SUKOHARJOUPDATE - Tim beregu putra Indonesia terdiri pemain pelapis, harus mengakui keunggulan tuan rumah Malaysia yang turun dengan kekuatan penuh di final Kejuaraan Bulutangkis Asia Beregu (BATC) 2022.
Pada laga pamungkas yang digelar di Setia City Convention Centre, Selangor, Malaysia pada, Minggu 20 Februari 2022 petang, Chico Aura Dwi Wardoyo cs, kalah dengan skor 0-3.
Dikutip dari laman PBSI, Indonesia bisa disebut kalah secara terhormat. Para pemain muda ini sudah mengeluarkan kemampuan terbaik, namun Malaysia yang turun dengan tim Piala Thomas 2020, memang lebih solid.
Baca Juga: Gencarkan Patroli Gabungan, Polres Sukoharjo Bubarkan Pesta Mihol dan Sita 47 Knalpot Brong
“Terima kasih atas perjuangan semua pemain. Kita kalah secara terhormat dari Malaysia yang mengandalkan tim Piala Thomas tahun lalu,” kata Aryono Miranat, pelatih ganda putra.
Mengapresiasi atas semangat juang pasukan muda itu, Dubes RI untuk Malaysia, Hermono juga menyampaikan ucapan terima kasihnya dan berharap kedepan akan lebih baik lagi.
"Atas nama Pemerintah RI, saya sampaikan terima kasih atas perjuangan. Semoga ke depan para pemain muda ini bisa berprestasi lebih bagus lagi," pesan Hermono.
Baca Juga: Trending #SalimGrupNimbunMigor, Warganet Ramai Mendesak KPPU Berani Usut Pelaku Penimbun Migor
Dengan kegagalan ini, tak pelak telah memupus asa tim Merah-Putih untuk dapat menyandingkan gelar juara putra-putri. Tim beregu putri berhasil untuk kali pertama menjadi juara beregu Asia usai menang 3-1 atas Korea Selatan di final.
Kendati begitu, perjuangan pemain begitu hebat. Mereka layak diacungi jempol. Mereka bermain penuh semangat dan tidak kenal takut, termasuk menghadapi tekanan penonton. Terbukti mereka juga mampu memaksa bermain rubber game.
Chico yang tampil pertama, belum berhasil mengalahkan Lee Zii Jia. Tetapi dia mampu mencuri satu gim. Kegagalannya itu lebih banyak ditentukan faktor kematangan.
“Di gim pertama saya bisa main cepat sesuai strategi yang saya kembangkan. Sayang di gim kedua, saya tidak bisa keluar dari pola permainan lawan. Selain tak berkembang dan terjebak pola permainan lawan, saya juga banyak membuat kesalahan,” kata Chico.
Menurut pelatih tunggal putra Harry Hartono, di gim pertama dengan permainan cepat, Chico bisa bermain bagus. Terbukti bisa menang 21-14.
"Namun saat Lee mengubah strategi ke permainan lambat di gim kedua, Chico jadi kurang bisa mengimbangi. Permainan lalu dikuasai andalan tuan rumah juara All England 2021 itu," tandasnya.***
Sumber: PBSI
Tim bulutangkis beregu putra Indonesia yang bermaterikan pemain pelapis gagal menjadi juara setelah dikalahkan Malaysia di final BATC 2022
by Nanang Sapto Nugroho