SUKOHARJOUPDATE - Selain mengapresiasi hasi kinerja Kabupaten Karanganyar di bawah pemerintahan Bupati Juliyatmono dan Wakilnya Rober Christano, Sekertaris Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Tony Atmoko tidak menampik ada sejumlah pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan Juliyatmono-Rober. Salah satunya mensoroti kurang berjalannya Industri Pertanian Pariwisata termasuk pendidikan.
Menurut Tony yang juga Wakil Ketua DPRD mengatakan tiga tahun Kabupaten Karanganyar dibawah Juliyatmono-Rober, Pariwisata yang menjadi ikon Karanganyar, justru tidak tergarap dengan maksimal.
Sementara antusias masyarakat akan wisata di Karanganyar sangat besar.
“Karanganyar sebagai Bumi Intanpari, yakni pertanian dan pariwisata justru tidak mendapatkan perhatian yang lebih. Potensi antusias besar masyarakat tidak diimbangi dengan pembangunan dan pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata,”papar Tony Atmoko, Kamis 16 Desember 2021.
Selain itu potensi Wisata di Karanganyar selama ini juga tidak diimbangi dengan pembinaan sumber daya manusia.
Ditegaskan Tony, Pemerintah tidak boleh ambil diam, karena ada sisi yang tidak baik di sektor Pariwisata. Yakni dengan banyaknya status hutan yang dijadikan objek wisata yang dikelola oleh pihak ketiga.
Baca Juga: Eksekusi Sebidang Tanah di Jenawi Karanganyar Sempat Diwarnai Perlawanan
"Itu kalau dibiarin terus menerus imbasnya kalau hujan bisa terjadi banjir dan tanah longsor. Saya kira masyarakat Tawangmangu sudah merasakan hal itu, “ ucapnya.
Sektor pertanian juga tak luput dari perhatiannya. Karanganyar yang memiliki potensi pertanian yang luar biasa, baik pangan, holtikulturan dan perkebunan, namun juga belum maksimal.
“Kalau di sektor pangan, beras misalnya saya ok. Tapi disektor perkebunan belum ok, dan potensi di situ besar, holtikultural juga besar, demikian juga untuk empon-empon juga potensinya besar. Namun sayang potensi besar ini tidak mampu dimaksimalkan,” imbuhnya.
Baca Juga: Bertemu Presiden Jokowi, Petani Bawah Merah Temanggung Curhat Serbuan Impor pukul Turun Harga
Politikus partai besutan Muhaimin Iskandar itu menilai, koordinasi lintas sektoral antar OPD serta yang melibatkan antar daerah cenderung lambat.
Misalnya dalam penanganan jalan rusak yang ada di perbatasan di ruas Jambangan dengan Sragen, serta jalan perbatasan dengan Wonogiri juga rusak parah.
“Saya kira ini perlu koordinasi lintas daerah yang cepat. Sehingga infratruktur bisa cepat diselesaikan,” beber dia.
Baca Juga: Pimpin Apel Hari Sukarelawan Internasional di UNS, Gibran: Terima Kasih Relawan!!
Di bidang kesehatan, APBD tidak bisa mencover kesehatan yang sudah menjadi kebutuhan primer karena tidak ada peningkatan yang signifikan. Apalagi di 2022 ini ada sekitar 68 ribu BPJS yang dinonaktifkan, serta anggaranya yang juga tidak bertambah.
Di sektor pendidikan dan budaya, menurut Tony hingga saat ini belum mampu menjadi ikon yang dapat dibanggakan.
Meskipun Karanganyar sudah memiliki symbol atau tagline sebagai life center of Nusantara.
Baca Juga: Shopee Rayakan 12.12 Birthday Sale, Peningkatan Kunjungan 6 Kali Lipat pada 12 Desember
"Tapi secara budaya belum tergambarkan di situ. Dewan kesenian kita, saya lihat juga tidak bisa jalan. Apalagi sekarang membangun gedung teater, ini harus memiliki visi misi budaya yang jelas, karena jika hanya membangun saja gedung Teater, ya hanya akan menjadi gedung saja,"paparnya.
Saya berharap 2 tahun tersesa kemimpinan bupati dan wakil bupati ke depan dapat diselesaikan. Terutama sektor mendasar bagi masyarakat dan ikon-ikon yang menjadi keunggulan Karanganyar,"imbuhnya. ***
Tiga tahun Juliyatmono-Rober Wakil Ketua DPRD mengatakan Pariwisata yang menjadi ikon Karanganyar, justru tidak tergarap
by Bramantyo