Dinilai Aktif Berkontribusi Bidang Penelitian, Prof Absori Raih Penghargaan di Milad ke-63 UMS

Salah satu guru besar UMS, Prof Absori meraih penghargaan yang diberikan dalam upacara puncak Milad ke-63 UMS bersama 59 orang lainnya.

by Nanang Sapto Nugroho

SUKOHARJOUPDATE- Sebanyak 60 orang mendapat penghargaan dari Universitas Muhmmadiyah Surakarta (UMS) yang diberikan dalam upacara Milad ke-63 di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan kampus setempat, Sabtu 30 Oktober 2021.

Dari 60 orang tersebut, salah satu penerima penghargaan adalah Prof. Absori, S.H.,M.Hum, dosen dengan jumlah artikel sebagai penulis pertama yang terbit sejak Januari 2020 hingga September 2021.

Artikel Absori terbit pada jurnal internasional di bidang sosial -humanoria. Ia bereputasi sebagai dosen dengan jumlah sitasi (kutipan--Red) terbanyak dibidang penulisan sains teknologi dan kesehatan.

Baca Juga: Ogah Ikut Online, 57 Lulusan STIE Surakarta Sabar Nunggu Satu Tahun Wisuda Offline

"Supaya UMS semakin dikenal maka dosen harus banyak melakukan penelitian dan diterbikan ke jurnal terkemuka, sekaligus bagi calon guru besar agar mensegerakan pengurusan guru besarnya," katanya usai menerima penghargaan yang diserahkan Rektor UMS Sofyan Anif.

Guru besar bidang Politik Hukum dan Hukum Lingkungan ini memiliki moto totalitas dalam dunia akademik yaitu, 'buat apa menjadi dosen jika tidak sekalian menjadi doktor dan buat apa menjadi doktor jika tidak menjadi guru besar'.

Disisi lain, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir yang juga hadir, berpesan agar Milad ke-63 UMS jadi spirit komitmen dan kebersamaan untuk menjadikan UMS sebagai center of excellence.

Baca Juga: Babak Baru Penyidikan Kematian Gilang, 17 Saksi Diklatsar Menwa UNS Dilarang Keluar Kota

"Dan UMS sudah sepatutnya menjadi unggul di atas yang lain karena bangsa yang bisa bersaing adalah bangsa yang unggul dengan melakukan amalan amalan nyata," kata Haedar.

Ia pun menegaskan, dengan banyaknya prestasi yang telah ditorehkan, maka UMS dan PTMA (Perguruan Tinggi Muhammadiyah Asyiyah) lain harus bisa menebar keunggulan itu pada umat dan bangsa.

Muhammadiyah dalam perjalanan sejarah kelahirannya, sejak 1912 selalu berkomitmen dan berkhidmat memajukan bangsa dan umat lewat pendidikan tanpa berhitung-hitung.

Baca Juga: Tingkatkan Layanan Masyarakat, Polres Sukoharjo Luncurkan Tim Reaksi Cepat 110

"Muhammadiyah juga tidak pernah mengklaim pemilik republik ini biarpun jelas berperan penting dalam mendirikan republik ini. Yang paling penting bagi Muhammadiyah adalah melakukan amalan-amalan nyata,” tandasnya.***

 

Author : Nanang Sapto Nugroho

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Excepturi doloribus unde molestias laborum delectus adipisci, eos repellat in debitis cum impedit numquam, architecto, facilis.