SUKOHARJOUPDATE – Apresiasi pendidikan dan latihan (Diklat) wawasan kebangsaan (Wasbang) yang digelar Yayasan Gerakan Paramuda Nusantara di Kecamatan Weru, Bupati Sukoharjo Etik Suryani berharap, pengembangan dan nilai -nilai kebangsaan dapat dioptimalkan.

"Wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa ini berjuang membebaskan diri dari segala bentuk kolonisasi," kata Bupati saat membuka kegiatan bersama sejumlah pejabat terkait, pada Jum'at 4 Maret 2022.

Menurutnya, perlawanan terhadap bentuk kolonisasi dan dominasi saat itu masih bersifat lokal sehingga kurang mampu membawa hasil yang maksimal.

Baca Juga: Klaten Diguyur Hujan Deras, Jembatan Penghubung Desa Karangan dan Kadirejo Terputus, Lalu Lintas Dialihkan

"Satu kunci dalam hal itu karena perjuangan kedaerahan bergerak sendiri-sendiri, disamping tentunya karena pengaruh penjajah yang terus menggunakan politik adu domba kepada kekuatan daerah," sebut Etik.

Dalam perkembangannya, lanjut Etik, akhirnya muncul kesadaran bahwa perjuangan bersifat nasional yang mampu menyatukan berbagai kekuatan yang ada.

"Merupakan suatu kenyataan ketika pergerakan Budi Utomo pada 20 Mei 1908 lahir dan berhasil menjadi tonggak awal sejarah perjuangan bangsa yang bersifat nasional," ujar Etik.

Baca Juga: Rencana Pembangunan Klinik Rawat Inap Jadi Pro Kontra, DPRD Sukoharjo Minta Warga Penolak Pahami Regulasi

Kemudian disebutkan, disusul gerakan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan puncaknya proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.

"Pendidikan karakter saat ini tengah dilanda problematik lebih dari sekadar krisis ekonomi maupun politik, yakni krisis karakter, utamanya karakter bangsa," sebutnya.

Berbagai kekerasan melanda negeri karena tidak adanya kepercayaan untuk kehidupan yang lebih damai. Hal itu berawal dari minimnya moral dan kejujuran.

Baca Juga: Sinopsis Film Underworld 2 Evolution, Lanjutan Permusuhan Vampir dan Manusia Srigala

"Dalam konteks yang lebih luas, krisis bangsa tersebut pasti berpengaruh terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara," tandas Bupati.***