SUKOHARJOUPDATE - Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta menggelar pameran nasional seni rupa di Galeri Taman Budaya Jawa Tengah. Pameran berlangsung selama 3 hari yaitu mulai 15 - 18 Oktober 2021.

Pameran ini diikuti 90 karya yang sudah lolos kurasi. Peserta pameran nasional selain diikuti para mahasiswa mahasiswa FSRD ISI Surakarta serta peserta dari perguruan tinggi dari luar yakni ISI Yogyakarta, Universitas Negeri Sebelas Maret, ISBI Aceh, UPN Veteran Jawa Timur, ISI Denpasar, UNPAS Bandung, UNP Padang, juga diikuti para dosen.

Sebanyak 90 buah karya beragam seni ini, diharapkan mampu menciptakan suasana yang berbeda dari pameran sebelumnya.

Baca Juga: Resmikan Penataan Sejumlah Kawasan di Labuan Bajo, Jokowi: Siapkan untuk Ajang Internasional

Mengapa berbeda? Karena para pengunjung akan disuguhi berbagai karya yang diatur dalam sebuah ruang pameran, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan unik. Tim display dikoordinir oleh I Nyoman Suyasa.

Rektor ISI Surakarta I Nyoman Sukerna menyampaikan bahwa kegiatan pameran ini dapat menjadi titik kebangkitan kehidupan berkesenian dalam penciptaan karya-karya seni di kampus.

''Selain itu, menggugah kesadaran kita bersama, bahwa pandemi tidak seharusnya menjadi alasan untuk tidak kreatif dan larut dalam ketidakberdayaan. Justru sebaliknya, kita harus bangkit dan mandiri dengan kekaryaan kita,'' kata I Nyoman Sukerna.

Baca Juga: Kutuk Keras Aksi Polisi di Tangerang Banting Peserta Unjuk Rasa, SMIJ Sampaikan 9 Pernyataan Sikap

Rektor juga mengajak agar kegiatan pameran ini menjadi momentum kebangkitan masyarakat kampus ISI Surakarta dan khususnya civitas akademika FSRD di tengah pandemi untuk tetap produktif dalam berkarya seni.

''Mendiskusikannya, mendiseminasikan, mensosialisasiakan, dan juga sebagai ajang untuk promosi hasil karya terbaik yang ada di 4 Jurusan FSRD ISI Surakarta untuk masyarakat luas agar diapresiasi sebagai pengayakan pengalaman. Serta membangun jejaring dengan berbagai sektor di luar kampus ISI Surakarta,'' kata I Nyoman Sukerna.

Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Joko Budiwiyanto menambahkan, semoga dengan pameran seni dan budaya lokal ini, semakin menarik perhatian masyarakat luas. Sehingga bisa diapresiasi, dipelajari, diteliti, dan diaplikasikan di dalam kehidupan untuk kemaslahatan masyarakat.

Baca Juga: Aktif Berperan Dalam Vaksinasi, STTW Surakarta Dapat Penghargaan Kapolres Sukoharjo

''Kemampuan mengamati, meneliti, menganalisis, dan mengkonsepnya menjadi sebuah karya seni. Selanjutnya mengolah, menata, mengkomposisikan, dan mengemas kembali budaya lokal menjadi karya seni baru yang lebih adaptatif,'' kata Joko Budiwiyanto.

Keseriusan civitas akademika FSRD ISI Surakarta dalam melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya nusantara, diharapkan bisa menjawab kebutuhan masyarakat modern dewasa ini.

Hal ini selaras dengan tujuan FSRD ISI Surakarta, yaitu menjadi fakultas pengembang dan pelestari budaya nusantara melalui riset dan kekaryaan seni rupa dan desain yang kreatif dan inovatif sebagai penguatan karakter bangsa.

Baca Juga: Bocah 6 Tahun di Klaten Kehilangan Penglihatan

Dalam pameran ini juga akan dilaksanakan webinar nasional dengan tema: "Relevansi tradisi menjawab industri seni; posisi dan strategi institusi pendidikan seni".

Dalam webinar yang diselenggarakan hari terakhir tersebut, akan menghadirkan narasumber Dr Restu Gunawan (Kemendikbud Ristek), I Wayan Seriyoga (kurator seni rupa), dan Asmoro Nurhadi (praktisi desain).***