SUKOHARJOUPDATE- Sejak era Bupati Sukoharjo dijabat Wardoyo Wijaya, Pemkab Sukoharjo menggulirkan program unggulan berupa santunan kematian sebesar Rp3 juta bagi ahli waris dari keluarga miskin (gakin) yang meninggal.
Hingga tahun 2021, program yang tetap dilanjutkan oleh Bupati Etik Suryani ini, telah menelan anggaran sebanyak Rp97,074 miliar. Anggaran uang duka sebanyak itu dibagikan untuk 32.358 ahli waris gakin.
“Program masih berjalan dimana nilai uang duka tidak berkurang, tetap Rp3 juta dan diberikan utuh tanpa potongan,” kata Etik, Kamis 4 November 2021.
Diakui, program santunan kematian merupakan program Bupati sebelum dirinya. Namun, karena program tersebut cukup bagus dan bermanfaat serta dibutuhkan masyarakat miskin, maka tetap berlanjut di era kepemimpinannya.
"Santunan uang duka di Sukoharjo merupakan santunan dengan nilai terbesar di Indonesia. Meski begitu, santunan ini tidak bisa cair sekaligus ketika gakin meninggal dunia. Harus diajukan dulu by name by address untuk selanjutnya dianggarkan dalam APBD," paparnya.
Untuk penyaluran santunan kali ini, Etik mengingatkan agar masyarakat selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes) saat pencairan uang duka karena pandemi belum usai.
Baca Juga: Dinilai Bertolak Belakang, Cuitan Menteri LHK soal Deforestasi Trending jadi Sorotan Netizen
“Tolong prokesnya dijaga selama pencairan agar tidak muncul klaster penularan baru,” tambahnya.
Sementara, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sukoharjo, Suparmin, menambahkan, untuk kali ini merupakan santunan kematian periode bulan September-Desember 2020 dan periode bulan Januari-Februari 2021.
"Total penerima 1.737 orang. Total anggaran yang disalurkan mencapai Rp5,211 miliar. Karena masih pandemi, pencairan santunan dilakukan di 12 kecamatan, sesuai tempat tinggal masing-masing ahli waris agar tidak terjadi kerumunan,"ucapnya.
Baca Juga: Berharap Muncul Regenerasi, Peparnas XVI Papua 2021 Jadi Ajang NPCI Cari Bakat Atlet Potensial
Adapun rincian penerima santunan kematian di 12 kecamatan tersebut, Weru 175 orang, Tawangsari 162 orang, Bulu 113 orang, Nguter 148 orang, Baki 89 orang, Polokarto 184 orang.
Kemudian disusul kecamatan Bendosari 128 orang, Mojolaban 178 orang, Gatak 123 orang, Grogol 185 orang, Sukoharjo 127 orang, dan Kecamatan Kartasura 127 orang.***
Dinilai bermanfaat serta dibutuhkan masyarakat miskin, program santunan kematian Pemkab Sukoharjo terus berjalan
by Nanang Sapto Nugroho