SUKOHARJOUPDATE - Kabupaten Karanganyar yang terletak di lereng Gunung Lawu dikenal memiliki beragam komuditas pertanian unggulan. Baik jenis tanaman pangan, sayur, biofarmaka (tanaman obat), tanaman hias dan buah.
Salah satu produk pertanian yang juga dikembangkan di Karangnyar adalah tanaman obat Stevia. Saat ini Pemkab Karanganyar didorong untuk di daftarkan ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP).
Stevia merupakan varietas tanaman lokal dari Karanganyar dimana daunnya bisa diolah sebagai pemanis pengganti gula. Sudah mulai dibudidaya petani Nglurah dan Kalisoro Tawangmangu, sejak tahun 1977.
Baca Juga: Trending #NoBraDay, Bukan Ajang Pamer Payudara Secara Sengaja, Tapi Ini Maksudnya
Stevia dibudidayakan turun-temurun sehingga statusnya menjadi varietas lokal dan menjadi salah satu sumber penghasilan masyarakat. Batang dan daun stevia mengandung zat pemanis stevioside. Namun, daun stevia lebih sering dimanfaatkan karena zat pemanis paling banyak berada di bagian ini.
Stevia si manis dari gunung Lawu ini dimanfaatkan sebagai pengganti gula tebu. Memiliki keunggulan yakni non glukosa sehingga tidak ada kalori. Tanaman ini dimanfaatkan sebagai tanaman obat (industri farmasi), industri makanan, minuman dan obat-obatan.
Stevia juga lebih sehat karena tidak mengandung glukosa. Dengan begitu, kandungan kalorinya boleh dibilang tidak ada sama sekali. Karena rasa manis stevia bukan berasal dari glukosa, zat ini tidak masuk proses metabolisme tubuh.
Baca Juga: Sakit Hati, Seorang Wanita Tega Menyuruh Temannya untuk Membunuh
Belakangan popularitas stevia kembali naik, karena masyarakat semakin memahami bahwa tanaman ini bisa menjadi alternatif pengganti gula. Penggunaan stevia sebagai pengganti gula dapat membantu mengendalikan kadar gula dalam darah.
Karenanya itulah Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT), Akhmad Saikhu, mengatakan tanaman ini sangat potensial.
Hal itu disampaikan Akhmad Saikhu dalam advokasi rekomendasi pendaftaran stevia ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP).
Baca Juga: Keren! Penyandang Disabilitas Solo Ciptakan Tempat Sampah Pintar Berbasis Internet
Diketahui beberapa varietas lokal Kabupaten Karanganyar telah terdaftar di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP) yaitu jahe, lempuyang, temulawak, kunyit, pegagan, sambiloto, purwoceng, mentha dan kumis kucing.
"Kedepannya Stevia perlu diperlakukan setara tanaman lainnya tersebut," jelasnya belum lama ini.
Sementara itu Bupati Karanganyar Juliyatmono mendukung upaya tersebut. Bersama dengan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) bersama-sama melakukan inventarisasi dan karakterisasi varietas lokal tanaman obat di Karanganyar.
"Banyak potensial tanaman di lereng Lawu. Semuanya varietas lokal. Perlu didaftarkan ke PVTPP. Dalam penelitian berikutnya nanti ada kajian uji multilokasi yang sudah mencantumkan varietas lokal Karanganyar diantaranya stevia,"ujarnya***
Stevia merupakan varietas tanaman lokal dari Karanganyar dimana daunnya bisa diolah sebagai pemanis pengganti gula
by Dita Arnanta