Miliki Nilai Ekonomi Tinggi, Dispertan Sukoharjo Serius Kembangkan Budidaya Porang

Dispertan Sukoharjo bekerjasama SPPS merintis menanam porang di Bukit Tritis di Desa Kamal, Bulu, Sukoharjo

by Nanang Sapto Nugroho

SUKOHARJOUPDATE- Budidaya tanaman porang (Amorphopallus muelleri Blume) saat ini sedang banyak dibicarakan dikarenakan memiliki nilai ekonomi yang menjanjikan.

Tanaman jenis umbi-umbian ini mengandung zat Glucomanan yang memiliki banyak manfaat di bidang industri makanan dan juga kesehatan.

Merespon tingginya nilai ekonomi porang tersebut, Dinas Pertanian dan Perikanan (Dispertan) Sukoharjo serius mengembangkan budidaya tanaman porang bekerjasama dengan Sahabat Petani Porang Sukoharjo (SPPS).

Baca Juga: Keren, Pecahkan Tiga Rekor Nasional Peparnas XVI, Nina Gusmita Siap Terima Tantangan Paralimpiade Paris 2024

Sebagai langkah awal, Dispertan Sukoharjo merealisasikan penanaman porang perdana di bukit Tritis yang dinamakan Bukit Porang di Desa Kamal, Bulu, Sukoharjo, Jum'at 12 November 2021.

Bupati Sukoharjo Etik Suryani yang hadir melakukan penanaman perdana bersama Ketua DPRD Sukoharjo Wawan Pribadi dan sejumlah pejabat, mengapresiasi pembukaan lahan Bukit Porang tersebut.

“Semoga berhasil memberi motivasi kepada para petani agar memanfaatkan lahannya untuk melaksanakan diversifikasi tanaman dalam rangka peningkatan pendapatan petani sehingga menjadi lebih sejahtera,” kata Bupati.

Baca Juga: Sinopsis 3 Days to Kill, Misi Terakhir Agen Rahasia Berpenyakit Mematikan Sebelum Pensiun, Tayang Malam Ini

Porang merupakan salah satu komoditas tanaman pangan unggulan berupa umbi-umbian. Dahulu, tanaman porang digunakan sebagai salah satu alternatif makanan pokok selain beras.

"Namun saat ini porang merupakan salah satu komoditas ekspor yang digunakan untuk kebutuhan industri, kesehatan, kosmetik, dan makanan," ujar Etik..

Agar budidaya porang berhasil seperti yang diharapkan, Etik menyampaikan, diperlukan peran serta pemerintah, baik kabupaten, provinsi, Kementerian Pertanian (Kementan), maupun swasta untuk pengembangan porang di Kabupaten Sukoharjo.

Baca Juga: Tanya Tindak Lanjut Aduan Dugaan Pemalsuan Proses Izin Pembangunan Gereja, Warga Kembali Datangi DPRD Solo

"Karena keterbatasan anggaran yang ada sehingga bantuan dari Kementan untuk kelompok tani pembudidaya porang hanya berupa pupuk," ungkap Etik.

Oleh karenanya, Pemkab Sukoharjo menurut Etik, akan berusaha mensinergikan anggaran dengan pemerintah pusat untuk membantu petani porang dalam peningkatan kemampuan kapasitas baik dalam berbudidaya, mengolah, dan memasarkan hasil panen porang agar memenuhi standar ekspor.

"Jika hal itu bisa terwujud otomatis dapat mengangkat komoditas porang menjadi komoditas andalan di Kabupaten Sukoharjo yang menjanjikan kesejahteraan bagi petani yang menanam," imbuhnya.

Baca Juga: Berkomitmen Terus Tingkatkan Mutu, Guru Besar UMS Kembali Bertambah 4 Orang

Sementara, Kepala Dispertan Sukoharjo, Bagas Windaryatno, menjelaskan, ide budidaya penanaman porang berawal dari diskusi dengan komunitas SPPS beberapa waktu lalu.

“Dalam diskusi itu, SPPS ingin membuat porang menjadi ikon Sukoharjo dan didukung oleh dinas serta pemerintah daerah hingga akhirnya membuat konsep Buking Porang di Desa Kamal ini,” papar Bagas.

Tidak hanya sebagai lahan tempat menanam porang saja, kedepan, Bukit Porang disebutkan Bagas akan dijadikan pusat belajar budidaya porang yang dikelola SPPS bersama Dispertan.

Baca Juga: Peparnas XVI Papua, Tuan Rumah Kokoh di Puncak Klasemen, Menpora Berharap Masih Ada Rekor Baru Tercipta

Harapannya, masyarakat yang tertarik untuk budidaya porang dapat mendapat ilmu sekaligus belajar di Bukit Porang yang memiliki luas lahan mencapai 10 hektar dan baru dimanfaatkan untuk menanam porang sekira satu hektar.

“Kami tidak hanya memfasilitasi penanamannya saja, tapi akan mengawal hingga pemasarannya, termasuk memfasilitasi untuk pengolahannya,” pungkas Bagas.***

Author : Nanang Sapto Nugroho

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Excepturi doloribus unde molestias laborum delectus adipisci, eos repellat in debitis cum impedit numquam, architecto, facilis.