Meski Belum Diangkat sebagai ASN, Supriyadi Sangat Gembira Jalan Kaki Sejauh 43 Kilometer

Supriyadi seorang guru honorer di Klaten, Jawa Tengah melakukan jalan kaki untuk memenuhi nazarnya setelah.

by Kinan Riyanto

 

SUKOHARJOUPDATE - Berbagai cara dilakukan seseorang untuk mengucap rasa syukur. Seperti yang dilakukan Supriyadi (53 tahun) warga Desa Planggu, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah ini.

Meski sudah tak muda lagi, namun semangatnya untuk menempuh perjalanan sejauh 42 kilometer, ia lakoni dengan sepenuh hati.

Guru honorer olahraga di SMPN 1 Trucuk, Klaten ini pada hari Minggu kemarin, 10 Oktober 2021 melakukan jalan kaki untuk memenuhi nazarnya.

Baca Juga: Tradisi Dukutan Cerminan Kisah Percintaan Masa Lalu Airlangga di Lereng Gunung Lawu

Supriyadi mengucap rasa syukur karena dinyatakan lulus tes Pegawai Pemerintah Perjanjian Kerja (PPPK) pada tanggal 8 Oktober 2021 kemarin .

“Saya kan sudah tua, 53 tahun, istri sudah PNS dan saya belum, saya kan tidak PD (percaya diri) kalau belum mengimbangi istri. Makanya kalau saya diangkat PNS akan jalan kaki ke Yogyakarta,” ujar Supriyadi.

Ia mengatakan, jalan kaki diawali dari tempatnya mengajar di SMPN 1 Trucuk Klaten menuju kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Baca Juga: Daya Tarik Komando Inti Dorong Peminat Masuk Pemuda Pancasila Karanganyar Membludak

“Saya berangkat jam 6 pagi dari SMPN 1 Trucuk Klaten dan berjalan kaki cepat menuju ke kampus almamater saya di UNY. Nazar ini sebagai wujud syukur, saya merasa senang lulus PPPK,” kata Supriyadi.

Supriyadi menjelaskan, dirinya mengabdi menjadi guru honorer di sekolah negeri lebih dari 16 tahun. Selama iniia sudah mengikuti ujian CPNS sebanyak 4 kali, namun selalu gagal.

“Alhamdulillah baru tahun ini bisa lulus tes meski PPPK. Tempat tugas masih sama di SMPN 1 Trucuk sebagai guru olahraga. Masa kerja tinggal tujuh tahun, sisa pengabdian ini akan saya gunakan untuk mencetak generasi muda sesuai cita-cita bangsa,” ujarnya.

Baca Juga: Terapkan Prokes Ketat, UMS Kembali Gelar Wisuda Mahasiswa Secara Blended

Kepala SMPN 1 Trucuk, Titin Windiyarsih, trenyuh dengan usaha Supriyadi diangkat menjadi pegawai pemerintah hingga melunasi nazar berjalan kaki puluhan km.

“Saya berharap beliau lebih bersemangat, pengabdian dan dedikasinya tidak pernah padam sampai beliau purna,” kata Titin.

Meski hanya bakal menikmati menjadi PPPK sekitar tujuh tahun, Supriyadi tetap bangga dan bersyukur. Perjuangan yang selama ini dia lakukan setelah 4 kali gagal lolos tes CPNS terbayarkan dengan lolos tes PPPK pada 2021.

Baca Juga: Jadi Duta Indonesia dan Pahlawan Devisa, Imam Masjid Luar Negeri Diseleksi Kemenag Libatkan Penguji dari UEA

Menjadi guru olahraga sudah dilakoni Supriyadi selepas lulus S1 dari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada 1997. Selama 7 tahun sejak lulus kuliah, Supriyadi mengajar di salah satu SMA swasta di Kabupaten Grobogan.

Hingga Supriyadi pindah ke Klaten dan mengabdikan diri di SMPN 1 Trucuk sebagai guru honorer yang hingga kini sudah selama 16 tahun 5 bulan. Menjadi guru honorer, gaji yang diterima Supriyadi minim. Memasuki awal tahun ini, honor yang diterima Supriyadi naik menjadi Rp400.000 per bulan, yang sebelumnya hanya Rp250.000 per bulan.

Supriyadi berjanji akan tetap semangat mencetak generasi handal sesuai bidangnya di olahraga.***

 

Author : Kinan Riyanto

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Excepturi doloribus unde molestias laborum delectus adipisci, eos repellat in debitis cum impedit numquam, architecto, facilis.