Harga Wortel Terjun Bebas, Petani di Selo Boyolali Ubah Haluan Bikin Manisan, Ini Hasilnya

Ibu-ibui petani tumpangsari dari Selo Boyolali mensiasati anjolknya harga wortel dengan merubah menjadi manisan dikemas dalam toples

by Nanang Sapto Nugroho

SUKOHARJOUPDATE- Anjloknya harga jual wortel ditingkat petani mencapai Rp1.000-Rp1.300 per kilogram akhir akhir ini, menyebabkan sejumlah petani wortel di Selo, Boyolali, Jawa Tengah (Jateng) memutar otak agar tidak merugi.

Para petani khususnya ibu-ibu membuat sebuah terobosan kreasi agar wortel mereka tetap laku di pasaran, yakni dengan sedikit sentuhan merubah wortel menjadi olahan manisan dengan kemasan kekinian.

Dikutip dari laman Pemkab Boyolali, Rabu 2 Maret 2022, salah satu kelompok petani sayuran yang membuat olahan manisan berbahan wortel tersebut adalah ibu-ibu Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) Lestari Desa Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali.

Baca Juga: Sinopsis Film Extraction Tayang Jelang Tengah Malam, Misi Tentara Bayaran Selamatkan Anak Gembong Narkoba

Ketua Kelompok UPPKA Lestari, Apti Wiyanik mengungkapkan, mayoritas ibu-ibu di wilayahnya merupakan petani tumpangsari dan salah satunya membudidayakan tanaman wortel, dimana saat ini harga jualnya tergolong cukup rendah.

“Kelompok kami menginisiasi bagaimana wortel yang tidak laku ini kami olah menjadi bernilai rupiah, supaya dapat membantu mengangkat ekonomi keluarga salah satunya kami praktek membuat manisan,” katanya.

Untuk itu, ia bersama ibu-ibu lainnya mulai mencoba mengubah wortel menjadi manisan yang dikemas dalam toples ukuran isi 125 gram dibanderol dengan harga Rp10 ribu. Pemasaran dititipkan di pusat oleh oleh khas Selo.

Baca Juga: Datang Dari Lumajang Jatim, Mbah Sanan Korban Erupsi Semeru Bawa Setandan Pisang untuk Bupati Semarang

Dalam kesempatan itu Apti menjelaskan, cara pengolahan manisan wortel terbilang mudah. Pertama, wortel dikupas dan dicampur dengan larutan garam yang kemudian didiamkan selama dua jam.

Setelah itu,dimasak dengan satu kilogram gula dan 1,5 liter air sampai matang. Setelah dibiarkan sampai dingin, kemudian sudah dapat dikemas dimasukkan ke dalam toples.

“Jadi kami sangat mudah menaruh produk kami untuk ditempatkan di kafe dan di tempat penjualan oleh oleh khas Selo,” ujarnya.

Baca Juga: Rencana Relokasi Rutan Surakarta ke Sukoharjo, Bupati dan Komisi III DPR RI Cek Lokasi

Dalam membauat manisan wortel olahan tersebut, ia mengungkapkan dalam satu minggu mampu tiga kali produksi. Dari setiap satu kilo wortel yang diproduksi menjadi manisan dapat menghasilkan 20 toples.

Selain menjadi manisan, ibu ibu di UPPKA Lestari juga mengolah wortel menjadi serbuk wortel untuk minuman seduh. Hasil kreasi dari produk olahan UPPKA Lestari Desa Samiran, Kecamatan Selo dapat dilihat di akun instagram @uppka_lestari.***

Author : Nanang Sapto Nugroho

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Excepturi doloribus unde molestias laborum delectus adipisci, eos repellat in debitis cum impedit numquam, architecto, facilis.