.
SUKOHARJOUPDATE- Sebuah kegiatan amalan sunnah dilaksanakan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dengan menggelar qiyamul l ail dan do'a bersama melalui zoom meeting pada, Jum'at 21 Januari 2022, dinihari.
Kegiatan ibadah bersama namun tidak dalam satu tempat ini dimulai dari salat malam. Setelahnya, kemudian mendengarkan tausyiah yang di sampaikan Prof. Dr. Muhtadi, M.Si guru besar dari Fakultas Farmasi UMS, dilanjutkan do'a oleh Ust. Yayuli S.Ag, M.Pi
Kepada peserta Qiyamul Lail, Muhtadi dalam kesempatan ini menyampaikan tema 'Merancang Amal Kebaikan (saleh) Melalui Implementasi Catur Dharma Perguruan Tinggi dengan mengawali mengutip Qs. Fushilat (41): 46.
"Barangsiapa melakukan amal saleh, maka demi kebaikan dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang melakukan keburukan, maka hal itu akan merugikan dirinya sendiri. Hal tersebut juga dijelaskan oleh Ibnu Katsir bahwa sesungguhnya Allah itu maha kaya, sehingga tidak membutuhkan perbuatan hamba," paparnya.
Mengutip pendapat Imam Al-Qurthubi tentang maksud dari Qs. Al-Ankabut:5, Muhtadi menyampaikan, bahwa barangsiapa yang merasa takut akan kematian, hendaklah dia melukakan amal saleh.
"Menjadi orang bertakwa itu hakikatnya menjadi orang yang harus berhati-hati. Ia tidak ingin kakinya menginjak duri-duri larangan Allah," tegasnya.
Baca Juga: Buntut Kasus Bahasa Sunda, PDI Perjuangan Jabar Minta Arteria Dahlan Dipecat
Dengan demikian, maka manusia harus berusaha melangkah dan menginjakkan kaki dari satu kebaikan ke kebaikan yang lain, sekecil apapun kebaikan itu tetap ada nilai dan balasannya.
"Seperti firman Allah yang mengatakan, barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun niscaya dia akan mendapatkan balasannya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, dia (juga) akan melihat balasannya (Qs. Al-Zalzalah: 7-8)," terang Muhtadi.
Dari paparan itu Muhtadi menjabarkan, apabila dikontekskan aktivitas kalangan UMS sebagai sivitas akademika dengan waktu yang hampir 30%-40% di kampus, maka harus diniatkan sebagai ibadah dan menjadi ladang amal jariyah.
Baca Juga: Ukir Sejarah setelah 33 Tahun, Ini Squad Garuda Pertiwi di Piala Asia Wanita AFC 2022 India
"Ini merupakan program unggulan apabila Perguruan Tinggi dibangun dari kualitas kinerja Catur Dharma dosen dan mahasiswa," tegasnya.
Dilihat dari segi pengajaran atau pendidikan, adalah tentang bagaimana dosen dapat mengajarkan ilmu yang bermanfaat. Dalam bidang penelitian dapat memperkokoh aqidah serta menebar kemanfaatan untuk umat.
"Sektor ke tiga pada pengabdian masyarakat menjadi ladang amal saleh untuk membantu memecahkan masalah atau mitra dalam masyarakat, dan terakhir pengabdian dan pengamalan AIK (Al-Islam dan Kemuhammadiyahan) untuk penguatan lembaga dan dakwah persyarikatan," tandasnya.***
Gelar do'a malam/ Qiyamul Lail, Universitas Muhhamadiyah Surakarta bertekat terus tebar kebaikan megimplementasikan
by Nanang Sapto Nugroho