SUKOHARJOUPDATE – Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho mengajak Paguyuban Karyawan Aqwam dari Penerbit Buku Islam Solo (PBIS) bersama -sama menjaga Pancasila dan NKRI.

Hal itu disampaikan dalam kegiatan sarasehan kebangsaan yang diselenggarakan oleh Paguyuban Karyawan Aqwam di Assalam Syariah Hotel, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng), pada Sabtu 5 Maret 2022.

Dalam sarasehan dengan tema “Pemantapan dan Penguatan Ideologi Pancasila Sebagai Wujud Kecintaan Kepada NKRI” tersebut diikuti oleh 75 orang.

Baca Juga: Miliki Peran Strategis Dalam Pembangunan Daerah, Bank Sukoharjo Bakal Pindah Kantor Baru

"Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar terdiri dari suku, kepulauan, serta kekayaan bahasa yang luar biasa banyak," kata Kapolres.

Bahkan, lanjutnya, di beberapa jurnal internasional, Indonesia dalam sepuluh tahun kedepan akan menjadi 10 besar negara yang menguasai perekonomian global.

“Namun perlu kita ketahui, bahwa semua itu dapat terwujud jika bangsa ini mempunyai stabilitas keamanan yang aman dan kondusif,” tegasnya.

Baca Juga: Apresiasi Dampak Positif Satu Tahun KRL Jogja - Solo Beroperasi, Bupati Klaten: Lalu Lintas Lebih Lancar

Kapolres menjelaskan, saat ini Indonesia berada di jaman revolusi industri 4.0, yang mana semua terhubung dalam jaringan digital salah satunya melalui handphone.

"Sehingga semua terbuka dalam platform media sosial yang mana banyak paham-paham yang tidak sesuai masuk kedalam kajian-kajian maupun forum pertemuan sehingga disitu akan masuk informasi tidak akurat atau hoax maupun ujaran kebencian," paparnya.

Ditegaskan, Polri dalam hal ini adalah alat negara yang mempunyai tugas menegakkan hukum, memelihara keamanan dan ketertiban, serta melindungi, melayani, dan mengayomi masyarakat.

Baca Juga: Bola Panas Wacana Pemilu 2024 Ditunda Panen Penolakan, Pemerintah Diminta Taat Konstitusi

"Polri tidak dapat bekerja sendiri tanpa didukung oleh elemen-elemen masyarakat yang lain," sambung Wahyu.

Untuk itu, Kapolres berharap dengan adanya kegiatan sarasehan kebangsaan, pandangan mengenai terorisme, radikalisme, serta intoleransi dapat terkikis dan hilang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.***