SUKOHARJOUPDATE- Hingga kini sejumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang dipicu ketidakharmonisan keluarga, dilaporkan masih terjadi di Kabupaten Sukoharjo.
Informasi yang didapat, berdasarkan pendataan terakhir pada tahun 2020 lalu, akar ketidakharmonisan tersebut rata-rata penyebabnya adalah faktor ekonomi dalam keluarga.
Oleh Badan Kependudukan, Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Sukoharjo mulai dilakukan penguatan pendataan keluarga, diawali melalui sosialisasi.
Baca Juga: Total Ada 7 Sekolah yang Ditutup Pemkot Solo, Gibran Minta Sekolah Tak Terpapar PTM Jalan Terus
Kepala DP2KBP3A Sukoharjo, Proboningsih Dwi Danarti menjelaskan, tujuan penguatan pendataan keluarga sebagai database semua kebijakan pemerintah dengan metode melalui beberapa pertanyaan untuk mengetahui sejauhmana tingkat keharmonisan keluarga itu.
"Dari pertanyaan itu, akan nampak apakah keluarga tersebut harmonis. Contoh pertanyaannya, apakah dalam wakti 1 bulan terakhir, mereka pernah rekreasi bersama," kata Probo usai sosialisasi bersama yayasan sosial Omah Sambung, Kamis 21 Oktober 2021.
Dari pertanyaan dalam penguatan pendataan keluarga tersebut, nantinya akan dijadikan tolok ukur untuk mengetahui tingkat keharmonisan sebuah keluarga, dimana menurut Probo, sesuai tujuan akhir BKKBN, yakni pembangunan manusia yang berkualitas.
Baca Juga: Deadline Akhir Tahun, Pengesahan RUU PDP Masih Tarik Ulur DPR RI vs Pemerintah Soal Pengawasan
"Ketidakharmonisan bisa memicu kekerasan terhadap perempuan dan anak, seperti KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga). Dan ternyata setelah kami turun ke lapangan, KDRT itu rata-rata menimpa keluarga yang tingkat ekonominya dibawah standar," ungkapnya.
Untuk menghindari ketidakharmonisan hingga KDRT, dalam sosialisasi Probo menyampaikan agar masyarakat, khususnya bagi mereka yang akan menikah, supaya memahami terlebih dulu tujuan daripada menikah.
"Apapun, itu harus direncanakan agar kedepan setelah menikah dan memiliki anak, anak - anak ini menjadi anak yang berkualitas. Jadi tidak menelantarkan anak di kemudian hari," tegasnya.
Baca Juga: Beredar Info Solar Langka, Setelah Patroli Polres Sukoharjo Diterjunkan, Ternyata ini Penyebabnya
Koordinator Omah Sambung Sukoharjo Derri Adhy Gunawan menjelaskan, selain kegiatan sosialisasi penguatan pendataan keluarga, pihaknya juga menggelar vaksinasi Covid-19 dengan sasaran warga Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, dan warga pendatang dari luar daerah.
"Vaksinasi yang diberikan, sebagian dosis pertama dan sebagian lagi dosis kedua. Untuk vaksinasi, kami kerjasama dengan Kodim 0726 Sukoharjo, PSC, Yukata Peduli, serta Keluarga Omah Sambung Mojolaban," kata Derri di lokasi kegiatan, Banana Garden Mojolaban di pinggir Bengawan Solo.
Dari kegiatan yang dihadiri Dandim Sukoharjo Letkol Inf Agus Adhy Darmawan, dan anggota Komisi IX DPR RI Muchamad Nabil Haroen ini, Diharapkan peserta vaksinasi yang juga ikut sosialisasi, memahami seputar keluarga berencana serta mengetahui cara membangun keluarga harmonis.***
BKKBN melalui DP2KBP3A Sukoharjo dan Yayasan Omah Sambung menggelar sosialisasi penguatan pendataan keluarga mencegah kasus KDRT
by Nanang Sapto Nugroho