SUKOHARJOUPDATE – Bupati Sukoharjo Etik Suryani akhirnya meresmikan Jembatan Gantung Tambakboyo di Desa Tambakboyo, Tawangsari, Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng), setelah molor dari jadwal.

Proyek jembatan gantung senilai Rp10,8 miliar dengan bentang 120 meter lebar 1,8 meter tersebut sempat runtuh saat mendekati akhir pengerjaan oleh kontraktor pada Desember 2021 lalu karena human error.

“Jembatan ini diharapkan berkontribusi besar bagi masyarakat untuk memperlancar akses antar pedukuhan di Desa Tambakboyo yang selama ini terpisahkan Sungai Bengawan Solo,” ujar Etik saat meresmikan, Jum'at 4 Maret 2022.

Baca Juga: Sinopsis Film Underworld 2 Evolution, Lanjutan Permusuhan Vampir dan Manusia Srigala

Sebelum ada jembatan, warga harus menyeberang sungai dengan jembatan sesek bambu. Bahkan sering menempuh rute memutar melewati wilayah Kabupaten Klaten ketika debit air sungai meningkat.

"Keberadaan jembatan ini memangkas rute perjalanan menjadi lebih efisien. Dalam hal pembangunan, fungsi jembatan tidak bisa dipandang sebelah mata. Jembatan bermanfaat sebagai sarana membuka akses satu daerah ke daerah," ujar Etik.

Jembatan gantung Tambakboyo menurut Bupati, dapat mendukung kelancaran konektivitas antara Dukuh Sidodadi dan Dukuh Blerong di Desa Tambakboyo.

Baca Juga: Sebelum Puncak Perayaan Nyepi, Umat Hindu di Boyolali Mengawali Bakar Ogoh Ogoh

“Pesan saya agar warga Desa Tambakboyo dapat turut serta menjaga dan memelihara jembatan ini agar dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya," imbuh Bupati.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sukoharjo, Bowo Sutopo Dwi Atmojo menyampaikan, sesuai kontrak, jembatan dikerjakan selama 144 hari kalender mulai 20 September 2021.

"Dari total nilai kontrak Rp10,886 miliar, selain untuk membangun jambatan, juga untuk pengembalian kondisi jalan, cor jalan pendekat, dan juga untuk talud jalan pendekat," pungkasnya.***