SUKOHARJOUPDATE - Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam silahturahmi terakhir partai yang dipimpin politikus muda Ilyas Akbar Almadani sejak terpilih memimpin partai bergambar pohon beringin di Kabupaten Karanganyar.
Pertemuan antar kedua parpol itu digelar di Kantor DPD Partai Keadilan Sejahtera, Kamis 4 November 2021 malam.
Salah satu poin dari hasil pertemuan tersebut adalah partai besutan Airlangga Hartanto ini kedua partai sepakat membuka lembaran baru dengan partai besutan Ahmad Syaikhu.
Baca Juga: Minggu Ini Polresta Surakarta Tetapkan Tersangka Kasus Kematian Mahasiswa UNS Solo
Ketua DPD Partai Golkar Karanganyar Ilyas Akbar Almadani hubungan antara Golkar dan PKS ini selalu diwarnai pasang surut.
Dimana keduannya kerap berhadapan saat Pilkada. Ilyas yang juga putra Bupati Karanganyar Juliyatmono ini menceritakan kembali pada tahun 2008, parpol identik dengan warna kuning ini berhadapan dengan PKS.
Saat itu, PKS masuk kedalam koalisi, mendukung pencalonan kembali Rina Iriani untuk periode yang kedua.
Baca Juga: Ada Sekolah di Solo Belum Laksanakan PTM, Menunggu Verifikasi Satgas Covid
Sedangkan saat itu Partai Golkar mengusung pasangan Juliyatmono dan Kismiyadi (Yukismi). Hasilnya, calon yang diusung Golkar kalah.
Hubungan kedua partai ini, ungkap Ilyas, sempat mesra. Ditahan 2013, Keduannya sepakat berkoalisi mengusung calon mereka.
Partai Golkar tetap mengusung Juliyatmono, dan PKS mengusung Rohadi Widodo. Kala itu, pasangan dengan akronim Yuro itu menang mutlak.
Baca Juga: Alor Banjir, 7 Ha Sawah Sempat Terendam Air Berangsur-angsur Surut
Mengalahkan dua pasangan lainnya, yakni Paryono - Diah Shintawati (Pasti) yang didukung PDIP dan Partai Demokrat serta pasangan Aris Wuryanto - Wagiyo (Ayo) yang diajukan oleh 12 partai non-parlemen.
Pasca kemenangan mutlak yang cukup manis di 2013 itupun kembali pecah. Di Pilkada 2018, Golkar sepakat berkoalisi dengan PDIP yang mengusung Rober Christanto.
Ketegangan sempat terjadi kala itu. Selain PKS yang nyaris tak bisa mengusung calon sendiri, karena seluruh parpol masuk ke dalam koalisi Golkar dan PDIP, pasangan Juliyatmono-Rober Christanto dan mengusung pasangan nama yang sama yaitu Yuro.
Baca Juga: Gibran Rakabuming Siapkan Isoter Khusus Anak: Orang Tua Boleh Mendampingi
Sebelum akhirnya, PKS bisa mengusung calonnya sendiri Rohadi Widodo yang dipasangkan dengan Ida Retno Wahyuningsih. Kedua pasangan ini akhirnya hanya diusung PKS dan Gerindra, menghadapi koalisi PAN, PKB, Partai Demokrat.
Bagaimana dengan peluang PKS dan Partai Golkar Karanganyar untuk berkoalisasi lagi di 2024?
Ilyas Akbar Almadani mengatakan dalam berpolitik harus menggunakan ilmu titen. Apalagi, ungkap Ilyas, kunjungan dirinya bersama fungsionalis lainnya ke PKS disambut hujan deras.
"Yang pasti, berpolitik itu harus memakai ilmu titen. Titeni wae, saat Partai Golkar berkunjung ke PKS dalam suasana hujab lebat,"ungkap Ilyas tertawa.
Senada, Ketua DPD PKS Anwar Susilo mengatakan dalam politik semuannya serba memungkinkan.
"Semua masih memungkinkan. Pilbup 2024 seolah pasar bebas karena tidak ada lagi petahana, tidak ada Pak Juliyatmono, sehingga partai-partai punya kesempatan yang sama untuk beraktualisasi mendorong jagonya sesuai kemampuan," kata Anwar Susilo.
Baca Juga: Seorang Pemancing Tenggelam di Rowo Jombor Klaten
Kunjungan Ilyas Akbar Almadani sebagai Ketua Partai Golkar ke PKS merupakan penutup rangkaian silahturahmi ke pengurus parpol yang memiliki kursi di DPRD.
Setelah kunjungan ke pengurus parpol, safari silahturahmi Partai Golkar Karanganyar ini masih akan diteruskan dengan mengunjungi ormas besar, mulai dari perguruan pencak silat PSHT, hingga Pemuda Pancasila.***
Partai Golkar dan PKS di Karanganyar ini selalu berseberangan saat Pilkada bahkan baru sekali kedua parpol koalisi
by Bramantyo