Heboh Jembatan Gantung Tambakboyo Tawangsari Sukoharjo Ambrol, DPUPR: Penyebabnya Kawat Seling Lepas

Runtuhnya jembatan gantung Tambakboyo, Tawangsari, Sukoharjo yang belum resmi digunakan jadi perbincanagn di medsos

by Nanang Sapto Nugroho


SUKOHARJOUPDATE- Sebuah video jembatan gantung Tambakboyo di Desa Tambakboyo, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, Jateng, runtuh ke dalam sungai beredar luas jadi perbincangan di media sosial (medsos).

Jembatan yang memiliki panjang sekira 200 meter dengan lebar 1,8 meter ini, pada Jum'at 31 Desember 2021 sekira pukul 09.00 WIB disebutkan putus tiba -tiba. Beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian.

Meluruskan berita yang beredar, Kabid Bina Marga DPUPR Sukoharjo Suyadi saat dikonfirmasi menjelaskan, runtuhnya jembatan bukan karena putus atau tidak sesuai perencanaan teknis, tapi karena kawat selingnya terlepas.

Baca Juga: Refleksi Akhir Tahun Kejari Sukoharjo, Perkara Pidana Umum Oharda Paling Mendominasi

Mengingat proyek jembatan penghubung antar dusun dengan panjang sekira 200 meter dengan lebar 1,8 meter tersebut masih menjadi tanggung jawab kontraktor, maka diberikan kesempatan untuk dilakukan perbaikan.

"Sesuai perjanjian kontrak, waktu pengerjaan proyek pembangunan jembatan sudah habis pada 28 Desember 2021 kemarin. Namun dengan kejadian ini, sesuai adendum, kontraktor diberi kesempatan melakukan perbaikan selama 21 hari, terhitung sejak 28 Desember itu," kata Suyadi.

Kronologi lepasnya kawat seling jembatan, dijelaskan Suyadi, terjadi ketika para teknisi melakukan setting atau menyetel keseimbangan jembatan yang diketahui miring. Saat mengendurkan baut pengikat kawat seling pengikat jembatan, tiba-tiba lepas.

Baca Juga: Sinopsis Film Justice League Bioskop Trans TV Malam Tahun Baru, Bergabungnya Superhero Melawan Invasi Kuno

“Jadi bukan putus karena konstruksi jembatan yang kurang berkualitas. Kawat selingnya terlepas sehingga jembatan jatuh ke sungai. Dan itu masih bisa dilakukan perbaikan lagi karena sama sekali tidak mempengaruhi pondasi jembatan," tegasnya.

Setelah melakukan koordinasi, pihak kontraktor pelaksana jembatan gantung senilai Rp10,5 miliar tersebut, bertanggungjawab memperbaiki kawat seling yang lepas.

"Termasuk jika ada komponen jembatan yang rusak, juga akan diganti dengan yang baru. Selain itu, kontraktor juga bakal terkena denda karena molornya proyek," imbuhnya.

Baca Juga: Anak Difabel di Sukoharjo Terima Vaksinasi, Polisi Bantu Antar Jemput ke Lokasi

Diketahui, keberadaan jembatan gantung di Desa Tambakboyo tersebut sudah lama dinantikan oleh warga enam dusun agar bisa terhubung dengan dusun lain di satu desa. Selama ini, mereka harus memutar hingga melewati wilayah Kabupaten Klaten.

Terpisah, Kepala Desa Tambakboyo, Samsul Arifin, mengatakan selama ini, warga yang tinggal di seberang sungai harus mengambil jalan memutar sejauh delapan kilometer saat akan mengurus keperluan administrasi maupun berbelanja kebutuhan pokok sehari-hari.

“Jembatan memang tidak bisa dilewati mobil, hanya bisa dilewati pejalan kaki dan sepeda motor. Kami berharap pembangunan jembatan segera rampung sehingga memudahkan akses masyarakat,” pungkasnya.***

Author : Nanang Sapto Nugroho

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Excepturi doloribus unde molestias laborum delectus adipisci, eos repellat in debitis cum impedit numquam, architecto, facilis.