SUKOHARJOUPDATE - Produsen batik ecoprint Kamala Art yang berada di Desa Keden, Kecamatan Pedan, Klaten, Jawa Tengah, menjadi salah satu duta Industri Kecil Menengah (IKM) mewakili Kabupaten Klaten, yang produksinya sudah dieksport ke 8 negara.
"Alhamdulillah sangat bersyukur dan bangga mendapatkan kesempatan yang luar biasa menjadi salah satu IKM Soloraya yang bisa mengikuti event Technolink 2021 di Solo," kata Erna Kuswandari, saat dihubungi Sukoharjoupdate.pikiran-rakyat.com.
Event Technolink berlangsung selama 2 hari yaitu pada tanggal 27-28 Oktober 2021. Dalam event tersebut, pelaku IKM mendapatkan kesempatan bertransaksi langsung via live shoping dengan buyer dari beberapa negara.
Baca Juga: Gaya Gibran Saat Menghadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah se-Solo Raya di Karanganyar
Erna Kuswandari yang selama ini memproduksi batik ecoprint, tentu saja barang produksinya tersebut langsung ia tawarkan.
Meskipun sebagai 'new comer' dalam memproduksi dan menjual batik ecoprint, namun Erna dipercaya sebagai duta IKM dari Klaten.
Hal ini membuktikan, kalau produk yang dihasilkan Kamala Art yang baru berusia 3 tahun ini, sangat berkualitas.
Baca Juga: Datangi Kantor DLH Sukoharjo, Puluhan Warga Desa Protes Pembuangan Limbah Pabrik Plastik
"Produksi saya dieksport ke Negara Oman oleh Pemkot Solo dalam event Technolink bersama produksi IKM se-Solo Raya," jelas Erna.
Terkait produksi IKM yang dieksport, pada Senin, 20 Desember 2021 kemarin, Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka melepaskan atau mengeksport customers good seperti makanan, minuman, dan barang kebutuhan lainnya.
Customers good tersebut dieksport ke 8 negara yaitu Taiwan, Thailand, Jepang, Qatar, Singapura, Oman dan Brunei Darussalam.
Baca Juga: Link Live Partai Semifinal Piala AFF Indonesia Kontra Singapura
Walikota sangat mengapresiasi atas kegiatan yang memicu pemulihan ekonomi sekaligus pengembangan produk UMKM untuk dikenalkan dan dipasarkan ke luar negeri.
"Saya berharap semakin banyak UMKM di Kota Surakarta bisa dinikmati produknya di luar negeri, dengan berbagai cara. Salah satunya memenuhi permintaan dari para diaspora Indonesia yang ingin tetap menikmati produk asal tanah air," jelas Gibran, dikutip dari IG Pemkot-Solo.
Erna Kuswandari menambahkan, sebagai pelaku baru di dunia perbatikan, dirinya mengaku masih harus banyak belajar dari para pakar.
Baca Juga: Rakor Lintas Sektoral Operasi Lilin Candi 2021, Polres Sukoharjo Siapkan 3 Pospam Nataru
Membuat batik ecoprint saat ini memang sedang ngetren. Agar hasilnya bagus dan tidak 'obor-obror blarak' (bersemangat di awal saja), dibutuhkan komitmen yang tinggi.
Erna yang masih bekerja di sebuah bank swasta di Klaten ini, awalnya hanya iseng saja membuat ecoprint ini.
"Saya belajar otodidak dari youtube dan sering salah. Belajar dari kesalahan yang berulang-ulang, membuat saya semakin penasaran," kata Erna.
Baca Juga: Satpol PP Sukoharjo Sita Ratusan Liter Ciu Oplosan Berbagai Rasa Siap Edar
Kain batik ecoprint ukuran 2,5 meter x 110 centimeter produk Kemala Art, harganya berkisar Rp200.000 sampai Rp350.000. Di rumah produksinya, selain kain, pembeli juga bisa memilih yang sudah siap menjadi baju, hijab, masker, dan lain-lain.***
Batik Ecoprint Kamala Art Pedan Klaten Tembus Pasar Mancanegara dalam Event Technolink Solo yang berlangsung 0
by Kinan Riyanto