UMS Gelar Seminar dan Bedah Buku Lurus Jalan Terus, Tandai Pamitan 70 Tahun Prof. Dr. Musa Asy'arie

Seminar dan bedah buku Lurus Jalan Terus menjadi acara pamitan Prof. Dr. Musa Asya'arie, ketua program doktor Fakultas PAI UMS pensiun

by Nanang Sapto Nugroho

SUKOHARJOUPDATE - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar seminar dan bedah buku 'Lurus Jalan Terus' menandai masa pensiun Prof. Dr. Musa Asy'arie yang menahkodai program doktor (S3) Pendidikan Agama Islam dengan konsentrasi utama pada Pendidikan Demokrasi dan Multikultural.

Menginjak usianya ke 70, buku 'Lurus Jalan Terus' adalah sebuah optimisme, bahwa kebenaran dan jalan hidup yang hanif, harus terus bergerak. Melintas zaman, mengisi ruang dan waktu tanpa mengenal batas usia.

"Tekad saya itu, life begins at seventy. Saya akan memulai hidup di umur 70 tahun. Jadi ini bukan sebuah akhir dalam perjalanan hidup," kata Musa usai jadi bintang dalam seminar di gedung Siti Walidah UMS, Kamis 30 Desember 2021.

Baca Juga: Sinopsis Film MIle 22 Tayang Malam Ini, Ajang Adu Akting Mark Wahlberg dengan Iko Uwais

Oleh karenanya, melalui seminar dan bedah buku yang merupakan karya para mahasiswanya, Musa sekaligus mencanangkan tekad memulai hidup baru tanpa beban tidak lagi mencari jabatan, pangkat, ataupun materi duniawi.

"Buku itu ditulis dari proses dinamika kelas. Jadi ketika kami belajar dikelas ( tentang dialektika Islam, demokrasi, dan multikulturalisme di Indonesia), kami mendiskusikannya," paparnya.

Menurut Musa, problematika Indonesia kedepan masih akan berkutat tentang hal yang menjadi bahan diskusinya dengan para mahasiswanya dari program S3 itu, yakni dialektika Islam.

Baca Juga: Undang Eks Napiter, Yayasan Gema Salam Solo Gelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan

"Seperti pernyataan saya yang dikutip Ketua Umum PP Muhammadiyah dalam seminar tadi, yakni negara dalam negara. Itu artinya Muhammadiyah sudah memberikan peran yang besar untuk negara," ujarnya.

Muhammadiyah berperan besar dalam negara melalui memperbanyak jumlah orang-orang terdidik, dan membuka lapangan pekerjaan yang sangat besar, diantaranya dari jalur usaha pendidikan dan rumah sakit.

"Bahkan di pendemi ini, pemerintah (masih punya) hutang kepada (rumah sakit) Muhammadiyah. Informasinya, angkanya mencapai Rp1,3 triliun. Nah, hubungan dinamis antara pemerintah dan Muhammadiyah seperti ini harus tetap dijaga," tegasnya.

Baca Juga: Kontrak Kerja Berakhir, Gedung Budi Sasono Sukoharjo Belum Selesai, LSM MARAK: PPK Harus Bertanggung Jawab

Rektor UMS Prof. Dr. Sofyan Anif M.Si yang hadir dalam seminar dan bedah buku menyampaikan apresiasi dan penghargaannya kepada Musa yang telah merintis program doktor hingga purna tugas di tahun 2021 ini.

"Prof Musa telah memberikan pengaruh dan kontribusi luar biasa, tidak hanya bagi pengembangan prodi dan universitas, namun juga pribadi-pribadi yang bersentuhan langsung dengannya, terutama para muridnya," imbuh Rektor.

Sebagai kenang-kenangan dari para mahasiswa program doktor, Musa diakhir seminar mendapat cinderamata berupa lukisan karikatur yang menggambarkan dirinya.***

Author : Nanang Sapto Nugroho

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Excepturi doloribus unde molestias laborum delectus adipisci, eos repellat in debitis cum impedit numquam, architecto, facilis.