SUKOHARJOUPDATE - Unit Operasi khusus AS selama setahun terakhir, diam-diam melatih pasukan Taiwan.
Dalam laporan salah satu media AS, pada Kamis 7 Oktober 2021, ini dilakukan adannya kekhawatiran negeri Paman Sam itu bila sewaktu-waktu militer Cina melakukan agresi menyerang Taiwan.
“Unit operasi khusus AS dan kontingen Marinir telah diam-diam beroperasi di Taiwan untuk melatih pasukan militer di sana,” seperti diberitakan Pikiran-Rakyat berjudul "Pasukan Khusus AS Diam-diam Dikerahkan ke Taiwan, Khawatir Agresi Militer China"
Laporan yang dilaporkan The Wall Street Journal, dikutip dari Anadolu Agency itu mengutip pejabat AS yang tidak ingin disebutkan namanya.
Pejabat itu mengatakan pengerahan pasukan khusus AS sebagai “bagian dari upaya untuk menopang pertahanan pulau itu dan kekhawatiran tentang potensi agresi China meningkat.”
Laporan itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan karena China terus mengirim pesawat tempur hampir 150 kali ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan dalam beberapa hari terakhir.
Baca Juga: Taliban Kuasai Afganistan Disebut Fadli Zon Sejarah Kekalahan Baru Amerika
ADIZ adalah zona penyangga di luar wilayah udara suatu negara yang memiliki hak meminta pesawat yang masuk untuk mengidentifikasi diri.
China mengklaim Taiwan sebagai "provinsi yang memisahkan diri" sementara Taipei bersikeras merdeka sejak tahun 1949 dan memiliki hubungan diplomatik dengan setidaknya 15 negara.
Laporan itu mengatakan sekitar dua lusin pasukan operasi khusus AS dan pasukan pendukung "melakukan pelatihan untuk unit-unit kecil pasukan darat Taiwan."
“Marinir AS bekerja dengan pasukan maritim lokal dalam pelatihan perahu kecil. Pasukan Amerika telah beroperasi di Taiwan setidaknya selama satu tahun,” kata pejabat AS.
November 2020 lalu, Taipei mengumumkan kedatangan Marinir AS untuk melatih tentara Taiwan. Ini menandai pertama kalinya sejak AS dan Taiwan memutuskan hubungan bilateral pada 1979 bahwa tentara Amerika telah kembali ke pulau itu.
Komando Angkatan Laut Taiwan mengatakan kontingen marinir AS (Marine Raider) tiba atas undangan militer Taiwan untuk melatih pasukan Taiwan selama empat minggu mulai 11 November tahun lalu.
Baca Juga: Pasca Taliban Kuasai Afganistan, BNPT Belum Bisa Pastikan Jumlah Kombatan Asal Indonesia
Marinir AS juga dikarantina selama sekitar dua minggu untuk menghindari infeksi virus corona.
Tentara Amerika akan melatih rekan-rekan Taiwan mereka dalam operasi infiltrasi kapal serbu dan speedboat di Pangkalan Angkatan Laut Tsoying di kota pelabuhan Kaohsiung di Taiwan selatan.
“Pengerahan operasi khusus AS adalah tanda keprihatinan di dalam Pentagon atas kemampuan taktis Taiwan mengingat pembangunan militer Beijing selama bertahun-tahun dan gerakan mengancam baru-baru ini terhadap pulau itu,” kata The Wall Street Journal.
Baca Juga: Teror Iringi Klaim Kemenangan Taliban Kuasai Lembah Panjshir
Menteri Pertahanan Taiwan, Chiu Kuo-cheng memperingatkan pada Rabu bahwa China “akan dapat meluncurkan serangan skala penuh ke Taiwan dengan kerugian minimal pada tahun 2025.”
Selama pemerintahan Presiden Donald Trump, AS menjual senjata bernilai miliaran dolar ke Taipei untuk meningkatkan pertahanan Taiwan melawan agresi China.*** (Julkifli Sinuhaji/Pikiran-Rakyat)
sekitar dua lusin pasukan operasi khusus AS dan pasukan pendukung "melakukan pelatihan untuk unit-unit kecil pasukan darat Taiwan
by Bramantyo