BERITASUKOHARJO.com - Kabar baik datang untuk Indonesia dari dua pebulu tangkis tunggal putri, Stephanie Widjaja dan Komang Ayu Cahya Dewi.

Keduanya menoreh prestasi dan berhasil menjadi pebulu tangkis tunggal putri Indonesia yang lolos dari babak kualifikasi Kejuaraan Asia 2022.

Adapun hasil mengagumkan tersebut merupakan buah kemenangan yang dipetik di Muntinlupa Sports Complex, Manila, Selasa kemarin, 26 April 2022.

Dalam pertandingan sebelumnya, Stephanie Widjaja diketahui sukses memenangkan perlawanan wakil Maladewa, Fathimath N. Abdul Razzaq dengan skor 21-4 dan 21-8 pada laga pertama.

Baca Juga: Inilah Puisi Ramadhan yang Terindah dan Terdalam Maknanya, Sudahkah Kita Mencapai Puncak Ramadhan?

Kemudian selanjutnya, ia berhasil mengatasi wakil tuan rumah, yakni Janelle Anne Andres, dengan skor 21-10, 21-8.

"Ada untungnya saya main dulu di kualifikasi. Jadi saya bisa sambil adaptasi dengan situasi lapangannya," ujar Stephanie lewat keterangan tertulis PP PBSI di Jakarta.

Namun, pada dua pertandingan itu, rupanya Stephanie sempat mengalami keraguan dan bahkan belum berani untuk mengontrol bola secara totalitas.

Kendati demikian, ia akhirnya memberanikan diri untuk bermain secara konsisten dan berusaha mencetak poin sebanyak mungkin.

Baca Juga: Tempat Wisata Saat Mudik Lebaran 2022 di Sekitar Solo Raya, Berikut Rekomendasi Pilihannya!

Lebih lanjut, pada babak 32 besar, Stephanie akan menghadapi pebulu tangkis Korea Selatan unggulan kedua, yakni An Se Young.

"An Se Young bermain rapi dan tidak gampang dimatikan," ujarnya.

"Jadi, besok saya harus sabar dan tidak boleh banyak membuat kesalahan sendiri," sambungnya lagi.

"Berusaha untuk main lepas saja dan ini kesempatan saya buat melawan pemain top."

Baca Juga: Puasa Rentan Sariawan? Jangan Khawatir. Berikut 7 Penyebab Sariawan dan Cara Mengatasinya

Pada lapangan lain, Komang Ayu juga ikut melenggang ke undian utama dengan turut menaklukkan wakil tuan rumah, Mikela Joy De Guzman, dengan skor 25-23, 21-8 dan wakil Malaysia, Myisha Mohd Khairul, dengan skor 21-18, 21-9.

"Kondisi lapangan yang berangin ditambah bertanding dua kali dengan interval yang pendek memang harus siap capek," kata Komang mengenai pertandingannya.

"Harus banyak berpikir bagaimana menerapkan strategi yang tepat."

Komang Ayu mengaku masih merasa kurang adaptasi pada gim pertama sehingga lambat dalam mematangkan serangan.

Baca Juga: Menerjemahkan Adalah Sebuah Seni Alih Bahasa yang Indah

Namun, untungnya kondisi tersebut akhirnya mulai membaik pada gim kedua saat ia sudah merasa lebih nyaman di lapangan.

"Pada gim pertama, lawan mungkin sudah langsung menemukan rasa mainnya, sementara saya masih cari-cari," terangnya.

"Di gim kedua, saya coba lebih tenang saja. Senang bisa lolos dari kualifikasi," tandas Komang. ***