SUKOHARJOUPDATE - Tim perwakilan Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil mengukuhkan diri sebagai juara pertama tingkat nasional dalam ajang D’Village 10th Edition.
Tim perwakilan UNS, Semar Mustaqiim keluar sebagai juara pertama pada kategori Bridge Construction Competition.
Tim ini beranggotakan Dimas Luvi Zuniatama, Faza Bagus Fauzan, dan Mario Hendrawan, mahasiswa Program Studi (Prodi) S-1 Teknik Sipil Fakultas Teknik (FT) UNS.
Bridge Construction Competition sendiri diselenggarakan sebagai wadah pengembangan kompetensi calon-calon insinyur teknik sipil dengan berkompetisi di bidang perencanaan jembatan yang kuat dan ekonomis.
Dimas menjelaskan Jembatan Bhima Juwana, nama jembatan tersebut, menggunakan kombinasi bentuk jembatan tipe arch dan tipe truss.
Hal ini dilakukan agar timbul kesan estetik dari jembatan yang didesain. Selain itu, tipe Arch-Truss berpengaruh pada pendistribusian beban ke lengkung jembatan. Tipe ini juga meminimalisir adanya buckling.
Baca Juga: Asyik Pesta Miras, Belasan Orang Terjaring Razia
Tim Semar Mustaqiim merancang jembatan tersebut untuk dibangun di jalan Sudirman Sel 1, Bumirejo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati. Dalam desainnya, lokasi ini dipilih untuk menggantikan jembatan lama yang sudah tua dan rentan terjadi masalah.
“Bentuk arch itu seperti busur, bentuk truss merupakan bentuk geometri segitiga yang saling tersusun. Dari kedua geometri ini, kami gabungkan sehingga jembatan memiliki busur tetapi masih ada kombinasi bentuk segitiga di desain jembatannya,” terang Dimas,Selasa 30 November 2021.
Desain jembatan mereka telah memperhatikan pemilihan elemen dan pemilihan geometri mana yang dinilai cocok. Hal tersebut mengingat kompetisi ini mengharapkan peserta mendesain jembatan yang kuat tetapi efisien.
Baca Juga: Muhammadiyah Karanganyar Siapkan 5000 Vaksin Lintas Agama, Hitungan Menit Kuota Pendaftaran Penuh
Tim Semar Mustaqiim juga telah memperhitungkan keamanan jembatan ini melalui analisis struktur. Dari setiap elemen baja yang didesain, mereka buat hitungan guna menghindari adanya kegagalan pada beragam kondisi.
Dimas menjelaskan, mereka menganalisis secara manual pada kondisi tekuk, lentur, geser dan lain-lain. Mereka juga memperkuat kebenaran hitungan dengan pemodelan menggunakan perangkat lunak.
Dalam pelaksanaannya, metode sliding dipilih dengan mempertimbangkan optimalisasi untuk jembatan yang dibuat.
Metode ini dilakukan dengan menggeser secara lateral jembatan tersebut dengan menggunakan roller dan peralatan lain. Metode ini dinilai cocok dikarenakan tidak membutuhkan bangunan tower crane yang terlalu banyak.
Mereka cukup senang ketika berhasil meraih juara 1. Banyak hal yang telah dikorbankan dibayar tuntas dengan raihan yang yang membanggakan ini.
Apresiasi dan rasa terima kasih turut diberikan kepada seluruh pihak yang telah membantu kesuksesan Tim Semar Mustaqiim, khususnya kepada Dr. Eng. Halwan Alfisa Saifullah, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing.
Baca Juga: Sempat Terisolasi Akses Desa Cinta Sudah Bisa Dilalui Roda Dua Usai Banjir Bandang
“Intinya terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu kami, khususnya dosen pembimbing kami Pak Halwan Alfisa. Semoga kedepannya semakin banyak teman-teman yang bisa mendapatkan juara seperti kami dan bisa membanggakan kampus UNS kita,” tutur Dimas.
Bridge Construction Competition yang mengusung tema “Innovation of a Durable and Economic Bridge Design for Sustainable Infrastructure Development” adalah sub kegiatan dari D’Village 10th Edition berupa rangkaian acara perlombaan dan entertaiment.***
Jembatan Bhima Juwana, karya mahasiswa UNS, nama jembatan tersebut, menggunakan kombinasi bentuk jembatan tipe arch dan tipe truss.
by Bramantyo