SUKOHARJOUPDATE - Dari kegiatan Blantikan Tosan Aji di Klaten, Jawa Tengah, terungkap bahwa wilayah Klaten mempunyai sejarah hebat tentang dunia perkerisan. Bahkan sampai sekarang, bukti sejarahnya masih ada dan tetap eksis.
Hal tersebut diungkapkan seorang kurator tosan aji, Sigit Yunarka anggota Paguyuban Tosan Aji Klaten (Patosaka), saat ditemui di Omah Keris Jalan Sulawesi nomor 14 Kampung Sikenong, Klaten Kota, Minggu 16 Januari 2022.
Menurut Sigit, ada 2 tempat tangguh (perkiraan masa pembuatan) keris yaitu di Desa Kajoran (Klaten Selatan) dan tangguh Koripan di Desa Kranggan, Kecamatan Delanggu, Klaten, Jawa Tengah.
Baca Juga: Ratusan Keris Dipamerkan Dalam Blantikan Tosan Aji Klaten
Bukti bahwa tangguh Koripan ada empu, ada peninggalan sentra pandebesi yang masih eksis sampai sekarang. Meskipun sekarang tidak ada lagi yang membuat keris, melainkan membuat peralatan pertanian.
"Di daerah Koripan yaitu di Desa Kranggan, Kecamatan Delanggu dan Kajoran itu sejarahnya dulu ada empu yang hebat," jelas Sigit.
Di wilayah Koripan, dulu diyakini ada trahnya (keturunan) Empu Supa yang sangat produktif dalam membuat keris. Sedang daerah Kajoran merupakan wilayah asalnya Empu Brajaguna yang sangat terkenal. Empu ini menjadi empunya Surakarta.
Baca Juga: Begini 8 Cara Memperkenalkan Anak Kucing Baru Agar Bisa Diterima Penghuni Lama
"Wilayah Kajoran itu dulunya untuk urusan tosan aji sangat luar biasa, karena empu hebatnya Surakarta asalnya dari sana (Kajoran), namanya empu Brajaguna. Ada juga empu Tirtadangsa yang makamnya di Kecamatan Ngawen," terang Sigit yang menyesalkan justru makamnya tidak terawat.
Ditambahkan Sigit, untuk wilayah Koripan, namanya bukan Empu Supa, itu salah kaprah. Penyebutannya trah Empu Supa yang keturunan dari Empu Supa Sepuh. Di daerah lain seperti Gresik, Surakarta, dan lain-lain, juga ada Empu Supa, bisa jadi itu masih trah Empu Supa Sepuh.
"Yang di Koripan itu trah Empu Supa Sepuh. Supa itu nama trah pembuat keris di Klaten ada, di Gresik ada dan juga daerah lainnya," lanjut Sigit
Baca Juga: Dana Cekak, Mimpi Ingin Punya Mobil Sendiri, ini Deretan Kendaraan Murah Seharga Rp 30 Juta
Peninggalan dari 2 tangguh keris tersebut, sampai sekarang masih terawat dengan baik. Dari tangguh Koripan ada 1 bilah dan tangguh Kajoran ada 2 bilah.
"Satu bilah yasan (buatan) Empu Jirah dari Koripan, 1 yasan Kajoran di era Mataram Islam jaman Sultan Agung (1613-1645 M). Keduanya dapur sengkelat," terang Sigit.
Dua bilah keris peninggalan tangguh Kajoran dan Koripan itu, ada pada era Mataram Islam, semua berpamor kulit semangka. Sedangkan yang tangguh Kajoran muda pamornya 'segara muncar'.
Baca Juga: Terobosan Baru, Tim PMB UMS Perkenalkan Sistem Test CBT Reservasi
Tidak hanya ada di era Mataram Islam jaman Sultan Agung saja, namun tangguh Kajoran, juga ada yang lebih muda yaitu di era Pakubuwono.
"Yang membedakan era Sultan Agung dengan era Pakubuwono itu ada pada sloroknya (lapisan besi di warangka). Era Sultan Agung besinya ditempa dan era Pakubuwono ada yang sudah cetakan pabrik," ucap Sigit.
"Tangguh Kajoran yang dipamerkan disini berpamor kulit semangka. Tapi yang Kajoran muda berpamor segara muncar," tambah Sigit.
Baca Juga: UPDATE : Sebanyak 1.378 Rumah Terdampak Gempabumi M 6,6 Banten
Ketua Patosaka, Yogi Yuwono menambahkan, keris peninggalan 2 tangguh tersebut, karena nilai sejarahnya dan usia keris yang sudah sangat tua, maka dijadikan maskot bursa.
"Kita pakai maskot tangguh Kajoran dan Koripan yang dimulai dari masa Mataram. Kita pakai maskot karena saat ini di 2 wilayah itu masih ditemukan sisa peradaban, pande besi dan makam- makam sang empu yang bersejarah," ucap Yogi pada wartawan.
Beberapa keris tua milik anggota Patosaka yang dipamerkan, tambah Yogi, ada pada masa era Kerajaan Singosari abad 12, era Majapahit awal, era Majapahit, dan era Kamardikan.
Baca Juga: Ingin Ikuti Jejak Ghozali Everday Jadi Jutawan? Mudah Banget, Berikut Cara Menjual NTF di OpenSea
Untuk yang era Singosari ada keris bethok nogo dan keris dapur megantara dan era Majapahit awal ada keris nogosariro.***
Dari kegiatan Blantikan Tosan Aji di Klaten, Jawa Tengah, terungkap bahwa wilayah Klaten mempunyai sejarah tan
by Kinan Riyanto