SUKOHARJOUPDATE - Berbagai cara dilakukan untuk memperingati Hari Guru Nasional (HGN) yang jatuh setiap tanggal 25 Nopember. Seperti yang dilakukan para siswa dan guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Citra Medika Sukoharjo, Jawa Tengah.

Sebanyak 60 siswa tadi pagi melakukan kegiatan 'sungkem' kepada para guru. Kegiatan ini sebagai rasa hormat siswa kepada guru yang selama ini telah membimbing dan memberi ilmu kepada para anak didik.

Saat sungkem berlangsung, yaitu para siswa bersimpuh dan memohon maaf serta mengucapkan rasa terimakasihnya, mendadak suasana sangat mengharukan. Para guru dan siswa banyak yang menangis.

Baca Juga: Polres Karanganyar Telah Siap Amankan Nataru Level 3, Anjing Pelacak Ikut Diterjunkan

Para siswa merasakan rasa yang begitu mendalam, karena selama ini, mereka menjadi pandai dan cerdas berkat bimbingan para guru.

Salah seorang siswa, Juwita Rahma Dini mengakui suasana haru tersebut. Dirinya baru pertama kali mengikuti acara sungkeman seperti ini, rasanya begitu mendalam.

"Saat sungkem kepada guru, saya tidak bisa menahan air mata. Rasanya sangat mengharukan. Bagi saya, guru adalah orangtua sendiri, jadi wajar kalau acara sungkeman ini seperti sungkem kepada kedua orangtua sendiri," kata Juwita sambil menghapus sisa air mata.

Baca Juga: Kisah Menyayat Hati Dibalik Kasus Pria Bujangan di Colomadu Karanganyar yang Ternyata Bukan Korban Pembunuhan

Siswa lain, Rafa Bintang Al Ghofari juga merasakan hal yang sama. Dadanya dipenuhi rasa haru yang amat sangat, saat kepalanya menunduk bersimpuh di pangkuan gurunya. Apalagi saat tangan guru menepuk-nepuk pundaknya, rasa haru kian membuncah.

"Bagi saya, guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Beliau-beliau ini yang memberi ilmu kepada kita semua, sehingga menjadi pandai, menjadi generasi yang cerdas. Selamat hari guru untuk semua guru di Indonesia," kata Rafa Bintang.

Salah seorang guru, Nur Hayati, perasaannya selaras seperti yang dirasakan para siswa. Keharuan sangat ia rasakan.

Baca Juga: Polres Sukoharjo Gelar FGD, Eks Napiter Ungkap Cara Penanggulangan Ekstrimisme

"Sungkeman kali ini luar biasa, suasananya sangat mengharukan. Selain sebagai anak didik, para siswa itu otomatis anak-anak kami juga. Setiap hari bertemu, berinteraksi, sehingga ada jalinan yang akrab antara guru dan siswa. Bila sudah terjalin rasa akrab, kegiatan belajar mengajarpun menjadi hal yang menyenangkan, ilmu-ilmu bisa masuk dengan mudah," kata Nur Hayati, Kamis 25 Nopember 2021.

Dirinya berharap, jalinan keakraban antara siswa dan guru bisa berjalan selamanya. Saling menghormati, saling menghargai, sehingga tidak ada kasus-kasus kekerasan guru terhadap siswa maupun sebaliknya.

Kepala Sekolah SMK Kesehatan Citra Medika, Rian Andrianto menambahkan, kegiatan sungkeman ini sebagai wujud bentuk apresiasi para siswa bahwa di tengah situasi pandemi, para guru tak kenal menyerah untuk mencerdaskan para siswanya.

Baca Juga: Tak Ingin Kecolongan, Satlantas Polres Sukoharjo Gelar Operasi Candi 2021 Fokus di Obyek Wisata

Rian juga menyemangati para guru di SMK Citra Medika untuk tetap semangat di tengah situasi pandemi ini yang belum berakhir.

"Dalam kegiatan belajar mengajar tatap muka, kami tetap mematuhi protokol kesehatan karena kami sadar pandemi belum usai. Lebih baik mencegah daripada mengobati, sehingga prokes di sekolah ini benar-benar ketat," kata Rian.

Rian menjelaskan, sebelum sungkeman, rangkaian Peringatan Hari Guru di SMK Kesehatan Citra Medika sangat beragam. Diawali dengan upacara bendera, potong tumpeng, sungkeman dan lomba permainan tradisional antar guru.

Baca Juga: Misteri Kematian Pria Bujangan di Colomadu Karanganyar, Penyidik Temukan Pisau Serta Percikan Darah Ditembok

Potong tumpeng dilakukan oleh Kepala Sekolah Rian Andrianto dan diberikan kepada salah seorang guru yaitu Supardi yang pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah pertama kali di SMK Citra Medika ini.

"Bapak Supardi ini luar biasa, pengabdiannya sebagai pendidik patut dicontoh oleh kita semua. Dedikasinya terhadap kemajuan sekolah ini tak pernah surut. Kami memberi hormat sedalam-dalamnya terhadap beliau, selamat Hari Guru," ujar Rian.

Lomba permianan tradisional sangat seru. Para guru dan siswa diajak mengenang masa lalu, saat permainan tradisional masih menjadi favorit anak-anak kampung dan belum diganggu oleh kehadiran gadget.***