SUKOHARJOUPDATE- Suasana berbeda terlihat dalam upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-93 yang digelar Polres Sukoharjo pada Kamis 28 Oktober 2021.
Selain Saka Bhayangkara dan perwakilan elemen mahasiswa, ada juga perwakilan dari perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), serta eks narapidana teroris (napiter).
Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, yang menjadi inspektur upacara menyampaikan, tema Hari Sumpah Pemuda kali ini adalah 'Bersatu, Bangkit dan Tumbuh'.
Baca Juga: Muncul Klaster PTM Pemkot Solo Siapkan Ndalem Priyosuhartan Jadi Lokasi Isoter Anak
"Tema ini diambil untuk menegaskan kembali komitmen yang telah dibangun para pemuda yang diikrarkan pada tahun 1928 silam," kata Kapolres.
Menurut Kapolres, tema tersebut sesungguhnya diperuntukan bagi seluruh elemen bangsa, namun bagi pemuda menjadi penting, karena di tangan pemuda, Indonesia bisa bangkit dari keterpurukan akibat pandemi.
“Kalau pemuda generasi terdahulu mampu keluar dari jebakan sikap-sikap primordial suku, agama, ras dan kultur, maka tugas pemuda sekarang adalah harus sanggup membuka pandangan ke luar batas-batas tembok kekinian dunia," ujar Kapolres.
Dalam upacara ini, Roki Aprisdianto alias Atok, eks napiter kasus bom rakitan di halaman Polsek Pasar Kliwon, Polresta Solo, pada 20 November 2012 dan sejumlah rangkaian kasus terorisme lainnya, didaulat membacakan Ikrar Sumpah Pemuda.
Meewakili rekan-rekan sesama eks napiter dari Sukoharjo, ia mengaku bangga bisa mengikuti upacara peringatan Sumpah Pemuda ke 93 di Polres Sukoharjo.
“Semoga para pemuda Indonesia senantiasa bersatu, bangkit, dan tumbuh. Dan untuk Polres Sukoharjo semoga bisa jaya dan amanah mengemban tugas dalam menjaga kemanan dan ketertiban masyarakat,” ucapnya.
Baca Juga: Uji Coba PTM SMP di Sukoharjo, Siswa dan Guru Wajib Jalani Tes Swab Antigen
Sementara, salah satu peserta upacara dari ranting PSHT Sukoharjo, Muryanto, menyampaikan apresiasinya kepada Polres Sukoharjo yang memberi kesempatan PSHT ikut upacara Hari Sumpah Pemuda tahun ini.
"Pemuda dengan jiwa mudanya merupakan aset berharga bagi bangsa dan khususnya bagi pembangunan daerah. Ibaratnya, pemuda adalah pemberi warna pada sebuah kanvas. Tanpa adanya peran pemuda, maka pembangunan akan sia-sia," katanya.
Muryanto pun berharap untuk kesempatan lain di masa mendatang, Polres Sukoharjo juga terus membangun komunikasi dengan seluruh elemen pemuda.
Baca Juga: Gaduh Soal Pernyataan Kemenag Hadiah Negara untuk NU, Wamenag Minta Pro Kontra Disudahi
"Jadi jangan berhenti pada tataran seremonial saja. Bila perlu ada diskusi membahas tentang Kamtibmas melibatkan semua ormas pemuda yang ada di Sukoharjo," ujarnya.
Ia berharap momen Hari Sumpah Pemuda tahun ini menjadi awal yang baik bagi semua ormas kepemudaan di Kabupaten Sukoharjo, tanpa ada satupun yang dikecualikan.
"Meskipun yang terlibat hanya perwakilan, namun kegiatan seperti ini setidaknya telah menumbuhkan semangat persatuan diantara sesama ormas maupun kelompok masyarakat yang dihimpun Polres Sukoharjo," pungkasnya.***
Polres Sukoharjo gelar upacara Hari Sumpah Pemuda ke 93 dengan melibatkan peserta dari anggota PSHT dan eks napiter
by Nanang Sapto Nugroho