ia datang dari Tuntang Salatiga, dan telah tiba di kota Solo sejak Jumat 29 April 2022 lalu.

Maskur datang bersama belasan temannya dengan mengendarai sepeda motor, beberapa teman lainnya datang dengan mencarter mobil pick up secara berombongan.

Lebih lanjut Maskur menyampaikan, rata-rata setiap orang membawa modal satu ikat janur yang berisi sekitar seribu helai janur kuning. Satu ikat janur tersebut dibeli di kampungnya senilai 250 ribu rupiah.

Baca Juga: Garuda Memanggil, Ini Daftar Resmi 20 Pemain Timnas Sea Games

Maskur mengatakan, bahwa satu ikat janur tersebut belum tentu habis. Jika tak habis, ia akan membuatnya menjadi selongsong ketupat lagi seminggu kedepan, atau saat perayaan "Bakdo Kupat", sebuah tradisi lebaran ketupat bagi masyarakat Jawa.

"Kadang habis, kadang tidak habis, kalo tidak habis ya nanti disimpan yang teduh di rumah biar tidak kering, sehingga nanti bisa dipakai kembali" ucap Maskur menerangkan.

Tahun ini dagangan selongsong ketupat Maskur terlihat hampir habis. Menurutnya tahun ini lebih ramai dari tahun lalu saat pandemi sedang memburuk.

Baca Juga: Rahasia Burung Peliharaan Tetap Aman Ditinggal Mudik, Ini Caranya!

Setelah jadi sebuah selongsong ketupat, Maskur menjual satu selongsong ketupat tersebut seharga dua ribu rupiah. Biasanya ia menjual langsung seikat berisi 10 selongsong ketupat seharga 20 ribu rupiah.

Harga di perajin selongsong ketupat lainnya juga rata-rata sama semua senilai harga tersebut.

Selama dua hari Maskur tidur seadanya di emperan jalan depan pasar tersebut, sambil membuat selongsong ketupat. Begitu juga yang dilakukan oleh semua teman serombongannya.

Baca Juga: Hasani Abdulgani Posting Susunan Pemain Naturalisasi, Apakah Ini Kode?

Semua dilakukan demi mengais rejeki di hari raya Idul Fitri ini, dan membantu banyak orang bisa merayakan lebaran dengan tradisi khas menikmati sajian menu ketupat.***

Author : Choirul Hidayat

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Excepturi doloribus unde molestias laborum delectus adipisci, eos repellat in debitis cum impedit numquam, architecto, facilis.