SUKOHARJOUPDATE - Pasca banjir, pintu air di Desa Soka, Kecamatan Karangdowo, Klaten, Jawa Tengah dipenuhi tumpukan sampah. Hal ini membuat aliran sungai tidak lancar, sehingga meluap menggenangi jalan kampung dan belasan rumah warga.

Tumpukan sampah ini, menurut Puji Lestari (40 tahun) warga setempat, menyebabkan air masuk ke dalam rumah hingga semata kaki.

"Biasanya kalau banjir itu di jalan kampung saja. Tapi kemarin air sampai masuk rumah setinggi mata kaki. Sekitar jam 6 sore air masuk rumah sampai jam 9 malam. Penyebabnya ya tumpukan sampah-sampah itu, sehingga air tidak lancar," jelas Puji.

Baca Juga: Polda Jateng Turun Tangan Lakukan Penyelidikan Dugaan Oknum Anggota Ikut Salurkan BPNT di Purbalingga

Warga lain, Watik Suwarti (42 tahun) mengeluhkan hal yang sama. Rumahnya yang berada di sisi kiri sungai, mengaku kalau air tidak sampai masuk rumah. Hanya menggenangi terasnya saja.

"Tumpukan sampah ini sudah ketiga kalinya, namun yang paling banyak kali ini," kata Watik yang mengaku was-was bila sampah tidak segera dibersihkan.

Menerima laporan adanya tumpukan sampah di beberapa lokasi depan bendungan pintu air, antara lain di Sungai Mlese Desa Soka, di Desa Pogung, Kecamatan Cawas, dan tempat lainnya, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sri Winoto langsung meninjau lokasi.

Baca Juga: Sinopsis Film Constantine Tayang Malam Ini, Kisah Seorang Pria dengan Kemampuan Memburu Iblis

Diikuti personil dari Kecamatan Karangdowo, Perangkat Desa Soka, Perangkat Desa Bogor, Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) dan para relawan.

"Bila memungkinkan, kami akan mendatangkan alat berat ke lokasi ini untuk mengambil sampah dan dibuang dengan dump truck," kata Sri Winoto.

Kades Bogor, Kecamatan Cawas, Joko Riyanto, mengatakan Bendung Soka menampung aliran dari Sungai Cino dan Mlese. Sungai itu hulunya berada di wilayah Kecamatan Trucuk dan Cawas.

Baca Juga: BMKG Prediksi Hujan Deras Bakal Mengguyur DKI Jakarta dan Daerah Penyanggah, Berikut Sebarannya

"Alirannya dari Sungai Cino dan Mlese di Trucuk dan Cawas. Ini paling parah selama ini," katanya di lokasi, Kamis 13 Januari 2021.

Hari ini warga setempat dan relawan bergotong royong mengambil sampah dengan cara manual. Alat berat belum masuk ke lokasi.***