Kisah Pasutri Asal Jatiyoso Karanganyar, 15 Tahun Makan Umbian Untuk Mewujudkan Mimpi Bersujud di Depan Kabah

Pasutri asal Jatiyoso selama 15 tahun memiliki mimpi bisa ke Tanah Susi karena tekad itulah pasutri rela makan umbi-umbian selama 15 tahun

by Bramantyo

SUKOHARJOUPDATE - Penantian panjang umat Islam Indonesia khususnya di Kabupaten Karanganyar untuk bisa menunaikan ibadah umrah akhirnya berakhir seelah pemerintah Arab Saudi kembali menginjinkan Pemerintah Indonesia untuk kembali memberangkatkan jamaah umroh ke Tanah Suci.

Diijinkannya kembali Jamaah asal Indonesia ke Tanah Suci disambut suka cita oleh msyarakat Karanganyar yang memang sudah menantikan untuk berangkat ke Tanah Suci.

Tak kecuali pasangan suami istri Dwi Atmini (54) dan Marjono (56) warga desa Petung, Jatiyoso, Karanganyar yang memang telah merindukan untuk segera berangkat ke Baitullah.

Baca Juga: Bacalah Bacaan Ini Maka Syaiton Disekitarnya Akan Menjadi Kecil Seperti Lalat Ungkap Ustad Khalid Basalamah

Niat menginjakkan kaki ke Baitullah sudh diimpikan pasangan suami istri ini selama 15 tahun lamannya. Perjuangan untuk bisa berangkat tidaklah mudah.

Untuk mewujudkan mimpi bisa bersujud langsung di depan Kabah mereka lakukan dengan penuh kesabaran. Pasalnya, bila hanya mengandalkan gaji keduannya yang hanya seorang Guru di Sekolah Dasar, jelas tidak mungkin bisa mewujudkan mimpinya ke Tanah Suci.

Selain dibagi untuk biaya hidup sehari-hari, Gaji itupun mereka bagi untuk membiayai sekolah dan kuliah anak-anaknya.

Baca Juga: Pesawat Sky Ranger FASI Alami Kecelakaan, Jatuh Setelah Menabrak Pohon di Perkemahan Cibubur

"Gaji saya dan suami selain untuk biaya sehari-hari, juga untuk biaya sekolah dan kuliah anak-anak," papar Dwi, saat ditemui disela pelepasan Jamaah Umroh, di rumah Dinas Bupati Karanganyar, Minggu 30 Januari 2022 kemarin.

Namun, niat mereka berdua untuk bisa berangkat ke Tanah Suci begitu kuat. Akhirnya, keduannya sepakat, gaji sang suami sebagian disisihkan untuk ditabung, sisannya termasuk gajinya dirinya untuk biaya sehari-hari.

Sebagai gantinya, dirinya dan sang suami selama 15 tahun lamannya 'Tirakat'. Keduanya tidak makan nasi. Sebagai gantinya, keduannya hanya makan umbi-umbian. Hanya anak-anaknya saja yang makan dengan menggunakan nasi.

Baca Juga: Motoran ke Karanganyar, Ganjar 'Jatuh Hati' Keindahan Lereng Lawu

Hingga akhirnya, mimpi ke Tanah Suci terwujud. Meskipun diakui, Saat kebijakan pemerintah Arab Saudi menutup Masjidil Haram dan Masjid Nabi, dan tidak menerima jamaah dari negara karena Pandemi Covid-19 sempat menunda terwujudnya mimpi ke Baitullah.

"Mau bagaimana lagi, itukan karena ada Pandemi.Kami hanya bisa bersabar. Karena kami yakin, ini hanya sementara,"ungkapnya.

Kini keduannya bisa bernafas lega. Tak lama lagi mimpi selama 15 tahun untuk ketanah suci akan terwujud.

Baca Juga: Begini Kemeriahan Saat Lampu Lampion Imlek di Solo Mulai Dinyalakan

"Syukur Alhamdulillah, atas Ijin Allah sekarang bisa berangkat," ucap ibu dua anak ini dengan penuh haru.

Sementara itu Heri Widodo, Leader Biro Umrah Samira Ali Wisata Rindu Grup sampaikan karena pandemi Covid 19, banyak orang harus menunggu setidaknya dua tahun untuk bisa melaksanakan ibadah umrah.

"Alhamdulillah kini semua penantian tidak sia-sia. Penantian ibu dan bapak sekalian akan mendapat ganjaran setimpal dari Allah SWT," ungkapnya.

Baca Juga: Ganjar Marah Besar Saat Sidak Proyek SMAN Tawangmangu Karanganyar Ini Penyebabnya

Saat ini Biro Umrah Samira Ali Wisata Rindu Grup bisa memberangkatkan 407 orang dari 435 jamaah yang seharusnya berangkat. Pasalnya ada beberapa orang yang belum bisa berangkat karena terkendala masalah ijin.

"Dari jumlah itu, 85 persen berangkat dari Karanganyar dengan sepuluh bus, sisanya tiga bus dari Magelang. Kami melaksanakan ibadah umrah dengan mencarter satu pesawat berbadan besar," imbuhnya.

Usai berpamitan, jamaah langsung berangkat dengan bus ke Jakarta. Dan setiba di sana langsung menginap di hotel satu malam.

Baca Juga: Paundra Putra Mangkunegara IX Unggah Foto Santai Makan Malam Lesehan di Malioboro

Sebelum berangkat ke Arab Saudi, para jamaah harus tes PCR. Begitu juga setibanya di Madinah, jamaah langsung karantina selama tiga hari dan kembali tes PCR.

"Setelah itu, baru berangkat ke Mekah melaksanakan ibadah," paparnya.

Setiba di tanah air dari tanah suci setelah melaksanakan ibadah umrah, para jamaah dikarantina selama tujuh hari di hotel dan kembali menjalani tes PCR.

Baca Juga: Deretan Zodiak Taurus, Leo, Sagitarius, Cancer, Virgo Konon Terlahir Menjadi Kaya, Kamu Kira-kira Masuk Ndak?

"Jadi proses perjalanan umrah dari Indonesia ke Arab Saudi kembali ke Indonesia lagi selama 20 hari. Semoga semua berangkat dan kembali pulang ke tanah air dalam keadaan sehat,"jelasnya.***

Author : Bramantyo

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Excepturi doloribus unde molestias laborum delectus adipisci, eos repellat in debitis cum impedit numquam, architecto, facilis.