Dua Bulan Tahta Pura Mangkunegaran Masih Kosong, Sejarawan UNS : Pewaris Sering Kali Turun Pada Cucu

Belakangan muncul tiga kandidat yang disebut-sebut bakal menjadi penerus Mangkunegara X. Ketiga Kandidat tersebut

by Bramantyo

SUKOHARJOUPDATE - Genap dua bulan Pura Mangkunegaran belum juga menunjuk siapa penerus tahta sepeninggal Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara IX ada 13 Agustus silam sebagai Mangkunegara X.

Sebelumnya, dalam sejarah, Pura Mangkunegaran selalu menujuk pengganti sebagai Adipati, seratus hari sejak penguasa sebelumnya wafat. Suksesi dilakukan melalui musyawarah secara kekeluargaan.

Belum juganya Pura Mangkunegaran menunjuk siapa Mangkunegara X selanjutnya mendapat tanggapan dari kalangan akademi serta budayawan Kota Solo.

Baca Juga: Soal Suksesi, Tanda Tanya Siapa Mangkunegaran X Selanjutnya, Ini Reaksi Permaisuri

Salah satu sejarawan dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Susanto membeberkan suksesi atau pergantian Tahta ke generasi selanjutnya di Pura Mangkunegaran telah terjadi seja Mangkunegara I hingga Mangkunegara IX.

Dari sejarah, tahta Pura Mangkunegaran tidak selalu turun pada Putra Mahkota. Dari sejarah, penguasa Tahta ada juga yang turun pada adik atau cucu bahkan sampai menantu.

"Pewaris takhta lebih banyak menurun kepada adik, anak, cucu, sampai menantu," papar Dr Susanto, Kamis 14 Oktober 2021.

Baca Juga: Soal Suksesi, Tanda Tanya Siapa Mangkunegaran X Selanjutnya, Ini Reaksi Permaisuri

Dr Susanto menyebutkan, pengganti Pangeran Samber Nyawa, Raden Mas Said, atau Mangkunegara I adalah RM Sulama (Mangkunegara II). RM Sulama bukanlah anak dari Raden Mas Said, melainkan cucu.

RM Sulama adalah Pangeran Arya Prabumijaya I, putra dari Mangkunegara I. Namun karena Prabumijaya meninggal, maka tahta diserahkan pada RM Sulama.

"Demikian juga dengan Mangkunegara III atau RM Sarengat juga bukan anak, tapi juga cucu dari Mangkunegara II," kata Susanto.

Baca Juga: Viral Tiga Polisi di Solo Bantu Jualan Koran Hingga Belikan Susu Kotak, Terima Penghargaan

Jika tahta Mangkunegara II dan III diteruskan oleh para cucu, untuk Mangkunegara IV yang dipegang oleh KPH Gandakusuma adalah menantu sekaligus adik sepupu Mangkunegara III. Ibu Mangkunegara IV adalah putri dari Mangkunegara II.

Selanjutnya, Mangkunegara V, yakni RM Sunita adalah putra kedua dari Mangkunegara IV dari permaisuri kedua, RA Dunuk. Lantaran Pura Mangkunegaran mengalami defisit keuangan cukup besar kala itu, RM Suyitno kemudian dinobatkan sebagai Mangkunegara VI menggantikan kakaknya, RM Sunita.

Setelah berhasil menyelamatkan keuangan Pura Mangkunegaran, RM Suyitno mengundurkan diri. "Suryo Suparto, anak dari Mangkunegara V ditunjuk sebagai pengganti menjadi Mangkunegara VII," kata Susanto.

Baca Juga: Viral, Tidur di Warung Tenda Bersama 10 Anak, Pasutri Ini Bimbang Terima Bantuan Bupati Sukoharjo

Ia menambahkan, dari suksesi awal di Pura Mangkunegaran, baru tahta Mangkunegara VIII yang diturunkan pada anak laki-laki pertama, menggantikan orang tua.

Mangkunegara VIII, yakni RM Hamidjojo Sarosa adalah putra pertama Mangkunegara VII. RM Hamidjojo punya kakak, tapi perempuan.

Demikian dengan GPH Sujiwakusuma yang dinobatkan sebagai Mangkunegara IX, bukanlah anak mbarep dari Mangkunegara VIII. Gusti Jiwo dinobatkan menjadi Mangkunegara IX karena kakaknya meninggal akibat kecelakaan.

Baca Juga: Beredar Foto Ruang Ganti Pemain Stadion Manahan Rusak, Gibran Ucapkan Dua Kalimat

Lantas apakah suksesi Pura Mangkunegaran ini akan sama atau tahta tetap diberikan pada putra mahkota.

Belakangan muncul tiga kandidat yang disebut-sebut bakal menjadi penerus Mangkunegara X. Ketiga Kandidat tersebut

Gusti Pangeran Haryo (GPH) Paundrakarna Sukmaputra Jiwanegara dan GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo. Dan kandidat lainnya yaitu Kanjeng Raden Mas Haryo (KRMH) Roy Rahajasa Yamin.

Baca Juga: Restorasi Pura Mangkunegaran Solo, Desember Selesai

Paundra merupakan putra pertama Sujiwakusuma dari pernikahan dengan Sukmawati Soekarnoputri, putri Presiden Soekarno.

Sedangkan Bhre Cakrahutomo adalah putra Mangkunegara IX dari pernikahan dengan Prisca Marina Yogi Supardi yang kemudian menjadi permaisuri sampai Mangkunegara IX wafat.

"Paundra dan Bhre punya kesempatan sama untuk menjadi adipati. Keputusan di tangan keluarga besar Mangkunegaran. Di situ ada keluarga inti, dewan pinisepuh, dan HKMN," pungkas Susanto.

Baca Juga: Menunggu Penguasa Baru Pura Mangkunegaran, Tiga Nama Menguat, Siapa Dia?

Begitu pula dengan Kanjeng Raden Mas Haryo (KRMH) Roy Rahajasa Yamin, cucu KGPAA Mangkunegara VIII, sekaligus cucu Mohammad Yamin, pahlawan nasional yang dikenal sebagai pelopor Sumpah Pemuda, juga memiliki khans kuat menjadi dikukuhkan menjadi Mangkunegara X. ***

Author : Bramantyo

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Excepturi doloribus unde molestias laborum delectus adipisci, eos repellat in debitis cum impedit numquam, architecto, facilis.